Memasuki tahun pertama Jina kuliah di Jepang, Ny. Kim mulai mempercayakan Hyuk mengurus perusahaan Jina yang diwariskan dari kedua orangtuanya. Awalnya perusahaan itu memang di urus oleh Ny. Kim beserta beberapa staf karena Jina enggan mengurusnya, kemudian dengan alasan kesehatan Ny. Kim meminta Hyuk untuk membantunya mengurus perusahaan itu secara langsung tentu saja setelah mendapat penilaian dari Jongwoon akan kinerja Hyuk di perusahaannya, karena itu Ny. Kim berani melepaskan perusahaan Jina ditangan Hyuk, sekaligus menguji kemampuan dan kepercayaannya terhadap Hyuk.
Perihal perusahaan Jina, Hyuk sama sekali tidak tahu jika itu juga bagian rencana Ny. Kim dalam menguji kesungguhan dan kemampuannya, karena itu Hyuk sangat menikmati semua pekerjaan yang dilimpahkan padanya. Ia bekerja keras setiap waktunya berupaya meningkatkan omset perusahaan, ia selalu semangat mempelajari hal-hal baru mengenai pekerjaannya baik dari Jongwoon maupun Ny. Kim, bahkan tak segan-segan ia bertanya langsung pada Tn. Kim Hyun Syik (Jongwoon Appa) yang lebih berpengalaman. Karena inilah Hyuk kehilangan banyak waktu untuk menghubungi Jina, ia benar-benar tidak menyangka telah mengabaikan Jina hampir 2 tahun lebih tanpa sedikitpun kabar darinya, karena ia terlalu sibuk meningkatkan kualitas dirinya agar siap menjadi pendamping Jina.
***
@Ji-Hyuk Apartment
"Gomawo Hyuk." Ucap Jina seraya beringsut memeluk Hyuk yang berbaring di sebelahnya setelah Hyuk mengakhiri ceritanya memperjuangkan Jina.
"Mwo-ga?" Ucap Hyuk setelah mendaratkan sebuah kecupan hangat di pangkal kepala Jina.
"Karena kau telah memperjuangkanku, pasti berat?"
"Anniy. aku menyukainya. Setiap kali membayangkanmu membuatku semangat melakukan apapun. Akan lebih berat lagi ketika aku tidak bisa mendapatkanmu." Ucap Hyuk mengelus lembut pipi Jina. "dan bukankah ini keinginanmu?"
"Keinginanku?" Bingung Jina.
"Kau lupa? dulu waktu kita berbicara soal perjodohanmu dengan penerus Group Hyundai kau bilang jika kau hanya ingin menikah dengan namja yang berani memintamu pada keluargamu?" Ucap Hyuk mengingatkan keinginan Jina.
"Kau masih mengingatnya? Aku bahkan lupa jika pernah mengatakan itu."
"Aku selalu mengingat setiap kata yang keluar dari mulutmu asalkan itu bisa membuatmu bahagia. Sekarang maukah kau melakukan satuhal untukku?" pinta Hyuk menatap wanitanya.
"Wmonde?" Ucap Jina mengelus pipi Hyuk.
"Maukah kau mulai sekarang memanggil Maeri dengan sebutan eomma?" Pinta Hyuk seraya memegang tangan Jina yang masih menempel di pipinya. "Aku sangat berterima kasih padanya atas dukungannya, jika saat itu dia tidak mencambukku mungkin saat ini kau tidak akan ada di hadapanku bersamaku, mungkin saat ini kau telah bersama namja lain, dan aku hanya bisa menyimpan namamu dalam hatiku."
"Arra, geokjongma. Mulai detik ini Maeri adalah nae eomma. Lagi pula sudah lama rasanya aku tak memanggil dia eomma."
"Gomawo." Ucap Hyuk kembali mengecup dahi Jina.
"Keunde aku masih penasaran bagaimana kalian bisa begitu tepat merencanakan pernikahan kita. Bukankah aku tidak mau menemui namja yang dijodohkan halmoni saat di Jepang? Bagaimana jika saat itu aku tidak bersedia menikah dengan namja yang di jodohkan halmoni. Bagaimana jika saat itu aku.."
-Chuuuu- Hyuk berhasil membungkam mulut Jina dengan satu kecupan manis di bibirnya.
"Kau cerewet sekali." Ucap Hyuk seraya menghapus jejak dari bibir Jina dengan jarinya membuat Jina mempoutkan bibirnya –kesal- karena serangan Hyuk yang tiba-tiba.
YOU ARE READING
PROTECT MY AGASSI
FanfictionWAJIB BACA It Has To Be You sebelum baca cerita ini. sebagian part di private secara acak! Kim Jina gadis pemberontak, sedikit manja, sesuka hati, pembuat ulah, bertaru pada sahabat-sahabatnya akan menyingkirkan Lee Eunhyuk, bodyguargd yang...