Saya tidak bisa apa-apa. Selain menatap kamu dari ujung pandang. Jauh sekali
Rasanya sesak
Air mata saya tak tahu diri keluar
Tapi kamu jauh
Kamu jauh sekali
Kamu tak bisa saya sentuh
Kamu tak bisa saya dekap
Bukan karena kita tak saling mau
Hanya kita tak bisa saling menyatu
Saya hanya mematung
Dari sudut-sudut yang hampir tiada
Samar
Kamu sudah terlanjur abu-abuDan saya tak bisa menebalkan warnanya
Cawan-cawan penuh asa kini habisTak berbisa
Langit sudah hampir memanggil saya
Menyuruh saya bertemu pada Tuhanmu
Tuhan kita
Apa yang akan saya bawa?
Apa yang akan saya sajikan dalam berat timbangan di sana?
Sudah tumbang nalar saya
Sudah terpangkas kepercayaan saya
Sudah
Bagaimana lagi?Saya juga mau
Jadi yang suciJadi yang berbudi
Jadi yang paling taat membaca kitab
Jadi yang paling semangat menebar ayatTapi saya liar
Melalang buana entah atas dasar apa
Berkelana menuju daerah yang tak seharusnya terinjak
Bebas sebebas bebasnya
Mau apa lagi saya?
Diam terjengkang pada lumpur dosa
Sudah lelah rupanya saya
Hingga kembali padaNya?Atau karena keliaran saya tak membuahkan hasil?
Ada
Tiada
Berada
Di mana?
Saya ingin damai
Tenang
Tanpa bayang-bayang
Yang mengabu
Yang mengawang
Yang tak terjamah
Yang tak terdekripsikan
KAMU SEDANG MEMBACA
Tumpukan Rasa Dalam Aksara
PoetryMari Duduk bersamaku di batas senja Sambil membuka lembaran-lembaran cerita kita yang telah menua Ini bukan apa-apa Kau bisa saja menganggapnya tak ada Ini hanya ungakapan sebuah rasa Yang tak terucap oleh lidah Bacalah Barangkali kau bisa memah...