"Vian....!!!!!
Pekikan keras membuat alvian menoleh kebelakang. Dilihatnya gadis yang dulu menjadi pengisi hatinya. Gadis yang membuatnya ingin selalu melindunginya. Namun kini semua telah berubah.
"Vian tungguin gue..!! Lagi gadis itu memanggil alvian. Tapi vian tak berhenti malah semakin mempercepat jalannya.
Vallensia menarik tangan alvian yang hendak melangkah semakin menjauh. Ya gadis itu adalah vallensia. Gadis yang dulu mengisi hari-harinya.
"Lepasin gue..!! Ucap vian dengan suara dinginnya. Matanya menatap tajam kearah vallen.
"Kenapa loe mengindari gue". Tanya vallen yang tak kalah tajamnya memandang alvian.
Alvian tersenyum miring menanggapi omongan vallen. Kenapa vallen bertanya, seharusnya dia sudah tau jawabannya.
"Kayaknya loe udah tau jawabnnya tanpa gue ngomong". Jawab alvian datar.
"Jangan bilang hanya gara-gara jasmeen". Wajah vallen langsung merah padam melihat vian menganggukan kepalanya.
"Nyatanya memang benar".
"Apa gak ada lagi kesempatan buat gue. Buat kita vian".
Alvian menghembuskan nafas kasar. Jika dia mau dia akan mengulangnya. Tapi semua sudah berubah. Vallen tak seperti dulu. Terlebih lagi dia juga sudah membuat jasmeen terluka.
"Sayangnya perasaan gue udah berubah. Saat terakhir kita bertemu. Dan loe juga sudah ngebuat orang yang paling berharga di hidup gue terluka".
Vallen terkejut mendengar jawaban alvian. Tangannya mengepal kuat. Kenapa harus jasmeen yang menjadi alasannya. Tidak adakah orang yang perduli padanya. Tidak adakah yang tahu bagaimana perasaannya.
"Apa segitu pentingnya jasmeen buat loe. Kenapa selalu jasmeen,?".
"Bagi gue dia adalah udara, nyawa dan jiwa gue. Gue gak akan ngebiarin siapapun ngelukain dia. Dan jangan pernah berfikir untuk bisa menyentuhnya".
Vallen terpaku mendengar jawaban alvian. Segitu berharganya jasmeen untuknya. Bahkan alvian tak pernah berucap seperti itu dulu padanya.
Sedangkan menurut alvian jawabannya sangatlah wajar. Karena memang orang kembar identik dengan satu jantung, satu hati dan satu nyawa. Hanya saja tubuh mereka berbeda.
"Gue benci..!!! Gue benci sama kalian. Dan Gue akan ngebuat orang yang berharga bagi hidup loe itu, akan merasakan sakit kayak gue".
"Jangan pernah sentuh jasmeen...!! Bentakan alvian membuat vallen semakin tersulut emosi. Wajahnya terlihat sangat kesal. Namun sedetik kemudian dia tersenyum sinis.
"Kita lihat, apakah para pahlawannya bisa menolongnya". Ucap vallen dengan nada mengancam. Kemudian dia melenggang pergi meninggalkan alvian yang berdiri terpaku.
Sebenarnya apa yang ada di fikiran vallen hingga di ingin melukai jasmeen. Bukankah tujuan utamanya hanya menghancurkan keluarga hindarta dan setiawan melalui alyandra. Lalu kenapa dia membuat jasmeen terluka.
Alvian semakin takut dengan ucapan vallen. Dia takut jika vallen akan bertindak seperti apa yang diucapkannya tadi. Bagaimana dengan jasmeen. Dia akan semakin trauma untuk kuliah lagi. Tidak, alvian tidak akan membiarkan itu terjadi.
"Abang...!!!!
Alvian dikejutkan dengan kedatangan jasmeen yang tiba-tiba memeluknya dari belakang. Alvian pun membalikkan bandannya dan tersenyum memandang jasmeen. Jasmeen pun membalas dengan senyuman. Wajah jasmeen sudah terlihat berbeda. Rona bahagia sudah terpampang jelas diwajah jasmeen.

KAMU SEDANG MEMBACA
LIEBE
Fiksi PenggemarCinta buatku hanyalah suatu ikatan yang digunakan untuk memperjelas status. sedangkan baginya cinta adalah keindahan akan kepercayaan dan komitmen.