Aku, si gadis Juni.
Yang bertemu dirimu di bulan Januari.
Lalu tenggelam dalam senja matamu layaknya mentari.Aku, yang terjerat pesona yang kau punya.
Hingga membuat pipiku merona.
Bahkan merahnya melebihi senja.Aku, gadis yang berduka dalam tawa.
Disebabkan luka yang kau bawa.
Harusnya kuserahkan semua pada Pencipta.Aku, yang berusaha melupakan dirimu.
Karena ku tahu kau itu semu.
Maka, biarkan aku memeluk semua rasa sakit ini, dan menyimpannya dalam kotak yang dijuluki masa lalu.-27/01/17
azan berkumandang, ArFa
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelarian
RandomAku berlari. Sembari menopang ribuan kata tak berarti. Atau.. malah sebaliknya. Terseok-seok terbebani khayalan yang memenuhi pikiran, dan kemudian melebur menjadi sajak yang tak bisa kutahan. Maka.. lahirlah muntahan kata nista ini, sebagai pelaria...