Zea segera turun dari motor gede milik Andre itu dan menuju kelasnya. Kelasnya tak jauh dari pintu utama sekolah hanya melewati beberapa koridor kelas lain.
Suasana sekolah yang sudah mulai ramai berdatangan murid-murid lainnya. Dari kejauhan terlihat lapangan sekolah yang megah, sekelompok anak basket bermain-main dengan bola di tangan salah satu pemainnya dan bersama ring basket yang menjulang tinggi disana.
Zea melewati beberapa koridor kelas dan melihat beberapa kursi di dalam kelas sudah mulai terisi dan akhirnya ia sampai di depan kelasnya.
Ia membuka pintu kelasnya yang terbuat dari kayu jati di lapisi cat berwarna putih berkelas tinggi. Zea dapati seorang gadis dengan wajah yang tak asing lagi baginya, rambut panjangnya yang indah terurai, gadis itu sedang duduk di kursi barisan paling depan hanya memfokuskan dirinya untuk membaca sebuah buku diatas mejanya, lalu ia menoleh dan tersenyum hangat ke arah Zea. Ya, itu Vanda teman sebangkunya.
"Morning, Ze," senyum Vanda yang begitu merekah.
"Morning too, Vanda," Zea duduk di sebelah kursi Vanda yang masih kosong.
"Diantar sama siapa nih hari ini? Kakak gan...," belum selesai Vanda berbicara.
"Kakak gue gak bisa anter," sahut Zea sambil memutar bola mata.
"Why?" tanya Vanda penasaran.
"Ngampus," jawabnya singkat.
"Trus lu dianter siapa dong?" tanya Vanda sekali lagi.
"Andre," jawab Zea lagi-lagi dengan singkat.
"Lah your boyfriend?" sontak Vanda terheran-heran.
"You know lah, dia kan...," belum selesai berbicara, pembicaraan Zea terpotong oleh Vanda.
"Gak pernah bisa anter lu," sambung Vanda dengan mimik wajah datar.
"Yaps."
"Btw, Andre orangnya yang mana sih?" tanya Vanda dengan begitu penasaran, dan menggebu-gebu.
"Nanti juga lu bakal tau."
"Ganteng gak?" tanya Vanda kesekian kali.
"Gak," jawab Zea singkat.
"Bohong lu!" protes Vanda sambil sedikit berteriak.
"Ish...., bawel nih," Zea berusaha menutup rapat mulut sahabatnya itu.
"Peace, Zealetta."
Raquella Vandary, sebut saja ia Vanda (liat mulmed). Ia adalah teman Zea sejak masa pra-mos di SMA, ia paling mengerti Zea sejauh selama ini ia mengenal sosok Zea.
Vanda gadis populer di sekolah karena parasnya yang cantik, rambut ikal coklat tanahnya yang panjang, matanya yang coklat berseri, dan proporsi postur tubuh yang sempurna. Vanda dan Zea bagaikan dua sejoli yang benar-benar mempesona!
____________
Sorry banget guys kalo Chapternya kependekan banget tapi bakal aku perbaiki di Next Chapter, but hope you like and enjoy it.
Support
Vote
Comment
Well, i love you all!!*hug
KAMU SEDANG MEMBACA
I WANT YOU
Teen FictionKesalahan ku ketika aku tidak jujur, dan mengakui bahwa aku mencintaimu hanya karena kemunafikan dalam hatiku. Jika aku harus kehilanganmu, pantaskah itu terjadi??? Aku menerima itu, asalkan aku telah mengatakan yang sebenarnya bahwa : "I WANT YOU" ...