chapter 18

2.7K 286 18
                                    

Semuanya seperti mimpi, tak pernah terbayangkan akan terjadi seperti ini.

Yukinya, queen bie nya, tulang rusuknya masih belum di temukan.

Seminggu sudah kejadian penculikan yuki terjadi. Kalau bukan keteledoran al untuk lebih memperketat penjagaan yuki mungkin hari ini adalah hari terbahagianya. Hari yang akan menjadi sejarah baru bagi kehidupannya. Tapi semua itu hanyalah angan saja.

Kini al kehilangan jantung hatinya, al kehilangan separuh jiwanya. Kalau ia bisa memilih ia lebih baik mati dari pada harus tidak melihat yuki.

Seminggu ini bahkan al hanya makan 3 kali, ia hanya terfokus untuk mencari yuki, belahan jiwanya.

Tapi ia semakin frustasi karna jejak yuki seakan di telan bumi.

*******

Hiks hiks

Di ruangan yang penuh dengan nuansa hitam dan putih dengan dinding kamar yang hanya menampilkan satu jendela kecil yang berlapis-lapis, bahkan batu besar yang di lemparpun tak akan bisa memecahkan kaca itu.

Seminggu sudah ia terkurung di ruangan ini, dan seminggu itu juga ia habiskan dengan menangis meratapi kehidupannya.

Ia sungguh benci dengan keadaannya sekarang, apalagi ketika melihat sosok itu. Ia sungguh membencinya.

Klekk

"Hi princess, sudah waktunya kamu makan", ucap verrel sambil berjalan mendekati yuki.

"Jangan mendekat!!"

Tap tap

"Gue bilang jangan mendekat"

"Hmm"

Hiks hiks

"Kenapa kamu tega sama aku rel hiks kenapa kamu tega? Mana prince aku yang dulu mana ?"

"Kamu yang mulai princess, kamu yang mulai", geram verrel

"Hiks maafkan a...ku hiks, aku mohon lepaskan aku"

"Segampang itu hah segampang itu kamu bilang maaf setelah kamu menghancurkan jiwaku, mengingkari janji kita"

"Ta..pi"

"Gak ada tapi-tapian yuki. KAMU ITU MILIK KU INGAT ITU!!!!"

"KAMU GAK BISA MEMAKSAKU REL, AKU GAK CINTA SAMA KAMU. Aku cinta sama al hiks aku mohon lepaskan aku hiks", ucap yuki

"Kita lihat aja nanti setelah verrel junior tumbuh di rahim mu, apakah al masih mencintaimu heh", ucap verrel dengan senyuman miringnya

"Gak GAK AKAN ADA VERREL JUNIOR YANG TUMBUH DI RAHIM KU, GAK AKAN" teriak yuki sambil menatap verrel tajam.

"Kita lihat saja nanti princess hahaha",

**********

"Kamu dimana bie, aku merindukan kamu"

"Plis bie aku butuh kamu"

"Kamu dimana sayang, apakah kamu tidak merindukanku?"

"Aku kangen kamu bie, kangen kamu"

"Kamu tau gak bie, aku gak bisa hidup tanpa kamu, kamu kemana bie"

"Bie aku mohon segeralah kembali ke pelukanku"

"Kangen kamu bie"

"Sayang", ucap bunda maya sambil menghampiri al yang termenung di sudut ranjangnya.

sungguh orang tua mana yang akan tega jika melihat anaknya seperti mayat hidup.

Bunda maya kini tau, sangat tau bahwa yuki sangatlah berpengaruh terhadap kehidupan putranya.

"Sayang, bunda mohon kamu makan ya. Bunda gak mau kamu jadi sakit bukannya kamu mau cari queen bie kamu", ucap bunda maya sambil mengelus rambut anaknya

"Bun..... Al kangen yuki bun", ucap al dengan mata berkaca-kacanya.

Bunda maya yang tidak tega melihat kondisi anaknya pun langsung memeluk al.

Runtuh sudah pertahanan al, al menangis di pelukan bundanya.

"Bun...da hiks al mau yuki bun, al mau yuki", sesegukan al

"Al kangen yuki bun, al kangen di  manja yuki hiks al mau di suapin yuki bun, al mau tidur di pangkuan yuki hiks bun..."

"Kamu yang sabar sayang, bunda janji kita akan menemukan yuki",

"Hiks hiks bun.... Yuki bun yuki, al mau yuki hiks"

"Kita pasti akan menemukan yuki segera al, setelah itu bunda janji yuki akan seutuhnya menjadi milik kamu"

"Al akan kurung yuki di kamar bun hiks supaya gak akan ada yang culik yuki lagi dari al"

"Bolehkan bun yuki al kurung", rengek al

"Tentu, tapi sekarang kamu makan dulu supaya tenaga kamu kembali dan kita segera menemukan yuki setelah itu kamu menikahi yuki"

"Hm"

********
"Mah, makan yuk?"

"Apa yuki sudah makan pah?"

"Gimana kalau yuki belum makan pah, anak kita pasti jadi kurus", gumam mama twina dengan pandangan kosongnya.

"Mama makan dulu yuk, papa suapin", ucap papa takeshi

"Gak pah mama gak mau makan hiks mama mau yuki anak kita pah, mama mau yuki", histeris mama twina. Papa takeshi yang tidak tega pun langsung memeluk erah tubuh istrinya.

*********

"Mah, pah, bunda, ay, yuki kangen kalian. Yuki mau pulang", gumam yuki dengan pandangan menerawang ke jendela kaca.




********
Hallo guys maaf sedikit kelanjutannya, aku harap kalian gak kecewa.

Oh ya aku minta do'anya sebentar lagi aku mau TO semoga aku dipermudahkan dalam mengisi dan jawabannya benar.

Oh iya berhubung jadwal ku semakin padat, maklum persiapan buat ujian-ujian kedepannya.

Aku mau minta sama kalian kalau vote nya mencapai 100 bahkan lebih dan commentarnya 25 aku akan lanjut 3 part/ 5 part dengan waktu berturut-turut.

Jadi kalian gak akan nunggu satu minggu sekali lagi. Ok guys, aku juga gak berharap lebih kok sama kalian karna aku tau cerita buatanku sangatlah gj di bandingkan author yang lain tapi aku sebagai pemula dalam membuat cerita sangatlah menunggu partisipasi komentar kalian dan vote kalian.

Aku suka ketika baca komentar dari kalian yang tidak hanya mengatakan lanjut tapi panjang-panjang. Itu bikin aku ingin terus buat lanjutin cerita.
Tapi berhubung aku lagi persiapan buat UN Jadi cuman bisa lanjut satu minggu sekali.

Tapi beneran deh jika vote nyampe 100 dan comment 25 aku akan lanjut ceoat dan berturut-turut.

Ok guys, see you.

21 Januari 2017
20:11

Sinta

Pangeran PosesifTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang