Part 28

2.6K 203 21
                                    

"Jasmeen tidak ingin melihat kak andra...!!!!

"Jasmeen, kenapa kamu ngomongnya kayak gitu. Hey.. Aku disini ngejaga kamu".

Andra terkejut saat jasmeen menolak kehadirannya. Bukankah kata ayahnya, jasmeen tak hilang ingatan. Lalu apa yang membuat jasmeen menolak kehadiran andra.

"Sebaiknya kita keluar. Kita biarkan mereka berbicara berdua". Ucap ali memberikan solusi. Nampaknya memang jasmeen dan andra butuh berbicara berdua.

Setelah keluarnya mereka andra kembali memegang tangan jasmeen. Namun kembali ditepis oleh jasmeen.

"Kalo aku punya salah aku minta maaf. Aku khawatir sama kamu". Suara andra sedikit melembut. Jasmeen menatap wajah andra dengan teliti. Benar saja, rambut yang biasa rapi kini nampak acak-acakan.

"Kamu gak salah, aku yang salah".

"Kenapa kamu ngomongnya gitu. Aku bener-bener khawatir sama kamu. Sekarang jangan fikirin apapun. Kamu mau apa,?".

"Aku mau kak andra keluar dari sini..!!"

Lagi jasmeen meminta andra keluar. Andra menghela nafas kasar. Rambutnya semakin diacak berantakan.

"Aku mohon, aku sungguh khawatir sama kamu". Jasmeen tidak menjawab maupun menolak. Dia membuang mukanya dari andra.

"Aku tahu jika kak andra hanya merasa kasihan padaku. Aku tak mau semakin membebani kak andra. Aku bakalan minta aby untuk mengakhiri semua ini".

"Apa maksut kamu..!!! Sentak andra tak terima. Bagaimana mungkin baru beberapa jam yang lalu mereka ijab qabul. Mana mungkin berpisah.

"Aku gak mau merusak hubungan kak andra dengan kak fanny". Suara jasmeen tiba-tiba bergetar. Air matanya sudah mengapung di pelupuk mata.

"Fanny,,?. Ya allah jangan bilang kamu berfikir tentang aku sama dia".

"Memang kenyataannya begitu". Potong jasmeen dengan cepat. Jasmeen memutar memunggungi  andra yang terpaku melihatnya.

Bagaimana bisa jasmeen cemburu dengan fanny. Bukankah dia sudah menjelaskan jika saat itu andra hanya menolong fanny yang hampir terjatuh.

"Kayaknya kamu memang butuh banyak istirahat. Biar fikiran kamu bisa fresh. Aku gak ada apa-apa dengan fanny. She is my friend, just friend no more. Dan kalo kamu minta aku pergi. Aku bakalan pergi".

Setetes air mata jasmeen turun dipipinya. Sesak sekali rasanya mendengar hal itu. Masih terngiang dibenak jasmeen suara andra dan fanny yang sedang berdua. Fanny berbicara tentang andra yang hanya mengasihani jasmeen.

Brak...

Terdengar suara pintu yang ditutup dengan keras. Jasmeen melihat sudah tak ada andra disana. Kenapa andra malah mengiyakan omongan jasmeen. Seharusnya andra tetap disini menjaganya.

Ceklek..

Pintu kembali dibuka. Namun bukan andra yang masuk. Melainkan abangnya alvian dan kevin. Kemana semua orang yang tadi hadir disini. Dimanakah kak alyssa yang tadi juga ikut duduk disini.

Jasmeen pov

"Kenapa, hmmm.? Abangku sepertinya mengetahui perasaankunsaat ini.

Entahlah sejak kapan air mataku mengalir. Kenapa aku merasa lemah sekali. Hah memang aku lemah soal hati.

"Jasmeen hanya tak ingin melihat kak andra". Jawabku dengan suara masih bergetar. Sedikit mengeluarkan isakan.

Abang alvian mendekat dan memeluk tubuhku yang terbaring di atas ranjang.

LIEBETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang