2. First Meeting

582 41 8
                                    

Jina terpaku menatap sebuah bangunan besar dan mewah di depannya, meski ia hanya berdiri di depan pagar namun dari luar ia sudah tahu mewahnya rumah itu. Tapi bukan itu masalahnya, karena itu adalah rumah halmoninya sendiri, rumah tempatnya tinggal dan tumbuh besar selama ini. Yang ia bingungkan bagaimana sekarang ia sudah berada tepat di depan rumah itu.

Pikiran Jina belum seutuhnya kembali pada otak kecilnya, baik otak kiri maupun otak kanan semuanya masih kosong. Hanya tubuhnya yang telah kembali ke rumah sementara pikirannya masih tertinggal di jalanan sekitaran Light Night Club.

~FLASH BACK~

"Naiklah!" Titah pengendara Motor itu dengan kedua tangannya telah bersiap di kedua sisi stang motornya.

"Aku akan mengantarmu." Yakinnya, melihat Jina masih diam tak bergeming, sementara para pengejar itu semakin dekat ke arah mereka. Pengendara motor itu kemudian menyentakkan tangan Jina berusaha mengembalikan Jina pada kesadarannya, hingga akhirnya Jina telah berada di atas motor, dan seketika tanganya memeluk pinggang pengendara motor itu, saat motor yang ditungganginya melaju dengan kecepatan tinggi membelah jalanan kota Seoul.

Sangking cepatnya Jina bahkan tidak berani membuka matanya, hanya mempererat peganganya dan bersembunyi di balik punggung pengendara di depannya sehingga ia hanya bisa mencium aroma maskulin yang terpancar dari tubuh orang di depannya, yang di yakininya seorang namja.

Dalam sekejap mata Jina telah berdiri tepat di depan rumahnya, tanpa mengetahui siapa pengendara motor yang telah mengantarnya, karena begitu ia menjejakkan kakinya, pengendara motor itu langsung pergi meninggalkannya, Jina bahkan masih menggunakan helm dari pengendara motor misterius itu.

~FLASHBACK OFF~

'Eoh Yeong-ah. Wae?' Lamunan Jina buyar saat menerima telfon dari Shinyeong yang mengkhawatirkan keselamatannya. Seiring pikirannya yang mulai kembali pada otak kecilnya.

'Geokjongma aku sudah sampai di rumah.' ucap Jina memutus telfon dari Yeong. Dan baru saja ia hendak melangkah melewati pagar rumah itu, kembali Hpnya berdering, kali ini dari Hyojin.

'Ne. Hyojin, aku sudah di rumah.. Geokjongma, katakan pada Yeong besok jemput aku, agar kalian bisa yakin kalau aku benar masih hidup.' –KLIK- Sambungan telfon di putus oleh Jina.

***

@Kyunghee University

"Jadi kau tidak tahu siapa yang mengantarmu semalam eonni?" Tanya Yeong untuk kesekian kalinya saat mereka sedang menikmati Brunch mereka yang telah di persiapkan Yeong.

"Oh Yeong, kurasa aku baru saja menjawab pertanyaanmu itu." Kesal Jina kemudian mencomot sepotong roti isi coklat.

"Tapi ini aneh eonni. Kau tidak mengenalnya, bahkah suaranya masih asing bagimu tapi dia mengantar tepat sampai ke rumah, ia tahu di mana kau tinggal, kau yakin dia bukan Won Bin atau mungkin Jongwoon oppa, tapi karena ia menggunakan helm full face jadi suaranya sedikit berubah." Kali ini Hyojin yang membuat Jina kesal, karena ini juga pertanyaan yang sama.

"Kalian! Di kuliahkan bukanya tambah pintar, malah semakin pabo, Hyojin kau bahkan telah berungkali bertanya hal yang sama dan aku sudah bosan menjawab pertanyaan kalian." Dengus Jina. "Dengarkan aku! aku tidak mengenal namja itu, dan dia bukan Jongwoon Oppa, karena Jongwoon oppa tidak memiliki motor seperti itu, dan dia ada bersama halmoni saat aku kembali. Won Bin, dia tidak akan pernah pergi jauh dari eommanya, jika dia ada di sini pasti Maeri juga ada di sini." Jelas Jina.

"Ah sudahlah, jangan membahas lagi, aku tidak mau menjawab pertanyaan yang sama dari kalian lagi. Lagipula aku tidak peduli pada orang itu, aku akan berterima kasih jika nanti kami bertemu lagi."

PROTECT MY AGASSIWhere stories live. Discover now