Six : W-what?

57 7 7
                                    

Aku mengangguk lalu menggelengkan kepalaku, aduh apa yang sedang kupikirkan sih? Ia menatapku dengan kepala yang agak ia miringkan sedikit seperti curiga. Sebelum ia melontarkan kalimatnya yang bakal membuatku mati kutu aku dengan cepat menyela.

"gua bukan cewek yang diperpustakaan itu, ngapain coba gua minjem buku "cara menjadi penyanyi dangdut?" Mending-mending minjem buku "cara menjadi peternak yang baik" elah" aku menjawab dengan nada agak nyolot membuat alisnya agak menyatu dengan dahi mengerut.

Aduh kok dia manis banget sih dengan raut wajah kek gitu?

Namun sedetik kemudian ia malah terkekeh. Gantian aku yang menatapnya heran dan ASTAGA tadi aku bilang apa? Itu sama saja kalo aku ngakuin bahwa cewek yang ada di perpustakaan itu aku, rasanya aku ingin tanah yang sedang aku pijaki ini tiba-tiba retak dan menjatuhkanku ke dasar.

"akhirnya aku tahu cewek di perpustakaan itu benar-benar kamu"

Oke, ucapannya ambigu pake banget.

"aku juga sering merhatiin kamu"

What? Dia bilang apa tadi?

"aku tahu kok kamu yang selama ini selalu datang ke perpustakaan saat jam istrahat tiba, duduk dibangku yang sama lalu ngambil buku asal buat nutupin wajah kamu, lalu merhatiin aku yang lagi baca buku dengan seriusnya. right? Dan asal kamu tahu aja, aku juga sering merhatiin kamu kok."

-FIN-

haha, gimana akhirnya? dipaksain banget ya?

udah gak tau soalnya mau nulis apaan, oke segitu aja ya kisah dari Sicewek penguntit dan Cowok perpustakaan.

ketemu lagi diceritaku yang lain, byeeeeee~

IN THE LIBRARY ( Completed )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang