Maaf sebelumnya, dalam cerita ini gue terkesan menonjolkan Miss Siska sebagai tokoh jahatnya. Ya, karena Linda sekarang harus tahu siapa di balik semua keanehan dan kengerian ini. Mari simak cerita ini...
Linda mencari keberadaan Miss Siska karena dia satu-satunya yang mengerti tentang permasalahan ini. "Aku yakin, Miss Siska ada di balik semua ini. Aku harus bisa mencarinya secepat mungkin sebelum semuanya berakhir dengan kematian." Linda teringat ketika Miss Siska sedikit licik membawa teman-temannya untuk pergi liburan. Bukannya ke tempat yang ramai dan mengasyikkan, dia malah menyesatkan teman-teman ke kota tak berpenghuni. "Ini sudah tak benar. Apakah aku bisa mencegahnya???" Linda bertanya-tanya dalam hatinya. "Sabar dulu deh, semoga memang ada pengalaman yang berharga di sana. Tapi.." Tiba-tiba Linda pun terkaget sewaktu Doni dan Yayan berantem di kursi belakang.
"Halah..nih dimana ya??" Yayan berkata kepada Doni. "Meneketehe" singkat Doni sambil ngajak berantem Yayan. "Ah kau ini, dasar.." mereka berantem di belakang. Sementara Shelly merasa risih dengan keduanya yang rese dan kekanak-kanakan. Ira yang sedari tadi diam, tiba-tiba tersenyum kepada Linda. Dia pun seakan memberi tanda bahwa "Permainan akan dimulai". Linda hanya melihatnya dengan tatapan datar saja. Sementara Miss Siska terus membawa mereka ke kota berpenghuni itu. Nahas, ban mobil yang ditumpangi mereka pecah sehingga perjalanan pun dihentikan. Ditambah dengan akses jalan yang terbelah, akhirnya memang mereka harus berada di kota mati tersebut entah sampai kapan.
"Anak-anak, kita tak bisa ke sana karena ban mobilnya kempes. Terus mau ke sana tidak bisa karena akses jalannya rusak sehingga mobil tak bisa melewatinya. Mari kita telusuri kota ini," ajak Miss Siska. "Sepertinya memang tidak beres, tapi ok..aku akan melanjutkan perjalanan ini," gumam Linda dalam hati. Mereka semua pun menelusuri kota mati tersebut hingga akhirnya mereka pun berpisah di kota menyeramkan itu.
Dimulai dari Yayan yang menghilang secara misterius, lalu Doni yang mati oleh hantu setengah badan. Dilanjut dengan Shelly yang mati gantung diri karena sudah tak kuat menanggung beban di sana. Sementara Ira masih tak tahu mati atau tidaknya. Linda pernah diajaknya ke sebuah tempat dan dia membawa Boneka Suzie yang menyeramkan. Dia sempat tergeletak ketika memainkan permainan itu, kesempatan itu dipakai Linda untuk bisa melarikan diri dari semua keanehan yang terjadi pada Ira. "Aku mulai menaruh curiga kepada Miss Siska. Jangan-jangan memang dia pelakunya", menerka Linda.
Terakhir kali Linda bertemu dengan Miss Siska ketika dia berada di ruang UKS dekat pelataran sekolah. Linda tak sendiri karena saat itu masih ada Shelly yang menemani. Kecurigaan Linda bahwa Miss Siska berlaku jahat kepada teman-temannya tatkala Miss Siska menyuruhnya mencari teman-temannya seorang diri. Sementara Shelly disuruh menemani dirinya yang memang sedang sakit pasca lehernya berdarah (entah itu karena apa???). Disitulah kejahatan Miss Siska, dia berusaha membunuh Shelly dengan cara pelan-pelan sehingga membuatnya stress dan frustasi terkait kondisi.
