DLMG #11 : Fake Change

1.1K 95 0
                                    

Harry menjatuhkan badannya di antara Louis dan Liam, sementara itu Niall dan Zayn hanya duduk terdiam seperti memikirkan sesuatu. Harry yang melihatnya hanya memutar kedua bola matanya.

“Wih, kalian kenapa?” Tanya Liam yang seperti keheranan dengan sikap ketiga sahabatnya yang sedikit berubah.

“Kenapa? Memangnya kami kenapa?” Tanya Niall, Liam mengerutkan keningnya.

Zayn bangkit dari duduknya dengan cuek, “Aku pergi dulu.” Lantas membuat semua sahabatnya menatap heran ke arah Zayn. Terutama Harry, ia fikir Bukannya tadi dia yang menyuruh aku dan Niall kembali? Lalu kenapa dia ingin pulang?  batin Harry.

“Tapi, kita punya perform lima hari lagi, Zayn.” Louis berteriak ke arah Zayn. Tapi yang dipanggil malah mengacuhkannya. Dan itu semua membuat Harry tambah bingung.

*

London, 20:15 p.m

Sudah sekitar dua jam mereka tertidur, padahal semenjak kepergian Zayn. Niall memang memutuskan untuk tidur. Tak lama kemudian yang lainnya malah terikut ke dalam alam bawah mereka masing-masing.

Harry terbangun dari tidurnya kala merasakan getaran daej bawah bantalnya. Lantas ia mengucek-ucek kedua matanya sebelum ia mihat layar iPhonenya.

From: Gemma's

Curly, tolong kau pulang sekarang. Mom sedang sakit.  x

Harry mengerutkan dahinya lalu berfikir sejenak kenapa Ibunya bisa sakit, padahal sehari sebelumnya ia melihat Ibunya masih dalam keadaan baik-baik saja. Itulah hidup, tidak ada yang tahu ke depannya

To: Gemma

Wait a minute.

Dan dengan itu Harry buru-buru beranjak dari tempatnya tertidur lalu berlari ke arah mobilnya, membiarkan ketiga sahabatnya yang tertidur lelap.

Sesampainya di rumahnya. Harry langsung ke kamar Ibunya. Tampak ada Gemma yang sedang mengompres dah Ibunya. Atau sebut saja, Anne.

Harry terduduk ditepi tempat tidur Anne lalu meraih jemari Anne, “Mom, are you okay? What's wrong with you? Tell me what happenned.” air wajah Harry berubah menjadi kekhawatiran kala melihat wajah Anne yang begitu pucat.

“Yeah, of course. I'm okay. Mungkin hanya masuk angin.” Ujar Anne.

Harry pun tersenyum mendengar pernyataan Anne, “kau kenapa terlihat aneh sekali dari biasanya?”ucap Gemma yang melihat sedikit perubahan dari adiknya.

Weird like what? And.. Uhm, aku ingin tidur. Boleh kalau aku ke kamarku? Tapi kalau Mom butuh sesuatu panggil saja aku atau kalau mau lebih baik kita ke rumah sakit dulu?” kata Harry lalu mencium kening Anne, Anne hanya tersenyum menggeleng namun setelah itu ia menyuruh Harry untuk istirahat dan dengan itu Harry melenggang pergi.

“Mom, Harry kenapa ya?”Tanya Gemma

yang sepertinya belum cukup puas dengan pernyataan Harry.

Anne menggeleng, “Mom tidak tahu. Mungkin dia kecapekan.”

Gemma hanya mendengus panjang lalu mengangguk. Ia fikir Harry sedang patah hati. Tapi itu terlalu mustahil, mengingat Harry yang sedang tidak ada hubungan apapun dengan perempuan. Namun kedepannya?

*

Diana POV

Aku merebahkan tubuku di atas kasur, setelah seharian belajar memasak bersama chef Zulfah. Dan akhirnya aku sedikit bisa walau masih belum sesempurna buatan chef Zulfah. Ya panggilan itu lebih cocok untuknya.

