Aku tak inginkanmu,
tapi mimpiku sepenuhnya tentang dirimu.
Kuabai padamu,
tapi kau tak pernah absen dari khayalku.
Selalu berusaha tak mengingatmu,
tapi nampaknya kau tengah berlarian di fikiranku
Mengapa bisa?
Ah, bahkan kini kau ada dalam tulisanku.-19/01/2017,
langit menangis, ArFa
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelarian
RandomAku berlari. Sembari menopang ribuan kata tak berarti. Atau.. malah sebaliknya. Terseok-seok terbebani khayalan yang memenuhi pikiran, dan kemudian melebur menjadi sajak yang tak bisa kutahan. Maka.. lahirlah muntahan kata nista ini, sebagai pelaria...