Part 27

2.4K 198 32
                                    

Alyandra pov

Gue heran ama orang tua didepan gue. Giliran dijodohin gue nolak, mereka kekeh minta gue setuju. Laah giliran gue udah setuju mereka malah bilang gue bercanda. Emang muka gue tampang banget orang bercanda. Mana calon mertua gue juga gak percaya dengan yang gue ucapin.

Sumpah ya kalo bukan didepan orang banyak. Gue udah gak perduli lagi omongan mereka. Gue udah bilang jika gue mau menikahi jasmeen besok. Eeh gue malah diketawain. Dikiranya gue main-main. Memang siih ini terlalu cepat buat gue menikah. Diumur gue yang baru 20 tahun masak iya gue nikah muda. Tapi gak masalah selagi kita mampu. Toh gue juga ngelola cafe punya ayah. Jadi gue gak terlalu bingung walaupun gue masih kuliah.

Disaat semua bertanya kenapa gue pengen nikahi jasmeen besok. Gue cuman bisa menjawab. Jika naluri gue yang ingin menikah jasmeen. Ingin melindungi dan menjaga dia. Mereka gak tahu saat gue bener-bener hancur melihat jasmeen diculik bersama kak alyssa. Dua wanita yang paling gue jaga. Gue jatuh cinta sama jasmeen. Yaa gue mengakui jika gue jatuh cinta sama dia. Dan gue pastiin jika dia adalah wanita yang pertama dan terakhir buat gue.

Ada rasa sesak saat gue gak bisa memeluk dia yang terkulai lemah tak sadarkan diri. Gue hanya bisa memegang tangannya saja. Itupun jika aby mengijinkan. Dan disinilah gue didepan ruang ICU bersama dengan keluarga jasmeen dan keluargaku. Bahkan semua keluarga besarku berkumpul disini. Seluruh suster dan dokter dikerahkan oleh ayah agar bisa menangani kak alyssa dan jasmeen dengan sangat baik.

Ya begitulah jika rumah sakit adalah milik kita sendiri. Semua akan terasa mudah. Ayah juga ikut memeriksa keadaan didalam. Sedangkan bunda lebih banyak menangis bersama dengan amy. Kedua wanita yang hampir mirip itu terlihat sangat sedih. Walaupun kak alyssa tak separah dengan jasmeen. Namun kak alyssa harus dirawat intensif akibat cambukan di punggungnya.

Entah apa saja yang sudah dilakukan oleh wanita jahat itu. Vallen pun tidak bisa dimintai keterangan karena kondisi psikisnya pun sedang kacau. Tubuhnya penuh dengan luka lebam. Sungguh ibu macam apa yang tega berbuat seperti itu kepada anaknya.

"Andra bisakah kamu diam. Jangan mondar mandir gitu bikin kepala pusing".

"Aby, andra mohon nikahkan andra dengan jasmeen besok. Andra akan meminta anak buah andra untuk mengurus semuanya".

"Apakah kamu yakin dengan ucapan kamu andra,?. Gue mengangguk dengan tegas. Gue gak mau dibilang tak menetapi janji.

"Andra sungguh yakin. Insya allah andra akan menjaga jasmeen dengan sangat baik". Aby hanya terdiam memandangku. Begitu pun juga dengan semua orang yang ada disini.

"Dasar..!! Otak kamu itu kayak ayah kamu ajah. Selalu seenaknya sendiri".

Gue menatap tajam om ricky yang memukul lenganku keras. Memang dikiranya gue bercanda. Gue serius nih. Tuh kan aby dan alvian malah terkekeh melihat gue.

"Kenapa,? loe udah pengen banget bisa nyentuh dan meluk jasmeen. Hah..!!".

Gue mendengus sebal. Dasar alvian, lihat saja nanti. Dia yang akan mengikutiku meminta-minta seperti anak kecil.

"Baiklah. Jika memang keinginan kamu kuat. Besok aby akan siapkan pernikahan kamu dan jasmeen".

Gue mendelik tak percaya. Betulkah yang diucapkan oleh aby. Apakah aby setuju. Gue masih terdiam membiarkan apa yang gue denger gak akan salah.

"Tapi ingat, karena ini mendadak. hanya pernikahan sederhana saja. Resepsinya tunggu kalian lulus kuliah dulu".

Alhamdulillah setidaknya gue bisa resmi nikahin jasmeen. Kenapa gue jadi mellow gini yah. Gue kan cowok cuek yang gak pernah perduli sama cewek. Sekarang malah minta-minta buat nikahin jasmeen.

LIEBETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang