EIGHT

258 64 30
                                    

V
o
t
e

Zea's Pov
Duh, Vanda! Gara-gara 'dia' sok tau banget, kita jadi salah negur orang. Untung orangnya Si Dio, sahabat Andre yang lama aku udah kenal jadi gak begitu tengsin. Aku jadi bingung begini harus memulai darimana pembicaraan dengan Dio karena udah tengsin duluan, duh. Yaudahlah kenalin aja deh ke Dio.

"Di, jadi ini sahabat sekaligus teman sebangku gue," aku memulai topik pembicaraan.

"Oh ya? Hi, gue Ladyandro Hassen panggil aja Dio," kata Dio sambil mengulurkan tangan ke Vanda.

"Ha? Darimana bisa dipanggil Dio?Btw, gue Raquella Vandary, call me Vanda," balas Vanda mengulurkan tangan dan berjabat tangan dengan Dio sambil salah tingkah.

"Jadi, dulu seharusnya gue dipanggil Dyro, berhubung gua waktu kecil cadel jadi gue lempengin jadi Dio, tapi jadi lebih simple kan?" jelas Dio dengan detail.

"Nama bisa di lempengin ya? Wkwkwk," aku sekilas tertawa.

"Anyway, lu berdua nyari siapa sih sampai salah orang? Orang penting?" tanya Dio penasaran.

"Gini lho, Di. Si Vanda minta di kenalin sama Annddrrr...," belum selesai aku menjelaskan ke Dio, tiba-tiba Vanda menutup mulut ku dengan telapak tangannya dengan rapat.

"Oooowwww Andreeee!!" Teriak Dio dengan sengaja.

"Ssssstttt," Vanda memberi tanda agar Dio bisa sedikit tidak berteriak seperti tadi.

"Tau gak, Di? Saking bersemangatnya, Vanda sampai ngira lu itu Andre jadi salah orang," ledek Zea di depan Vanda.

"Amazing sekali gue disamain dengan ke gantengan Sang Arjuna Andre, sumpah temen cewe lu lucu, Ze. Hahahaha," tawa Dio seolah meledek.

"Vanda," celetuk Vanda kesal.

"Oiya, Vanda. Lupa mulu nih gue nama lu! Nih ya, gue mah cuman butiran debu kalo udeh disamping Andre. Ye gak, Ze?" Dio merendah diri.

"Enggak! Biasa aja tuh," jawab ku spontan dan penuh dusta.

"Halah," jengkel Dio.

Dio's Pov
Ih, nih cewek munafik banget secara Andre kan good looking. Bego atau gimana sih nih cewe? Sahabat gue tuh demen banget sama dia, make segala ngenalin cewe lain lagi, waras bener.

Tiba-tiba laki-laki yang sedang kita bicarakan berdiri di depan meja panjang kantin sedang membawa piring berisi siomay yang disiram saus kacang, wih.

"Eh, Zea siomay nih! Mau coba gak?" Andre duduk di bangku panjang kantin.

"Thanks, Ndre," sahut Zea.

"Uhuuukk.. uhuukk..," acting gue pura-pura batuk.

Gila, yang disapa duluan Si Zea tawarin gue gek, Ndre. Perut gue laper!

"Elu mau, Di?" tawar Andre

Nah, gitu dong! gue kan nunggu daritadi.

I WANT YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang