Harry POV
Jika kalian berfikir semua sudah selesai, ya aku pun berkeinginan seperti itu. Selesai dengan seorang Harry hidup bahagia bersama wanita yang dicintai. Namun tidak semudah itu.
Keadaan semakin kacau dan dibarengi dengan hati ku pun yang kacau. Hampir menyerah sebenarnya, tapi tidak bisa seperti itu.
Saat terakhir Vanessa menemui ku waktu itu, dia meminta maaf karena telah menyakiti ku. Dia bilang tidak ada yang bisa menggantikan sesosok Harry di hidupnya. Bullshit.
Dia juga berkata bahwa Edwin tidak semenakjubkan yang dia kira, dia sudah terlalu muak dan sakit hati. Tapi bukan karena dia telah sakit hati, dia bisa seenaknya datang dan meminta maaf kepadaku.
Tidak hanya itu, dengan otak nya yang pintar dia merayu Mom untuk membujuk ku kembali dengan nya. Wanita klise.
Dan satu hal yang benar-benar membuat ku kacau. Kirey. Jika kalian fikir sekarang dia sudah sehat dan membuat hidupku indah, kalian salah.
Setelah dirawat intensif beberapa waktu lalu, kesehatan nya semakin memburuk. Dia bisa mengikuti ujian akhir di rumah sakit saat dia sempat tersadar dari tidur atau koma, mungkin. Namun itu hanya bertahan selama seminggu dengan keadaan yang lemah.
Sekarang?
Sekarang dia masih tertidur dengan selang infus dan alat bantu untuk mempertahankan hidupnya. Dia hanya koma, namun kita tidak ada yang tau umur seseorang.
Awalnya kita semua mengira dia hanya sakit demam biasa atau sekedar pusing, namun dia keliatan sulit bernafas. Saat hasil lab keluar, ternyata Kirey mengidap penyakit Pneumonia atau peradangan paru-paru. Itu penyakit yang berat dan menular.
Kalian bisa bayangkan betapa kacau nya hidup ku sekarang. Aku tidak mencintai Kirey, aku hanya respect sebagai temannya. Banyak teman ku yang bilang bahwa aku harus kuat, untuk apa? Bahkan Kirey bukan siapa-siapa ku. Namun anehnya, dengan keadaan dia seperti ini bisa membuat pikiran ku kacau.
Sampai saat ini kita masih menunggu keajaiban hingga dia terbangun. Jika dia sudah tersadar, para dokter baru bisa menindak lanjuti.
Yang membuat hatiku semakin terkikis, penyakit ini menular lewat bakteri yang ada di udara sekitar pasien. Artinya, semakin jauh jarak ku dengan Kirey, namun dekat pun untuk apa?
Saat ini semua murid high school tingkat 3 sedang liburan dan menunggu hasil ujian. Semoga hasil nya memuaskan.
Dan fikiran ku terhenti berbarengan dengan terbuka nya pintu cafe yang sedang ku kunjungi. Seorang laki-laki dengan kemeja biru yang lengannya digulung dan sepatu Converse putih masuk ke dalam cafe.
Jika kalian tau, dia adalah Edwin.
Dia memesan spageti dan hot chocolate di sarapan pagi ini. Aku memandang nya dari mejaku di kejauhan. Sudah lama tidak berjumpa dengan dirinya. Si pengacau.Dengan langkah yang tenang aku menghampiri meja nya.
"Apa aku bisa duduk disini?" tanyaku dengan menarik kursi di depan nya. Belum dia menjawab, aku sudah duduk disitu terlebih dahulu.
Raut muka nya langsung berubah, dan tak bisa dijelaskan apa arti tatapan itu.
"Sudah lama tidak bertemu" ujarku lagi dengan senyum menyindir. Jika boleh diingat, dia yang membuat tim softball ku di diskualifikasi di pertandingan termegah dan terpenting di hidup kami, lebih tepatnya di hidup Niall, kaka Vanessa. Satu hal lagi, dia yang merebut kebahagiaan ku dulu, Vanessa.
"Ya, sudah lama sekali" jawabnya gugup.
"Bagaimana kabar mu? Apa masih licik dan cerdik?" aku sudah tidak bisa berbaik hati dengan dirinya.
Dia hanya tersenyum masam. Entah bagaimana, rasanya aku ingin menghilangkan dia di muka bumi ini.
"Seperti yang kau lihat, bagaimana dengan dirimu?" tanyanya.
"Baik, sedikit baik" jawabku. "Apa kau merindukan mantan mu?" ujarku dengan senyum menyindir.
"Mantan? Siapa?" tanyanya tergagap.
"Waktu telah mengikis otak mu hah? Hahaha"
"Apa maksudmu adalah Kirey?"
"Ya"
"Bagaimana kau tau?"
"Meskipun aku tidak secerdik dirimu, tapi setidaknya aku masih memiliki perasaan. Dimana otakmu saat terlintas fikiran untuk menyakiti Kirey?" terlihat raut wajah nya berubah sedih ketika mendengar kalimat ku.
"Apa dia bersamamu? Bagaimana kabarnya?"
"Tidak baik" ujarku serius.
Dia membisu beberapa menit sambil menunduk. Raut muka nya terlihat sedih dan bingung.
"Bisakah kita berdamai?"
.
.
.
Hai! Readers ifag maafin aku ya baru muncul setelah sekian lama tapi aku update cerita baru heheh.
Aku gatau cerita ini masih menarik dan pantes ditunggu apa engga, tp aku bnr2 berusaha ngeluarin ide2 buat ifag. Ini kejar tayang bgt supaya mood nya ga keburu ilang. Maap klo ada salah2 ya.Dont forget voment nya hehe.
Ily

KAMU SEDANG MEMBACA
I Found A Girl [H.S]
Fanfictie"Aku rasa kau yang terbaik" -Kirey J Hill "Tidak,aku tidak mencintai mu" -Harry E Styles Harry masih mencari jawaban pada dirinya,apakah dia mencintai kirey atau tidak. Kirey masih menunggu Harry menyatakan cintanya,karena Kirey rasa Harry mencintai...