Part 22

2.5K 182 15
                                    

Hari ini jasmeen memutuskan untuk masuk kuliah. Walaupun seminggu lebih sudah tak masuk. Tapi dia ingin kembali masuk kuliah. Dia tak ingin memikirkan hal apapun selain kuliah.

Sebenarnya jasmeen ingin mengajak bicara vallen. Dia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun semua orang melarangnya. Sepertinya ada yang janggal, bukankah abangnya bercerita jika dulu vallen baik hati. Kisahnya pun sama dengannya di bully sana sini. Namun, sikapnya kini telah berubah. Bahkan sekarang abangnya pun tak perduli lagi dengan wanita itu.

Jasmeen masuk kedalam kelasnya lebih awal. Fikirannya sangat tak tenang jika seperti ini terus. Saat dia masuk ternyata sudah ada cemal didalam kelas.

"Alhamdulillah ya allah, jasmeen akhirnya muncul. Ucap cemal saat jasmeen sudah duduk disebelahnya.

"Kurang ajar, ente fikir ane jelangkung". Jasmeen mendengus sebal dengan ledekan cemal.

"Habisnya, ente lama banget kagak masuk. Kangen ya ama babang cemal". Goda cemal pada jasmeen. Jasmeen malah tertawa ngakak mendengar candaan cemal.

Lelaki satu ini bisa saja mencairkan suasana. Tapi ada satu yang mengganjal di hatinya.

"Eehh, ente ngapain sih telfon ane kemaren ?". Jasmeen memukul pundak cemal dengan buku.

"Aduh sakit, emang ane ngapain. Anak orang masak iya dimacem-macemin. Ane cuman khawatir sama ente, tugas kuliah kita kan lagi banyak-banyaknya ente malah gak masuk". Ucapnya dengan cengiran khas arabnya.

"Hmm, gak percaya !!. Pasti ente udah denger kan gosip satu kampus". Tanyaku memastikan.

"Yaudah kayak yang ane bilang kemaren. Apapun keputusan ente, ane akan selalu dukung ente. ente minta bantuan ane juga bisa kok".

Kelas sudah mulai ramai, dosen jam pertama pun sudah tiba. Aku tersenyum simpul kala mendengar ucapannya Cemal. Memang onta arab satu ini sahabat gue banget.

Kelas sudah mulai tenang. Semuanya fokus pada bab pengajaran hari ini. Karena sudah seminggu tak ikut pelajaran. Jasmeen sedikit kebingungan.

Untung saja sebelumnya dia sudah mendapat catatan dari cemal. Namun bukan cemal yang memberikannya tapi andra. Andra membawakan buku catatan cemal untuk jasmeen. Ya, walaupun sedikit berat buat Andra untuk memberikan ke jasmeen.

Jasmeen sudah berbicara kepada andra dan keluarganya jika ia akan masuk kuliah. Dan saat itu juga andra kerumahnya jasmeen mengantarkan buku catatan milik cemal. Awalnya cemal malas sekali memberikannya. Karena andra memintanya dengan tampang juteknya. Namun demi jasmeen sahabatnya, cemal pun memberikan catatan itu ke andra.

Dua jam telah berlalu, kelas pun sudah selesai. Jasmeen dan cemal keluar kelas menuju kantin.

Cemal pun pasrah saat jasmeen menariknya untuk ke kantin. Bukan tangan yang ditarik tapi ujung jaket yang dipakai oleh cemal. Semua mata menatap aneh pada keduanya. Namun jasmeen tak memperdulikan itu.

"Sekarang ente jelasin. Atau ane dobrak nih meja kantin". Ancam jasmeen pada cemal. Cemal mendengus sebal.

"Kayak bisa ajah dobrak nih kantin. Iya ane jelasin. Tapi ente jangan envy yah".

Kini giliran jasmeen yang mendengus sebal dengan ucapan cemal. Cemal pun menceritakan awal dia mendekati gisella. Sampai akhirnya gisella pun merespon cemal. Namun semua itu terhambat oleh andra. Cemal takut jika Andra tahu dia mendekati Gisella pasti Andra akan menolak mentah-mentah. Apalagi Andra juga tahu jika Cemal jika dekat dengan jasmeen.

Ting..

Jasmeen melihat notif yang masuk ke iphonenya.

Senior jutek

LIEBETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang