Previous
"Bunuh saja dia, appa. Dia sudah membuat malu keluarga." kedua orang tuanya menatap putra kedua mereka bingung. Ibunya memeluk Yoonhee yang menangis ketakutan melihat tatapan bengis kakaknya dengan Doyoung di samping Jongin yang penuh luka lebam.
"Apa maksudmu, Jongin-ah? Membuat malu keluarga apa?" ayahnya bertanya bingung. Jongin malah melempar Doyoung hingga namja itu di tahan oleh ayah Yoonhee.
"Dia hamil, appa. Pria inilah yang menghamilinya." Jongin berteriak marah di depan seluruh keluarganya. Bahkan paman dan bibinya terkejut mendengar ucapan Jongin itu.
Happy reading!!!
Semuanya terkejut mendengar teriakkan Jongin. Bahkan ibunya pun menatap anak perempuannya yang menangis dengan pandangan sendu. Doyoung yang di tahan oleh ayah Yoonhee hanya menunduk diam. Dia tidak bisa membela diri.
"Yoongiie-yya..." ibunya memegang bahu putrinya kuat. Berusaha untuk menanyakan kebenaran itu pada putrinya.
"Katakan jika itu bohong. Katakan pada oppa-mu. Kau tidak mungkin hamil, kan? Ya, kan?" ibunya berusaha untuk menyangkalnya. Yoonhee hanya diam menunduk dengan air mata yang mengalir deras.
Ayah Yoonhee menatap Doyoung yang hanya diam tertunduk, ia mengangkat wajah pria yang seusia dengan putrinya itu. Mata pria berusia empat puluh sembilan tahun itu nyalang menatap pria di hadapannya. Doyoung hanya bisa diam dan menunduk takut.
Tubuh Doyoung terhuyung ke belakang karena dorongan ayah Yoonhee. Pria tua itu menarik tubuh putrinya menuju kamarnya dengan kuat. Ibunya yang melihat mata bengis suaminya langsung berdiri untuk menolong putrinya.
"Oppa, mau di bawa kemana Yoonhee? Oppa!" ibunya berteriak memanggil ayah dan anak itu.
'Brakk!'
Yoonhee di banting asal oleh ayahnya ke kamarnya. Dia mengambil cambuk yang terpasang di dinding kamar pria itu. Yoonhee yang melihat ayahnya mengeluarkan cambuk ketakutan setengah mati. Suara teriakkan ibu, kakak, paman dan bibinya terdengar oleh pendengarannya.
"Berdiri." Yoonhee bergeming dari ucapan tajam ayahnya.
"KU BILANG BERDIRI!" Yoonhee langsung berdiri takut-takut.
"Oppa! Jangan apa-apakan Yoonhee. Jangan oppa, hiks." suara ibunya terdengar lirih di telinga Yoonhee.
"Soo Hyun-ah, jangan seperti ini. Jangan siksa putrimu. KIM SOO HYUN!" paman Yoonhee berteriak pada adik iparnya itu. Tapi, suara-suara itu hanya di anggap angin lalu.
"Appa, jangan siksa Yoongiie. Appa!" Jongin berteriak frustasi. Sedangkan Doyoung masih terduduk diam di tempatnya semula saat ayah Yoonhee mendorongnya.
'Ctas!'
"Aku mendidikmu bukan untuk menjadi gadis murahan."
'Ctas!'
"Ini yang kau dapatkan saat tinggal di Seoul?"
'Ctas!'
"Bukannya membanggakan orang tua, kau malah mencoreng nama keluarga."
"Hiks hiks hiks. Ampun, appa..."
'Ctas!'
"Masih berani untuk membantah?!"
'Ctas! Ctas!'
Doyoung mendengar semua jeritan Yoonhee yang kesakitan. Perlahan ia berdiri dan berlari menuju asal suara.
"Ajjushi ini bukan salah Yoonhee. Ini salahku. AJJUSHI!" Doyoung berteriak frustasi. Dia merasa tidak tega mendengar suara tangis Yoonhee yang di cambuk oleh ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage
FanfictionTidak ada persahabatan yang murni antara pria dan wanita. Selalu ada cinta yang mengiringinya -Seoulotus Cast: Kim Doyoung 20 y.o Kim Yoonhee 20 y.o credit poster by blackangel@indofanfictionsarts 04012017-? 🚫DISCONTINUED🚫