Ramalan, kah?

105 10 0
                                    

  Seperti perkataan seorang yang suci dan terpilih, " Masa dimana negara akan di pimpin seorang yang seburuk-buruk akhlak nya, dan serendah-rendah ilmunya pasti akan datang. "  Dan ketika saat itu tiba, sebagian besar rakyat memilih menurut dan bungkam dari pada celaka. Namun juga ada yang memberontak dan membangkang meski nyawa harus tercabut. Kedua kubu akan mengeluarkan strategi juga pion-pionnya demi menunjukkan siapa yang berhak berada di atas atau siapa yang akan diinjak-injak kenistaan tiada batas. Kedua kubu menyatakan dengan lantang bahwa dirinyalah yang protagonis dan menyatakan dengan keras jika yang menentang mereka adalah antagonis.

Pertanyaannya adalah, "Kapan masa itu akan datang, dan bagaimana semua ini berawal?"

  Tak ada yang tahu, bahkan aku yang merangkai imajinasi ini. Yang lebih penting, jika konflik itu terjadi, dimana liberal ditegakkan dan agama di katakan hanya sebatas kebohongan, apa yang akan kita pilih? Memilih menurut dan menghindari masalah dengan diam dan menyembunyikan kebenaran? Atau ikut menguak dan bertualang dalam lautan penuh darah itu?

  Ya, itu tergantung kata hati kita pribadi. Jadi dengarkanlah hati berbicara apa yang seharusnya kita lakukan.

***

The Qhamr' (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang