@Kwanghee University
"Eonni tersenyumlah! kau terlihat cantik hari ini." Ujar Yeong sibuk mengarahkan kamera ke arahnya dan Jina.
"Aiiishhh. Keumbanhe, kalian sudah terlalu banyak mengambil fotoku." Protes Jina yang memang tidak terlalu suka selca, selfy ataupun Groupy, karena dia lebih suka menjadi cameramen.
"Anniya eonni, ini belum cukup. Ini pertama kalinya kami menang darimu, jadi izinkan kami merayakan dan mengabadikan moment langkah ini." Bujuk Hyojin mengarahkan kamera pada Jina.
"Eoh, majayo. Percaya pada kami eonni kau benar-benar terlihat cantik, dengan alis SHINCHANMU." Ucap Yeong, lepas sudah tawanya bersama Hyojin.
"Sekali lagi. Setelah ini kami akan menemanimu berkeliling kampus ini." Putus Hyojin tak kalah semangatnya.
~FLASHBACK~
Lama Jina berdiri di depan sebuah bangunan yang terpisah dari rumah utama dan juga Penthouse para ART, ada sedikit keraguan darinya hanya sekedar mengetuk daun pintu bangunan tersebut, namun setelah menarik nafas dalam untuk kesekian kalinya, akhirnya Jina memberanikan diri mengetok pintu di depannya, dimulai dari ketokan yang sangat halus bahkan hampir tak terdengar dan perlahan mengeras, hingga terdengar oleh penghuni bangunan tersebut.
"Boleh aku masuk?" Tanya Jina dengan kedua tangan tersembunyi di balik punggungnya, saat Hyuk berdiri di depannya.
"Masuklah." Ujar Hyuk menuntun Jina ke dalam kamarnya. Seketika aroma obat, salap, koyo dan obat merah bercampur menyambut kehadiran Jina di kamar itu.
"Eum mian." Ucap Hyuk hendak membereskan obat-obat yang sedang di gunakanya beberapa saat sebelum Jina datang.
"Anniya gwencana. Anjayo!" Titah Jina yang telah mengambil posisi duduk di sisi ranjang Hyuk dekat dengan obat-obatan itu, membuat Hyuk mengurungkan niatnya untuk merapikan obat-obat tersebut.
"Anja!" Ulangnya karena Hyuk masih berdiri. "Biarkan aku mengobatimu." Ucap Jina seraya mengeluarkan kotak obat yang sejak tadi tersembunyi di balik punggungnya.
"Tidak perlu, ini sudah biasa." Ucap Hyuk masih dengan posisi berdiri, sesungguhnya ia bingung dengan sikap Jina malam itu. 'apa ada sesuatu yang salah denganya?' batin Hyuk
"Jangan berfikir yang tidak-tidak aku hanya ingin mengobatimu. Duduklah!" ucap Jina kali ini menarik tangan Hyuk hingga berhasil mendaratkan pantatnya di atas kasur.
"Ouhh." Ringis Hyuk karena hentakan Jina cukup kuat sehingga menyebabkan rasa nyeri pada perutnya.
"Eoh mianhe, tapi ini salahmu kenapa kau tidak mau duduk saat ku minta duduk." protes Jina tak mau disalahkan, Hyuk hanya tersenyum melihat sikap egois agassinya itu.
Malam itu Jina mengobati semua luka Eunhyuk mulai dari luka lebam di wajahnya hingga menempel koyo di area punggung dan perut Hyuk hingga Jina dapat melihat bakat luka yang ada di tubuh Hyuk, meskipun sebagian sudah memudar namun Jina masih dapat melihat bagaimana luka yang diterima Hyuk dan itu membuatnya terenyuh, sementara Hyuk terlihat risih dengan perlakuan Jina karena ini pertama kalinya ia memperlihatkan tubuhnya pada seorang yeoja, dan pertama kalinya pula tubuhnya di sentuh oleh yeoja.
"Kau memiliki tubuh yang bagus." Ucap Jina mengakhiri perawatannya pada tubuh Hyuk, terlihat Hyuk segera mengenakan kaosnya lagi.
"Gomawo." Ucap Hyuk merapikan obat-obat tersebut.
"Bagaimana kau mendapat luka-luka itu?" tanya Jina memberanikan diri karena sejak tadi ia menahan diri bertanya.
"Hanya melewati hidup yang sedikit keras, jauh dari kata nyaman agar bisa terus bertahan hidup dan tetap bertumbuh." ucap Hyuk seolah enggan menjelaskan, terlihat Jina mengangguk.
YOU ARE READING
PROTECT MY AGASSI
FanfictionWAJIB BACA It Has To Be You sebelum baca cerita ini. sebagian part di private secara acak! Kim Jina gadis pemberontak, sedikit manja, sesuka hati, pembuat ulah, bertaru pada sahabat-sahabatnya akan menyingkirkan Lee Eunhyuk, bodyguargd yang...