TEN

142 9 2
                                    

Astagaaa...!!

Andre?!

Sulit untuk mempercayai ini, bahwa wajahku benar-benar berhadapan dengan Andre dengan jarak yang sangat minim bahkan aku sampai bisa merasakan hembusan napasnya yang tidak beraturan sama sepertiku. Semoga 'dia' gak mendengar suara dagdigdug dari detak jantungku.

Jangan tatap gue kayak gitu dong, Ndre!

Yang benar saja? Andre menatapku dengan tatapan yang membuat aku semakin gak bisa melepas semua ini dan ingin bertahan. Dengan jarak seperti ini aku bisa melihat dengan jelas pria ini begitu memikat, matanya membuat tertahan di sini.

Kini baru aku sadari begitu nyata parasnya. Jadi ini jawaban dari semua pertanyaanku? Oh, ternyata ini yang membuat semua wanita luluh padanya. Selama ini aku menjadi seorang pembohong!

Begitu dekat 'dia' menatapku seperti aku menatapnya, sosok pria yang sejak lama aku kenali, namun terasa aku baru mengenalnya saat detik ini juga. Bagaimana bisa? Aku merasakan apa yang terlihat dari kedua matanya, ya merasakan getaran itu.

Seolah telah jatuh cinta hanya karena aku melihatnya lebih dekat. Salahkah aku jika aku tidak mengelak rasa ini?

If i say now i'm so obsessed with him.

Biarkan aku mengenal sesuatu yang belum aku kenal darinya, mengingat lekuk wajahnya, dan melukis semua cara 'dia' menatapku. Mungkin aku bisa menarik kesimpulan ini, biarkan semua ini mengalir begitu saja agar aku dapat merakit ini menjadi sebuah rangkaian mimpi indahku di saat aku terlelap tidur.

"Um, too closer yeah?" godanya.

"Ah-em-eh, sorry," jawabku salah tingkah gak karuan.

Andre's Pov
Detak jantung gue saat ini memompa lebih cepat dari biasanya, waktu seakan berhenti seketika, badan gue seolah melemas lunglai, napas yang sudah tidak bisa berhembus secara beraturan, dan getaran setiap detik yang terlewati.

I want to always to stuck in this situation and never want to stop.

Wajah Zea terlukis begitu cantik. Matanya yang menatap gue dengan tajam, batang hidung yang begitu indah, alis mata yang semakin mempercantiknya, bibirnya yang sangat mempesona, dan menggoda dengan rahang wajah yang tegas, serta jenjang leher yang sempurna.

Seolah tidak ada batas saat ini gue menatapnya too closer dan saat itu gue tambah yakin bahwa Zea benar-benar perempuan yang kecantikannya sungguh nyata dan gue semakin percaya begitu hebatnya cinta gue.

Rasanya ingin sekali bertahan seperti ini dengannya, menatapnya lebih dekat seolah tanpa jarak diantara kita sehingga dapat merasakan napasmu yang mulai tidak teratur. Bahkan gak peduli lagi berapa waktu yang telah terbuang hanya ingin menikmati indah tatapan matamu, terlalu dekat mengenal siapa dirimu, Zealetta.

Otak telah kehilangan konsentrasinya, jantung yang terasa seperti ingin copot, dan amarah yang semakin kuat di setiap detik. Berharap waktu bisa mempertahankan semua ini.

I really obsessed with you.

"Um, too closer yeah?" goda gue.

I WANT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang