LIEBE

Part 17

"Aby...!! Jajas mau disitu. Ali melihat gadis kecilnya kini tengah tersenyum bahagia. Pasalnya hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah dasar.

"Sayang.. jasmeen minta kesitu tuh. Kamu ajakin dia biar aby yang gendong abang alvi. Ucap ali kepada istrinya prilly. Prilly pun mengangguk tersenyum kepada suaminya itu.

Mempunyai anak kembar sungguh sangat merepotkan. Tapi ia sangat bahagia karena anaknya sangat cerdas. Tak pernah merengek menangis. Apalagi jasmeen, bocah kecil ini sangatlah periang persis seperti prilly masih kecil.

Jasmeen sibuk membenarkan jilbabnya yang sedikit miring. Ali dan prilly tak pernah memaksa anaknya untuk memakai hijab sejak dini. Namun karena seringnya jasmeen melihat sang amy memakai hijab. Dia pun ingin sekali seperti amy nya. Hal itu pun ditanggapi positif oleh ali dan prilly.

Jasmeen bahagia karena bisa mempunyai banyak teman di sekolahnya. Namun saat sesuatu yang buruk terjadi padanya membuatnya tak mau sekolah dan bertemu teman-temannya.

"Dasar anak artis. Kenapa pakai jilbab kalo kelakuan udah jelek".

"Ye.,ye anak artis. Anak artis..!!

"Ibunya ajah mantan artis gimana anaknya nanti. Sekarang pakai jilbab besok-besok dilepas".

"Sok suci, copot ajah deh jilbabnya".

Jasmeen meringis menahan sakit ditubuhnya karena tarikan dari teman-temannya. Ada yang menarik jilbabnya untuk dilepas. Dan ada juga yang menarik-narik bajunya yang panjang itu.

"Jangan.. jasmeen mohon..!! Pintanya pada mereka, namun mereka malah tertawa tak menghiraukan rancauan jasmeen. 

Anak berusia 10 tahun, nyatanya sudah bisa berbuat semaunya sendiri. Sudah tahu bagaimana membenci dan tak suka pada orang lain. Berbuat seenaknya sendiri.

Jasmeen hanya menunduk menahan baju dan jilbabnya yang dipaksa ditarik oleh teman-temannya. Walaupun di usianya yang belum baliqh, tapi jasmeen tak mau melepas jilbabnya yang sudah bertengger di kepalanya setahun ini.

"Aby.. amy., bang alvi tolong jasmeen. Mereka jahat sama jasmeen. Mereka benci pada jasmeen.

"Aarrggghh..!!!!

Jasmeen memburu nafasanya yang naik turun. Udara seakan habis didalam kamarnya ini. Dia melirik ke kanan dan ke kiri. Dilihatnya kamarnya yang gelap. Dan tubuhnya yang dibaluti selimut.

"Jasmeen..!!! Teriak prilly dari arah luar. Dia memasuki kamar jasmeen bersama dengan ali,dan alvian.

"Hey sayang, kenapa,?. Bad dream ya. Tanya prilly sangat lembut.

Jasmeen mengangguk sambil membenamkan tubuhnya di pelukan sang amy. Ali pun mendekat dan ikut memeluk tubuh puterinya itu. Dia mengelus pucuk kepala jasmeen.

"Aby., jasmeen takut. Jasmeen mohon, jasmeen mau dirumah ajah gak mau kuliah.

"Sayang, sstt. Iya aby tahu. Udah jangan difikirkan ya, sekarang jasmeen istighfar terus tenangin fikiran jasmeen. Gak ada yang akan nyakitin jasmeen".

Ali mengelus lembut pucuk kepala jasmeen yang tak terbalut oleh jilbabnya. Tanpa terasa mereka mendengar dengkuran halus. Rupanya jasmeen kembali tertidur. Direbahkannya tubuh jasmeen ke ranjangnya. Ali dan prilly bergantian mengecup singkat kening jasmeen. Begitu juga dengan alvian.

"Maafin abang ya. Abang udah nyakitin kamu". Gumam alvian sambil mengelus pipi tembem jasmeen.

"Kamu lihat kan abang. Gimana traumanya jasmeen. Sekarang kamu malah bikin dia keinget lagi. Aby bener-bener kecewa sama kamu".