K.A.R.M.A- Thirteen

169K 12.2K 687
                                    

"Terkadang aku ingin jadi anak kecil lagi, lutut yang terluka lebih mudah disembuhkan daripada hati yang tersakiti."

----------------------

Author

"Wil lo harus tanggung jawab atas apa yang telah lo perbuat ke gue!"

"Gue yakin itu bukan anak gue! Lo ngincer harta gue kan?! Berapa? Cepet sebut!"

"Gue nggak butuh duit busuk lo! Gue cuma butuh tanggung jawab lo!"

"Lo tidurin semua cowok, kenapa harus gue yang tanggung jawab?!"

"Wil, gue udah nggak tidur sama mereka. Terakhir kali cuma sama lo Wil!"

JDERR!!!!

Willy seolah di tampar sangat keras.

"Nggak lo bohong..LO BOHONG!"

"Buat apa gue bohong Will?" Isak cewek itu di seberang telfon.

"GUE NGGAK MAU TAU, GUGURIN ANAK ITU TITIK! "

Willy memutuskan sambungan telfon dan membanting ponselnya kasar keatas meja kerjanya.

Dia tidak menyangka kejadian malam itu telah membawanya dalam kondisi serumit ini.


=FLASHBACK ON=

Malam itu Willy menghabiskan malamnya di sebuah club.
Tadi sore kakeknya memberi tau bahwa mulai minggu depan dia resmi menjabat menjadi CEO di perusahaan kakeknya.

Willy merasa tertekan di beri tanggung jawab yang besar. Jika masih ada Sarah biasanya gadis itu akan menghibur dan menenangkan Willy jika dalam keadaan tertekan seperti ini.

Mengingat itu justru membuat Willy kembali merindukan Sarah. Untuk menyingkirkan beban fikirannya Willy meneguk sebotol Barcadi. Minuman itu berhasil membuatnya merasa melayang. Segala beban fikirannya terbang entah kemana.

Hingga akhirnya dia bertemu Dania laurent.

Gadis itu tampak sendirian dan frustasi sama seperti dirinya. Gadis itu dalam keadaan sangat mabuk.

Entah apa yang terjadi di antara mereka berdua. Yang jelas saat sadar Willy sedang berada dengan wanita itu di sebuah kamar, keadaan mereka berdua telanjang tanpa di balut pakaian apapun.

=FLASHBACK OFF=

----

Sesuai perjanjian sepulang kerja tadi Fara dan Willy langsung menuju ke sebuah restaurant mewah dengan berbagai macam menu makanan Italia.

Sejak tadi Willy lebih banyak diam dan melamun. Fara sempat bertanya ada apa dengan cowok itu namun Willy selalu mengalihkan topik tidak mau membahasnya.

Mereka makan dalam diam. Bahkan Willy tidak menyentuh makanannya sama sekali.

"Wil, nggak makan?"

Willy tersentak dari lamunannya dan menatap Fara.

"Makan kok." untuk meyakinkan gadis itu Willy memasukkan sesuap beefsteak kedalam mulutnya.

Amor Est Poena -TS(1) SUDAH TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang