"Kamu akan menyadari seberapa pentingnya keberadaan seseorang bagimu saat dia memutuskan untuk pergi."
------------------
Author
Fara memarkirkan mobil sedan putihnya dengan mulus. Setelah berfikir panjang dia memutuskan untuk kembali bekerja.
Fara sudah mempersiapkan hatinya dengan baik. Dia tidak ingin lari dari kenyataan. Dia ingin melangkah kembali tanpa adanya sosok pria itu.Fara memasuki ruangan kerjanya dengan jantung berdegub kencang. Namun dia sudah memikirkan dengan baik rencananya.
Dengan hati-hati Fara mengetuk pintu ruangan bosnya.
"Masuk."
Fara membuka pintunya dan berjalan setegak mungkin, berusaha menyembunyikan gejolak hatinya yang kembali muncul saat melihat sosok pria itu.
Willy terpaku di tempatnya, tidak menyangka Fara masih mau bekerja dengannya.
"Ra, aku--"
"Ini daftar keuangan yang sudah saya buat selama saya cuti. Maaf membuat bapak repot." Fara meletakkan sebuah map merah di meja kerja Willy.
Willy mengeraskan rahangnya, hatinya terasa sakit saat Fara berlaku formal. Seakan tidak pernah terjadi sesuatu di antara mereka.
"Permisi."
Fara hendak pergi meninggalkan ruangan namun dengan cepat Willy meraih tangan gadis itu.
"Plis Ra, kita perlu bicara."
Tenang Ra, tenang...
Fara memberanikan diri mendongak dan menatap tegas wajah Willy.
"Bicara apa lagi pak? Jika tidak penting saya ijin undur diri. Masih banyak pekerjaan yang menumpuk."
Fara menepis tangan Willy yang memegang tangannya dengan sopan, kemudian kembali melangkah pergi.
Greb.
Fara menahan nafas sejenak. Fara melirik tangan Willy yang saat ini ada di perutnya. Pria itu memeluk Fara dari belakang.
"Tolong lepasin pak." Fara sedikit meronta namun Willy justru semakin mempererat pelukannya.
"Ra.."
Fara menggigit bibir bawahnya. Mengenyahkan matanya yang mulai terasa panas.
Tahan Ra...
"Lepas Will !" Fara mulai memberontak namun tenaga Willy jauh lebih besar sehingga usahanya untuk melepaskan pelukan pria itu gagal.
"Gue sayang sama lo Ra.."
Plis Will stop..
"Gue nggak pernah bermaksud mempermainkan perasaan lo."
Fara membisu, sebenarnya beribu pertanyaan ada di benaknya. Namun tak satupun mampu di ucapkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amor Est Poena -TS(1) SUDAH TERBIT
Romansa[[ TELAH TERSEDIA DISELURUH GRAMEDIA INDONESIA DAN TOKO BUKU]] Highest rank: 1 in Romance [25/06/2017] (Segera dinovelkan) Prelogy Silent love Percayakah kamu bahwa dunia ini terus berputar? Akan datang waktunya, Dimana yang mengejar jadi dikejar Y...