Song for this chapter :
One Direction - Right Now
One Direction - Last First Kiss
---------------------
Harry Pov
20.00 pm
Latihan baru berakhir beberapa jam lalu, aku memutuskan untuk pergi ke rumahku dan beristirahat. Yah tak terasa sebentar lagi aku dan the boys akan memulai tur kami,yah kuharap semua tidak membuatku kelelahan atau apalah itu.Haha.
"Kau pulang,curly?huh?" Aku bergeming di tempat ketika mendengar suara Zayn yang kurasa unik itu memenuhi pendengaranku ketika aku baru ingin berdiri.
"Yeah, kenapa?" Aku menatapnya dalam sedangkan Zayn hanya terkekeh-kekeh tidak jelas.
"No problem,aku hany- ah tidak" Kutautkan kedua alisku sesaat lalu menghela nafas sebentar.
"Jangan berbicara setengah-setengah,dude". Aku tersenyum lalu menyenggol pelan bahunya.
"Aku kembali dengan Ristia", Aku langsung menatapnya tidak percaya,ralat tatapan bahagia yang kumaksud. "Tadi siang aku menjemputnya dikampusnya lalu kuajak makan siang dan kutuntaskan semua yang ada dalam benakku,Haz" Zayn tersenyum.
"Aku harap kau tidak menyia-nyiakan kesempatan ini Zayn,aku percaya padamu" Kutepuk-tepuk pelan pundaknya lalu disusul oleh anggukan Zayn.
"Aku mencintainya sampai kapanpun"
"Baguslah aku ingin kembali dulu,telepon saja jika ada keperluan penting,kau kapan pulang ke flat?" Tanyaku sembari beringsut dari dudukku
"Sebentar lagi lah" Aku mengangguk dan mengambil jaket kulitku yang selalu ku kenakan kemana-mana dan menuju mobilku yang masih terparkir rapi digarasi,ku tengok ke kanan dan ke kiriku. Sepi,the boys sepertinya masih betah berada di sini. Aku mengendikkan bahuku lalu memasuki mobil dan mulai menjalankannya.
Fikiranku tertuju pada Diana,akhir-akhir ini aku sedikit penasaran akan apa yang terjadi padanya,oh ayolah Haz,kau mencintainya bukan?kau harus tau apa yang menjanggal fikirannya sekarang.Baiklah.
Kuturunkan kaca jendelaku sebentar,sial lagi-lagi hujan turun. Apa sekarang memang musim hujan?Huh. Aku mendengus kesal dan mempercepat laju mobilku,samar-samar kulihat sosok gadis tengah bejalan di tepi jalan yang sepi. Kuundurkan sedikit gasku berusaha mengenali gadis tersebut.
Sial,Diana.
Kuambil payung yang memang sengaja aku simpan di dashboar lalu keluar sembari berlari kecil menuju Diana.
"Bodoh,sedang apa kau di sini?" Umpatku kesal lalu mendorongnya dalam pelukanku,ku tangkup wajahnya,matanya memanas dan mengeluarkan bulir bulir bening. Sedangkan payungku masih setia berada di tangan kiriku.
"Ayo masuk!", Ucapku lalu menarik tangannya namun ia malah menepis tanganku. "Jangan bermain-main Di,nanti kau sakit,ayolah" Aku mendekatinya dan mengusap air matanya yang bercampur dengan air hujan.
"Tinggalkan aku sendiri,Har"
Diana Pov
Kutatap pintu pagarku yang masih terkunci rapat,melihat mobil range rover milik Harry yang sudah melaju meninggalkanku sendiri di sini. Yah,baru aku ingin melangkah masuk getaran ponselku membuatku terhenti seketika,kutatap layar ponselku tersebut. Dad.
Dad: Diana? Halo? Oh syukurlah kau mengangkat telepon dad.
Di: Ada apa Dad?
Dad: Mom sudah memberi tahukan? Jadi begini,Dad akan kembali ke London beberapa minggu lagi. Kebetulan Dad dan teman Dad benar-benar tidak sabar mengadakan acara pertunanganmu dengan anak teman Dad.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Let Me Go
Fanfiction{Book 2} Diana tidak pernah menyangka akhir dari ending cerita cintanya jadi semiris ini, di mana ketika Diana bertemu dengan seseorang yang sangat menyebalkan, yang mana lama kelamaan 'menyebalkan' itu terganti dengan kata 'mencintai'. Lalu mereka...