BAGIAN 02

2.3K 254 10
                                    

Aku duduk canggung diantara dua manusia yang membuatku malu bukan kepalang. Astaga, masih terngiang di kepalaku saat aku mengumpat pada pria ini. Sial, Jina harus menjelaskannya.

Yayaya sebenarnya ini juga salahku. Kupikir pria yang berbicara dengan Jina saat kuhubungi tadi adalah Chanyeol, tapi ternyata--ah aku malu mengatakannya.

Suara mereka sangat mirip.

Atau hanya perasaanku saja?

Tidak penting, karena nyatanya aku berhasil mempermalukan diriku sendiri di hadapan leader Hero, Han Jisoo.

"Maaf Jina-eonni, aku gak tahu kalau kamu sakit. Aku pikir kamu cuma alesan aja." gumamku masih terduduk dengan kepala yang menunduk malu. Sial, kenapa aku secanggung ini?

"Im Yoona, gak usah pura-pura baik sama aku."

Aku mendongak, menatap tajam iris sayu milik Jina yang saat ini tengah mengerling nakal mengejekku. Kuharap matanya kemasukan batu sungai. Menyebalkan.

"Jangan gitu Jina-eonni, aku beneran khawatir tahu!?" ucapku lagi. Baiklah, aku ini jago akting, tidak buruk berkata seperti itu.

Kulihat wajah Jina yang menahan sesuatu, mungkin dia ingin muntah mendengar ucapanku, kuakui aku pun begitu. Oh ya ampun, demi martabat dan harga diri, aku harus bertingkah semacam ini pada Jina?

"Ya terserah, tapi udah ya, aku geli dengernya." Katanya.

Aku sedikit bernafas lega, ternyata telepatiku sampai di otaknya.

"Tapi--"

Tuhan, apa lagi ini?

"--sejak kapan kamu manggil aku pake embel-embel eonni?"

Musnahlah dia, bisa-bisanya gadis itu tidak membantuku sama sekali. Setidaknya diam lebih baik. Teman macam apa dia ini? Han Jina, sialan kau!

"Harusnya kan gitu, kamu sendiri yang gak mau dipanggil eonni." ucapku membela diri, btw yang ini tidak akting, memang seperti itu kenyataannya.

"Ya, karena aku kelihatan lebih muda sih dari kamu." ejeknya yang membuat kesabaranku terkuras habis. Jika tidak ada Jisoo di sini, sudah kujambak rambut indah itu.

Terkadang aku heran, Jina sangat agresif jika sedang beradu mulut denganku, tapi kenapa ia jadi sensitif saat ditanyai soal debut. Sudah pernah kubilang jika dia itu pemalu dan tidak percaya diri, anehnya dia selalu bertingkah kurang ajar jika bersamaku. Seperti tadi. Dia sungguh membuatku malu, sengaja mengumbar keburukanku di depan Jisoo, karena dia tahu kalau aku salah satu penggemar leader itu.

Akan kubalas nanti, Han Jina.

"Jadi kalian temenan?" tanya Jisoo menghentikan aksi saling tatap antara aku dan Jina.

Diinterupsi suara lembutnya, aku mendapatkan seluruh kesadaranku lalu tersenyum ke arahnya. "Ya gitu deh." jawabku.

Dia lantas terkekeh membuatku sedikit bingung. Ah, dia pasti tidak percaya karena kami bertengkar seperti anak kecil.

"Kenalin, aku--"

"Aku tahu, kamu Han Jisoo. Kamu kan terkenal banget." kataku.

Dia menarik uluran tangannya tadi, lalu melirik ke arah Jina.

Astaga, aku lupa. Jadi kenapa Jisoo bisa ada di sini? Apa mungkin mereka saling kenal? Demi apapun, Jina keterlaluan karena tidak bercerita soal ini.

"Ya iya lah tahu, Yoona itu kan fans kamu." ujar Jina.

Ah tidak! Lenyapkan dia sekarang juga!

Aku menatapnya tajam, berharap tatapanku bisa mengiris-iris tubuh rampingnya.

Sad Wind ✔ | YoonYeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang