BAGIAN 28

1.3K 181 43
                                    

"Yoona, kamu dianterin Park-sajang?"

Aku menatap Soojung yang melihatku dengan binar di kedua matanya.

"Kamu kenal?"

"Lah, dia juga punya saham di sini. Kamu gak tau?"

Aku menggeleng menjawabnya.

"Iri banget deh. Kemarin Oh-sajang, sekarang temennya. Keren." Soojung memujiku.

Aku sedikit berdecak karena nyatanya mengenal mereka tidak sekeren yang terlihat. Mereka memiliki garis ketampanan yang memikat hati lalu perlahan menghancurkannya.

Bukan menyesal.

Tapi aku sedang kesal pada keduanya.

Rasanya aku ingin memaki Chanyeol sepuas hati saat di mobil tadi. Tapi nyatanya kami hanya diam sampai tiba di basement. Aku terus saja menahan rasa yang menggebu sedang yang diinginkan justru diam seribu bahasa.

Tidak tahukah dia betapa aku ingin memeluknya dengan benar?

Bukan sekedar pelukan rindu seorang teman yang tadi dilakukannya padaku, yang membuat hatiku mencelos karena dia kembali bukan untukku.

Aku ingin memeluknya lalu berkata, sampai saat ini, aku masih cinta kamu, ingin ngerebut kamu dari siapa pun yang halangi kita.

Aku terduduk diam sambil menerawang apapun yang mengisi pikiranku.

"Yoona, sebenernya kamu ada hubungan apa sih sama mereka?" Tanya Soojung.

Aku terpaku sesaat, inginnya aku menceritakan semua, tapi intinya, kami hanya teman.

"Kami cuma temen lama. Chanyeol yang kasih aku akses buat bisa magang di sini."

Soojung terlihat kaget, bola matanya membesar dengan tangan yang menutup mulutnya. "Ish, ini di kantor loh, Na. Berani banget panggil Chanyeol pake nama doang."

Aku berdecak malas, "Kamu juga panggil nama doang tuh."

"Ih, aku gak sengaja." Soojung mulai melipat kedua tangannya di depan perut. "Jadi kalian tuh temen? Wah, nasib kamu beda sama mereka berarti ya." Katanya mengejekku.

Ya ampun, benar. Mereka atasan dan aku hanya karyawan magang. Bahkan jika kuingat lagi, Jina dan Jongsuk-oppa adalah artis yang tengah naik daun. Aku bahkan mengenal Jisoo-oppa, sialnya aku bukan siapa-siapa. Menjadi karyawan magang pun karena akses yang diberikan Chanyeol.

Aku ini sengsara banget.

"Dilarang bertatapan di kantor."

Aku terperangah lalu menunduk hormat saat salah satu atasan kami datang menyapa. Soojung pun sama kagetnya denganku.

"Maaf, sajangnim." Gumam Soojung.

Kulihat dia mengangguk lalu terkekeh. "Gak usah panik gitu. Aku cuma mau bilang sesuatu..."

Dia mengangkat kepalaku, membiarkan sorot mata kami bertabrakan lalu saling menatap lama.

"Aku tau banyak yang pengen kamu tanyain. Nanti malem aku jemput ya?"

Aku kembali menunduk, "O-oh, i-iya, Park-sajang."

Dia tersenyum lalu berjalan menjauhi kami, aku senang tapi juga takut. Aku yakin semua hal yang ingin kutanyakan hanya akan menyakitiku saja.

Tapi Soojung malah menatap dengan binar di kedua matanya.

"Woahh, Im Yoona, kamu mau ngedate sama dia?" Soojung mulai histeris.

Sad Wind ✔ | YoonYeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang