2. Pre Wedding

2.3K 142 35
                                    


Sudah tiga jam mereka di dalam mobil dengan kondisi memperihatinkan. Tidak ada yang bersuara sejak terjadi perdebatan setengah jam lalu. Yang terdengar hanya suara embusan napas kesal. Siapa lagi kalau bukan Ola dan Dana. Mereka telah sepakat hari ini mengadakan foto pre wedding dengan latar belakang alam. Namun di tengah perjalanan, perbedaan pendapat membuat suasana gembira menjadi muram.

"Jadi, mau ke mana?" tanya Indra dari balik setir.

"Sempu," jawab Dana

"Tiga Warna," sahut Ola bersamaan.

"Aish ... jadinya ke mana ini? Sempu? Atau Tiga Warna?" tanya Indra sembari menepikan mobil.

"Sempu saja. Di sana pantainya bagus. Apalagi pas matahari terbenam. Pasti romantis," jawab Dana. Namun mendapat gelengan dari Ola.

"Tiga Warna saja. Oh ayolah ... siapa yang tidak terpikat oleh indahnya Pantai Tiga Warna? Sebuah pantai yang mempunyai warna berbeda. Belum lagi kita bisa snorkeling di sana," sahut Ola membuat Indra dan Lena mengembuskan napas kesal.

Bagaimana tidak kesal? Sedari tadi mereka berdua merIbutkan tempat buat foto pre wedding . Padahal keputusan awal sudah jelas di Pulau Sempu. Namun di tengah perjalanan, Ola membuat opsi lain.

"Bagaimana kalau dua-duanya? Sekarang ke Tiga Warna dulu baru ke Sempu?" tawar Lena membuat mereka kompak menggelengkan kepala.

"Kenapa?" tanya Indra dengan nada kesal.

"Karena sama-sama pantai," jawab Ola dan Dana bersamaan.

Membuat Indra dan Lena mengembuskan napas kesal sekali lagi.

"Ya sudah! Sekarang terserah kalian. Kalau mau ke Sempu, ikuti jalur menuju Pantai Sendang Biru. Tapi kalau mau ke Pantai Tiga Warna, silakan ambil arah ke Goa Cina," terang Indra dengan suara tegas tak terbantahkan.

"Aku turun di sini," lanjutnya sembari turun dari mobil.

Membuat semua melongo akan tindakan Indra. Sedangkan Ola memandang Dana dengan perasaan bersalah. Belum lagi Lena yang ikut-ikutan keluar. Kini tinggallah Dana dan Ola berdua di mobil. Suasana menjadi kaku seketika. Tidak ada yang berbicara.

"Dra ... apa kamu baik-baik saja?" tanya Lena sembari menghampiri Indra yang bersandar pada belakang mobil.

"Menurutmu?" tanya Indra sembari menutup mata.

"Kamu tahu sendiri semalam kita ngapain," lanjut Indra membuat Lena menatapnya dengan sebal.

"Itu salah kamu. Sudah tahu hari ini mengantar mereka. Eh kamu malah berulah," gerutu Lena sembari bersandar di sebelah Indra.

Mendengar gerutuan Lena, Indra terkikik geli. Selepas itu mereka terdiam. Menikmati angin yang berbisik lirih di tengah-tengah mereka. Membuat Lena merapatkan cardigan yang ia kenakan. Hingga pandangan mereka bertemu,  terukir sebuah senyuman.

Tanpa banyak bicara, Indra dan Lena langsung memasuki mobil. Membuat Ola dan Dana menatap mereka keheranan.

"Mau ke mana?" tanya Dana yang melihat Indra mulai menjalankan mobil.

"Kalian diam saja. Ingat, jangan ada yang bicara," jawab Lena sembari menyiapkan kamera.

"Ke mana?" giliran Ola yang bertanya. Bukannya mendapatkan jawaban, ia justru memperoleh tatapan membunuh dari Lena. Ia pun membuang napas dalam dan memilih diam.

Sedangkan Indra melihat Lena melalui spion. Ketika pandangan mereka bertemu, tanpa banyak bicara, mereka sudah mengetahui apa yang dipikirkan.

"Loh, ini mau ke mana? Kok puter balik?" tanya Ola bingung.

Misteri Kebaya PengantinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang