Previous
"Kau tidak bisa menjawabnya? Harusnya kau menyiapkan diri sebelum menemuiku ataupun appa-ku. Kau ingin memberinya makan batu? Walau aku tahu latar belakang keluargamu, tapi itu tidak cukup bagiku. Kau harus bisa membuktikan dirimu cukup pantas untuk adikku." Eunji mengangguk membenarkan ucapan suaminya.
"Dia akan menikahi Yoongiie, Joonmyeon-ah. Dia harus menikahi adikmu."
"Appa..." Joonmyeon dan Eunji berbalik menatap Soo Hyun.
Happy reading!!!
"Abeonim..." Eunji melangkah mendekati ayah mertuanya itu. Soo Hyun berjalan pelan menuju pintu dan menatap Doyoung dari atas sampai bawah.
"Dulu kau selalu datang dengan bola di tanganmu. Sekarang kau datang ke sini dengan kepercayaan diri tinggi untuk melamar putriku. Sekarang kau sudah besar. Masuklah." suara datar Soo Hyun membuat Doyoung masuk dengan cepat. Dia amat takut pada ayah Yoonhee. Sejak dulu dia sangat takut pada kharisma yang di tunjukkan oleh pria berusia empat puluh sembilan tahun itu.
Doyoung duduk di sofa empuk milik keluarga itu. Rasanya tidak seperti duduk di sofa. Melainkan duduk di bangku berduri. Rasanya amat menyakitkan. Tatapan intimidasi Joonmyeon dan Jongin kepadanya amat menakutkan. Tatapannya seolah ingin membunuh Doyoung saat itu juga.
"Kau ingin bertanggung jawab atas Yoonhee? Kau serius?" suara bass Soo Hyun memecah keheningan di antara empat pria beda usia itu.
Doyoung mengangguk mantap. Dia harus menunjukkan keseriusan yag amat sangat jika ingin meyakinkan ayah Yoonhee. Beliau adalah pengusaha sukses. Pasti dia bisa melihat raut keseriusan dan raut ketidakseriusan seseorang.
"Aku sangat serius ajjushi. Walau Yoonhee menolaknya pun, aku akan tetap bertanggung jawab dan menikahinya. Aku membuat kesalahan dan harus menanggungnya." Jongin menatap Doyoung penuh kesal. Rasanya ingin menonjok wajah pria itu saja.
"Mau kau beri makan apa putriku? Batu? Atau flute kesukaanmu itu? Atau partitur lagu? Kau tidak memiliki masa depan yang pasti. Semua orang tahu kalau kau menolak mewarisi kekayaan ayahmu. Jadi mau kau beri makan apa?" Doyoung sekali lagi terasa di patahkan oleh orang. Tadi kakak gadis itu mencemoohnya dan sekarang ayah gadis itu.
"Jawab pertanyaan ayahku. Jangan diam saja. Kami harus memastikan kehidupan anak perempuan keluarga kami bahagia." Jongin berujar dengan nada pongah.
"Aku... akan berusaha sebisa mungkin. Aku akan mencoba mengurus perusahaan. Ajjushi tidak perlu khawatir. Aku akan membahagiakan anak ajjushi bagaimanapun caranya. Percayalah padaku." Doyoung berusaha membujuk ayah dan kedua kakak Yoonhee.
"Jangan berusaha sebisa mungkin. Tapi harus. Kau akan memiliki anak dan biayanya tidaklah sedikit." Joonmyeon mengoreksi ucapan Doyoung itu.
"Ya. Aku harus." Doyoung membenarkan ucapan kakak Yoonhee.
"Baiklah. Aku menerima lamaranmu. Empat hari lagi kalian menikah. Beritahu orang tuamu." Soo Hyun langsung berdiri dan pergi dari ruang tamu. Doyoung hanya diam dengan tatapan intimidasi Joonmyeon dan Jongin. Joonmyeon berdiri dan pergi dari ruang tamu. Menyisakan Doyoung dan Jongin di sana.
"Aku sudah menganggapmu adikku sendiri. Kau membuatku kecewa berat, Doyoung-ah. Sekarang aku hanya bisa memohon padamu. Tolong jaga adik kecilku baik-baik. Dia gadis yang dewasa walau sedikit kekanakan." Jongin berlalu dari hadapan Doyoung.
***
"Huuueekkk~ huueekk~" Yoonhee memuntahkan sesuatu. Tidak ada yang keluar. Hanya air liur yang keluar. Matanya sayu karena pucat dan ia memegang perutnya sejak tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Marriage
FanfictionTidak ada persahabatan yang murni antara pria dan wanita. Selalu ada cinta yang mengiringinya -Seoulotus Cast: Kim Doyoung 20 y.o Kim Yoonhee 20 y.o credit poster by blackangel@indofanfictionsarts 04012017-? 🚫DISCONTINUED🚫