"Karena Cinta selalu ikhlas memberi tanpa pernah meminta balasan. -Amor est poena.
Author
"Akhirnya Selesai."
Fara merenggangkan tubuh melemaskan jari-jarinya yang terasa pegal karena beberapa jam berkutat dengan komputer menyusun sebuah jadwal.
Sebagai sekretaris Fara bertugas untuk menyusun jadwal atasannya. Mulai dari jadwal meeting, jadwal kapan atasannya harus bertemu dengan perusahaan lain,dan masih banyak lagi.
Fara membawa dokumen itu menuju ke ruang atasannya. Fara mengetuk pintu sekilas sebelum akhirnya membuka pintu saat mendengar Willy mempersilahkannya masuk keruangan. Willy terlihat serius berkutat dengan laptop dimejanya, sesekali membuka dokumen dan membacanya dengan serius.
Fara berjalan mendekati meja kerja Willy menyodorkan dokumen yang telah ia buat tadi,"Ini pak jadwal sebulan kedepan."
Willy menghentikan aktivitasnya dan mulai membaca dokumen dari Fara.Hanya butuh waktu beberapa saat saja,Willy kembali menutup dokumen itu dan meletakkannya di depan Fara.
"Tolong atur ulang jadwal saya."
Fara melotot tak percaya mendengar itu. Jelas ia merasa tidak terima dengan keputusan sepihak Willy. Meskipun Willy adalah atasannya tetap saja tindakan seperti ini tidak masuk akal karena selama ini tidak ada Ceo yang menolak jadwal yang ia buat.
"Apa ada yang salah dengan jadwal yang saya buat pak?",Fara berusaha tetap terlihat tenang padahal dalam hati dia sudah meruntuki atasannya itu.
Willy tidak memperdulikan pertanyaan Fara dan melanjutkan kegiatan sebelum Fara datang tadi. Melihat itu kesabaran Fara mulai habis.Dia sudah lelah membuat jadwal itu dan ditolak tanpa ada alasan yang jelas?
"Pak."
"......."
"Bapak."
Masih tidak ada jawaban.
Fara menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan.
"WILLY ALEXANDER."
Mendengar itu Willy mengalihkan pandangannya dari dokumen menatap Fara tanpa menyadari ekspresi kesalnya.
"Apa alasan bapak menyuruh saya membuat ulang jadwal?Apa yang salah?",Fara berusaha menetralkan suaranya,bagaimanapun dia tetaplah atasan yang harus di hormati.
Willy tampak diam sejenak,menatap datar Fara.
"14 Febuari."
Fara mengernyit tidak mengerti,"Gimana pak?"
Willy mengalihkan pandangannya menatap jendela dengan pandangan sulit di artikan,"Tolong kosongkan jadwal saya di tanggal itu."
Fara masih terdiam di tempat dengan perasaan penasaran,kenapa ekspresi Willy tiba-tiba berubah begitu sendu.
Tanpa bisa di tahan Fara bertanya ,"Memang ada acara apa pak?"
Kelihatannya Fara salah bicara.Lelaki itu menatap Fara dengan pandangan kosong,membuatnya jadi merasa bersalah, ekspresi Willy terlihat seperti orang tertekan.
"Maaf pak,tidak usah di jawab tidak ap--"
"Saya merayakan acara ulang tahun.",Willy memejamkan mata dengan sebelah tangan memijat pelan pelipisnya.
"Baiklah saya akan kosongkan jadwal anda pada hari itu.",Karena tidak ingin memperburuk suasana hati atasannya, Fara segera mengambil kembali dokumen itu dan pergi meninggalkan ruangan.
Willy menatap pungung Fara yang semakin menjauh dengan tatapan berubah menyendu.
----
Fera menghempaskan tubuhnya di kursi meja kerjanya.Fera masih memikirkan apa arti ekspresi sendu Willy tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amor Est Poena -TS(1) SUDAH TERBIT
Romance[[ TELAH TERSEDIA DISELURUH GRAMEDIA INDONESIA DAN TOKO BUKU]] Highest rank: 1 in Romance [25/06/2017] (Segera dinovelkan) Prelogy Silent love Percayakah kamu bahwa dunia ini terus berputar? Akan datang waktunya, Dimana yang mengejar jadi dikejar Y...