"Haha..aku yakin mereka semua tak akan ada yang tersisa, kecuali aku. Jika terealisasikan semua, aku bisa mendapatkan apa yang aku inginkan haha.." Kata Miss Siska yang ternyata bekerja dengan para hantu untuk membunuh teman-teman Linda. Namun, Linda masih bingung dengan tingkah laku Miss Siska sesudah berada di kota mati tersebut. "Apakah memang dia pelakunya, atau para hantu yang mengendalikan Miss Siska selama ini untuk membunuh teman-temanku???".
Sesudah selama dari Ira, Linda pun sampai di tempat bekas acara pernikahan. Di sana dia melawan si hantu setengah badan yang membunuh Doni. Tak hanya dia, hantu lain pun menyerang Linda seperti Pocong, Jurig Pengantin, dan Ratu Sinden yang mempunyai sihir cukup kuat. Linda yang harus melawan mereka hampir saja mati, untung saja dia masih mempunyai senjata, yakni SLR dan Irish Phone untuk membunuh semuanya. Perlu waktu lama sekali untuk membunuh para hantu yang siap "menyantapnya" setiap saat.
Setelah selesai melawan para hantu tadi, Linda dikejutkan dengan kehadiran Miss Siska yang berjalan tergopoh-gopoh sambil menggendong bayi di tangannya. Dia pun mendekati Linda dengan suara yang menakutkan: "Lihat Linda, ini adalah hasil kerjasamaku bersama para hantu di sini untuk membunuh teman-temanmu itu haha. Aku mendapatkan seekor anak berekor Ular.." kemudian Miss Siska lari keluar entah kemana. Sementara Linda merasa mual dan akhirnya muntah pasca melihat bayi yang menjijikan itu. "Aku tak menyangka bahwa Miss Siska berlaku sekejam ini. Aku harus beritahukan semua teman-teman sekolah agar mereka tak menjadi korban seperti Yayan, Doni, Shelly, dan Ira," tegas Linda. Dia pun lari secepat mungkin dan mencari jalan keluar dari kota tersebut lewat bukit-bukit yang menjulang tinggi untuk sampai ke jalan besar.
Dia terus menanjaki bukit-bukit tersebut hingga akhirnya dia sampai ke jalan besar. Tak lama kemudian, ada polisi datang menghampirinya: "Selamat malam mbak, kenapa mbak ini??? pakaiannya lusuh sekali??? terheran pak polisi. "Bawa saja dulu saya ke kantor polisi, pak. Saya akan ceritakan di dalam mobil saja," tegas Linda. Linda bercerita panjang lebar bahwa dia bersama teman-temannya berusaha dibunuh oleh Miss Siska, gurunya sendiri. Gurunya tak hanya sendiri dalam menjalankan aksinya, melainkan dibantu oleh para hantu sehingga dia berhasil membunuh 4 dari 5 siswa yang ada (hanya Linda yang selamat dari tragedi itu). "Mohon bapak tangani kasusnya. Saya sudah tak kuat dengan segala yang berada di sana. Kalau bisa, bapak tangkap saja Miss Siska karena memang terbukti menjadi dalang dalam kasus ini", mohon Linda. Pak Polisi pun menjawab: "Siap, mbak. Kami akan menunggu prosesnya dan mencoba mengintrogasi tempat yang bersangkutan".
Akhirnya Linda kembali ke rumah dan bertemu dengan orang tuanya. Dia langsung pingsan di pangkuan orang tuanya. "Kenapa kamu, neng???" ibu dan ayahnya bertanya-tanya. Setelah Linda siuman, dia menceritakan semuanya kepada mereka tentang liburan yang berujung kematian itu. Ibu dan Bapaknya hanya bisa menasehatinya: "Perbanyaklah berdoa, neng. Insya Allah mereka bakal takut karena Yang Maha Kuasa bersama kita." Linda mengangguk kemudian dia tidur dengan bersandar pada lutut ibunya.
YOU ARE READING
Dread Out Jilid 1 dan 2
HorrorPermainan PC yang bergenre horror ini berhasil memberi kejutan bukan hanya di Indonesia, melainkan di dunia. Game ini menjadi game ketiga terbaik dari 100 game terbaik yang ada di seluruh dunia. Sungguh prestasi yang sangat baik yang ditorehkan oleh...