DLMG #4 : Meet curly bad

1.6K 119 3
                                    

Aku berjalan menyusuri koridor kampusku dengan perasaan bingung. Yah, sudah waktunya untuk pulang, dan aku memutuskan untuk beristirahat sejenak. Dan.. Aw! Aku hampir lupa, aku harus ke supermarket untuk membeli detergen dan beberapa keperluan memasak untuk nanti. Apa aku harus mencuci pakaianku sendiri? Dan apa mungkin aku bisa?

Sesampaiku di supermarket aku langsung berburu detergen,snack-snack dan apapun yang kusuka. Sekaligus memikirkan untuk cara menghemat uang dengan baik. Buka tipeku sekali.

Sekarang aku tengah memilah-milah snack kesukaan ku, yeah kebetulan aku ingin mencari King Chocolate setelah mendapatkan detergen. Pandanganku pun berbinar-binar kala melihat snack tersebut.

Ketika aku berhasil memegang snack tersebut ada seseorang yang ternyata tengah memegang snack itu juga, aku mendongak, menatap rambut keriting yang tidak ada unik-uniknya itu serta bola mata hijau emeraldnya. Sosok tersebut tengah berdiri dihadapanku.

“Hey, ini aku duluan yang memegang,berarti kau minggir sana.” Ujarku lalu menyikutnya dengan sikutku

“Jelas tidak bisa, aku duluan. Minggirkan tanganmu.” Pria tersebut berusaha mengambil dengan cara menarik-narik snack itu dari tanganku tapi tidak akan kubiarkan. Dan yah! Aku keburu mendapatkannya duluan.

“Jau membuatku kesal, ini aku duluan yang mengambilnya. Kau pericuh” Ucapku penuh antusias kala ia kembali menarik snack itu dengan kasar. Dan ia harusnya tahu aku adalah wanita, harusnya ia mengalah.

“Sekali tidak ya tidak. Kemarikan!” Bentaknya, apa? Dia membentakku? Salah apa yang ku perbuat hari ini? Kenapa begitu banyak sekali orang membentakku?

“Kau!,”Aku menunjuk ke arah wajah jeleknya dengan emosi, “Pericuh, sudah jelas-jelas aku memegang duluan. Kenapa tidak mengalah, sih?”

“Kau! Wanita kecut, pergi dari hadapanku dan kemarikan snack itu. Dan maaf, aku tidak mau mengalah.” Kata pria tersebut entahlah siapa namanya, aku tak perduli.

“Hei-hei. Jangan berkelahi.” Seorang pegawai perempuan menghampiri kami, “Maaf Nona, Tuan ini memang sudah memesan snack ini dari awal, dan Nona tidak berhak mengambil pesanan orang. Silahkan Nona cari yang lain.” Kata pegawai tersebut, dan sialnya ternyata pegawai itu lebih memilih sikeriting ricuh ini dibanding aku?

“Oh please! aku sangat malas berdebat. Baiklah, aku mengalah.” Lantas aku pergi meninggalkan pegawai dan keriting ricuh itu menuju kasir, yah kali ini hanya detergen yang kudapatkan. Semuanya hilang terbawa oleh rambut keriting jadi-jadian tersebut.

Bisa kulihat wajahnya terlihat bahagia bagai ketumbang dungu kala menatapku yang berjalan baru kali ini aku bertemu dengan lelaki seperti itu, sudah pericuh, jelek dan sombong. I hate him.

Semua sudah ku bayar. Dan kini saatnya aku pulang untuk mencuci. Masalah lunch tidak jadi, seleraku sudah hancur. Dan kau pasti tahu apa penyebabnya.

Dan... Hey, see? Untuk apa si keriting ricuh itu menjulurkan lidahnya ke arah ku, ingin sekali kutarik lidahnya lalu ku injak-injak. Bukan, bukan kuinjak tapi ku lindas.

***

Tbc:)

duh, ada ada aja nih kelakuan diana, masih penasaran? kira-kira si keriting ricuh itu siapa ya? pasti udah tau dong:)

keep read and keep vote:)

Don't Let Me GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang