9. Kebaya Ternoda

1K 79 5
                                    

Ola masih setia memandangi lalu lintas di hadapannya. Menghela napas berulang kali berusaha menenangkan pikirannya. Entah sudah berapa lama ia terdiam di dalam cafe. Di mejanya sudah terdapat tiga gelas  kosong.

Kenapa ini begitu menyakitkan, gumam Ola menerawang kejadian beberapa jam lalu.

Setelah melihat foto yang berada di dalam kotak tersebut, pikiran Ola tertuju pada satu nama. Langkah kakinya menuntun Ola menemui orang tersebut.

Dan di sinilah dia, di depan sebuah ruangan yang akan membuka sedikit puzzle untuknya. Ola mengetuk pintu, terdengar sahutan dari dalam.

Ia membuka pintu dan masuk ke dalamnya. Di dalam ada seorang wanita paruh baya yang sedang menyelesaikan sketsa gaun.

"Tante," sapa Ola.

"Ola!" Tante Inda terkejut melihat Ola di hadapannya. Ia kira tadi yang mengetuk salah satu pegawainya. "Mana Dana?" tanyanya yang tidak melihat Dana bersama Ola.

"Ola datang sendiri, Tante," jawab Ola lirih.

"Ada apa? Ayo duduk dulu."

Tante Inda bertanya sambil berjalan mendekati Ola. Menyuruh Ola duduk di sofa ruangannya. Sedangkan tante Inda duduk di sofa depan Ola.

"Boleh Ola bertanya sesuatu, Tan?" tanya Ola ragu.

"Boleh, mau tanya apa?"

Tante Inda bertanya kembali. Ia memandangi Ola dengan intens. Firasatnya berkata ada sesuatu yang tidak beres dengan Ola.

Melihat kegugupan dan sikap diam Ola, tante Inda teringat dengan sesosok perempuan. Ekspresi mereka terlihat sama. Hanya postur tubuh yang membedakan. Dan mereka berdua menyukai kebaya yang sama.

"Ada apa, Ola?" tanya tante Inda.

"Hhmm ..."

"Kamu ragu untuk bertanya?" potong tante Inda. Ola mengangguk. "Kenapa? Kalau ragu, simpan pertanyaanmu. Bertanyalah bila hati dan pikiramu tidak ragu," sarannya.

Misteri Kebaya PengantinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang