"Kita jatuh cinta tanpa alasan, bahkan tanpa rencana. Datangnya cinta tak pernah ditebak. Itulah cinta." -Amor est poena.
Author
"Pagi sayang."
Nando merentangkan kedua tangannya seolah hendak menerima pelukan gadis itu. Sayangnya ekspektasi memang tidak seindah realita. Fara hanya terdiam ditempat menatap datar Nando.
Pagi ini adalah pagi terburuk dalam hidup Fara karena melihat Nando sudah muncul didepan apartement-nya dengan senyum polos tanpa dosa.
Ini pasti hari sial batin Fara.
"Ngapain lo di sini? Kemarin dapet dari mana nomor telfon gue? Apa sih sebenernya tujuan lo?"
Pria itu terkekeh menampakkan lesung di kedua pipinya,"Tanya satu-satu neng."
"Oke, dari mana lo tau nomer telfon gue?"
Cowok itu mengetuk-ngetuk dagunya dengan jari
"Gue punya indera keenam.
"Gue serius!"
"Lo kenapa dari kemarin kayaknya pengen banget gue seriusin? Ya gue nggak keberatan sih." Nando menggaruk tengkuk lehernya malu.
"Gue lagi serius Nando.",ucap Fara mulai emosi.
"Dari Willy."
Fara menaikkan kedua alisnya seolah berkata 'gue nggak percaya.'
Nando mengusap wajahnya lelah, "Bercanda salah, jujur juga salah.Emak,gue kenapa selalu salah?"
"Memangnya barusan lo serius?
"Astaga Ra, kenapa sih lo susah banget percaya sama gue?"
Fara berdecak pelan,"Karena lo emang nggak bisa di percaya."
Nando meletakkan tangannya di depan dada kirinya seolah merasakan sakit disana.
"Belum apa-apa hati gue udah diretakin."
Fara memutar bola matanya malas ," Jadi ngapain lo ke sini? Mana pake setelan jas gitu?"
"Gue mau jemput lo buat berangkat ke kantor bareng." Nando memasukan tangannya ke kantung celana dan tersenyum manis.
Mulut Fara membentuk huruf 'O.
"Tapi gue bawa mobil sendiri Do. By the way, gue kira lo jadi OB tapi lihat lo serapi ini kayaknya gue salah, atau lo OB berlagak tajir padahal semua barang lo KW super atau hutang gitu?",Fara melirik jam rolex dan mobil ferrari Nando dengan tatapan curiga.
"Pokoknya mulai hari lo kekantor bareng gue dan ngomongin masalah barang gue paling anti beli barang palsu atau hutang.Gaji dari kerja keras gue lebih dari cukup buat beli barang asli tanpa kredit.
Fara menaikkan sebelah alis,Gue belum bilang setuju ya.
"Ini perintah itu berarti lo nggak punya pilihan selain bilang iya., Nando menegaskan ucapannya tanpa peduli ekspresi marah gadis dihadapannya.
Melihat Nando tidak ingin dibantah,Fara menghela nafas berusaha sabar,Setua ini lo masih kurang kerjaan, gimana anak istri lo nantinya?
"Loh? Istri gue kan elo, anak gue ya anak lo juga.",ucap Nando tanpa beban membuat Fara terbelalak kaget.
"Amit-amit astaga."
Nando tersenyum simpul dengan santai mendekat dan meraih tangan Fara menariknya pelan kearah mobilnya terparkir. Mengetahui itu,Fara menepis kasar tangan Nando.
"Lo bakal nyesel karena tindakan lo barusan.", Ucap Nando dengan mimik wajah serius.
Fara tertawa sinis, "Lo pikir gue takut? Gue nggak bakal tak--Aaaa!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Amor Est Poena -TS(1) SUDAH TERBIT
Romansa[[ TELAH TERSEDIA DISELURUH GRAMEDIA INDONESIA DAN TOKO BUKU]] Highest rank: 1 in Romance [25/06/2017] (Segera dinovelkan) Prelogy Silent love Percayakah kamu bahwa dunia ini terus berputar? Akan datang waktunya, Dimana yang mengejar jadi dikejar Y...