Hari ini memang cukup melelahkan bagi seorang wanita seperti diriku ini, belajar memasak, belum lagi tugas skripsi yang lainnya. Kau tahu aku benar-benar putus asa sekarang. Tapi demi menunjukkan pada Dad bahwa aku bisa, ya.. Apapun kulakukan, meski aku sendiri.. Tidak berjanji.

Aku mengambil handphone ku yang terletak di meja nakas sebelahku. Berusaha menelepon Dad. Semoga saja ia mau kembali lagi ke sini, yah semoga saja. Tapi.. Mungkin kedengaran mustahil?

“Hello, dad? Sapaku kala Dad menerima panggilan teleponku.

Terdengar suara serak-serak Dad dari seberang sana. Aku merindukan suara itu. “Yeah, hun?”

“Oh ya Daddy, mungkin Dad tidak percaya. Tapi kali ini aku sudah bisa memasak, mencuci pakaian sendiri dan mungkin lebih tepatnya mampu hidup mandiri. Lantas, apa Dad ingin kembali secepat mungkin?”

Terdengar hembusan panjang Dad. “Belum saatnya, Hun. Bukankah Daddy sudah memberi tahumu jika Dad dan Mom akan kembali dalam kurung waktu enam bulan. Lantas, mendengar pernyataanmu bukan berarti membuat Dad menarik semua perkataaan Dad, lho.”

Hatiku mencelos jatuh ke bawah, susah payah aku berbohong hasilnya nihil. Dad tetap dalam pendiriannya.

“Bukan, maksudku. Ya.. Pulanglah. Diana merindukan Dad dan Mom”

“Sudahlah, Hun. Daddy ada kerjaan. Nanti Dad akan menghubungimu lagi. Dan tolong jangan bicarakan hal kepulangan Dad. Mengerti? I Love you.”

“Okay, I love y—”

Tit.. tit..

Bunyi sambungan teleponku antara Dad dan aku yang Dad putuskan secara sepihak. Sebegitu sibuknya kah Dad? Sampai-sampai ucapanku harus terpotong seperti tadi?

Aku melempar handphoneku ke sembarang arah, berusaha memahami sikap Dadku yang sangat keras kepala itu, berbeda dengan Mom yang selalu memanjakanku.

Tiba-tiba kepalaku memaksaku untuk memutar ulang memori saat bersama keriting ricuh itu. Bukan maksud 'saat bersama' hanya saja saat ketika dia melihat serta mengejekku tadi.

Lalu, buat apa aku memikirkannya? Dia itu pembawa kericuhan di dalam hidupku, aku harap cepat atau lambat dia menghilang dari ingatanku. Atau perlu dari kehidupanku.

Tapi ...

Rasayanya tidak bisa, aku masih terlalu kesal kalau harus melupakannya. Dia harus membayar rasa maluku tadi, kalau tidak ... Kalian pikir sendiri sajalah.

Lebih baik sekarang aku tidur, untungnya besok hari minggy. Hari keberuntunganku di mana hari yang tidak mempertemukanku dengan Mr.Roee.

Harry POV

Aku kembali ke kamarku setelah memastikan Mom-ku baik-baik saja. Mood-ku terbilang agak hancur beberapa jam terakhir ini,entah. Aku juga bingung.

Kusilangkan kedua tanganku dibawa kepalaku lalu tersenyum kecil memikirkan sesuatu.

Hei, kau keriting ricuh sok tampan dan aslinya jelek. Kenapa kau memanggilku? Kau ingin membuatku malu? Ada urusan? Oh, atau kau mau mengembalikan King Chocolate ku?

Ingatanku tertuju pada gadis itu, apa perlakuanku tadi cukup kasar ya? Tolong beri tahu au.

Tapi.. Apa peduliku? Mau kesal atau tidaknya dia sama sekali tidak penting untukku. Tapi kalau boleh jujur, aku meyukai wajahnya jika kesal seperti tadi. Ya, jujur lebih baik 'bukan?

Tapi, Zayn? Kira-kira gadis itu siapanya Zayn? Aku rasa Zayn mengetahui seseuatu yang tidak kuketahui, atau mungkin hanya perasaanku saja? Tidak. Ini pasti ada hubungannya antara Zayn dan Gadis tersebut.

Aku yakin seratus persen.

***

Tbc:)

Don't Let Me GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang