Author View
Mom, ini surat dariku lagi. Aku hanya ingin bertanya, apa suratku yang telah lama sudah sampai di tangan mom? Aku tak bisa melihat bagaimana keadaan mom di sana. Musim gugur sudah tiba di Los Angeles dan tak ada satupun awan di atas sana, hanya kumpulan awan mendung yang menjadi satu, hampir menutupi seluruh langit. Selama ini aku selalu bertanya bagaimana keadaan mom namun aku lupa kalau mom pasti juga ingin mengetahui bagaimana keadaan kami di sini.
Katherine dalam keadaan baik. Dia sekarang sudah beranjak remaja dan aku sedikit kewalahan pada permintaannya yang aneh-aneh. Tapi dia juga tetaplah gadis yang baik, gadis yang bertanggung jawab. Jika kau mau tahu, Katherine yang sekarang bukan lagi Katherine yang menjerit ketakutan saat melihat serangga melintas di kakinya. Dia jauh lebih tangguh dari seekor harimau. Lalu dad, dia juga baik-baik saja. Dad masih sangat mencintai mom sampai sekarang dan aku tidak tahu harus menjelaskan dengan cara apa bahwa aku tidak membunuhmu. Itu kecelakaan, tidak ada yang mengharapkannya. Tapi mungkin aku harus lebih bersabar, sampai saat ini dad masih membenciku.
Ada satu hal yang ingin kubicarakan denganmu, masalah wanita. Mom aku sudah putus dengan Alex beberapa tahun yang lalu saat aku memberikan tinjuan mutlak di wajahnya saat dia ketahuan bercumbu dengan gadis lain waktu pesta kelulusan masa sma. Aku tidak menyesal, justru aku merasa puas. Alex memang pria kurang ajar. Dan semenjak kejadian itu, aku tak pernah memiliki perasaan suka pada seorang laki-laki. Mungkin ada Harry, tapi dia hanya sebatas sahabat—dan well mom, aku bisa akrab dengan playboy itu, bukankah mengagumkan?
Belakang ini seorang pria datang ke dalam hidupku. Sebenarnya kami hanya kebetulan bertemu dan terus bertemu tapi aku terkejut saat dia dengan waktu sesingkat itu menyatakan cinta padaku. Aku tidak mencintainya, jadi aku menolaknya. Tapi saat aku menolaknya, bingung mengapa rasanya sakit sekali. Jika mom ingin tahu, dia adalah pria tampan, kaya, dan aku tidak mampu menyebutkan kelebihannya. Lalu aku sadar kalau aku juga mencintainya. Tapi kami tidak akan bisa bersatu. Setelah Alex menduaiku karena alasan aku telah membunuhmu, aku takut pria itu juga akan meninggalkanku. Jika itu terjadi, tentu berdiri pun aku tidak akan sanggup.
Jadi mom, hanya itu yang ingin kubicarakan. Sedikit lebih panjang dari suratku yang lain ya? Aku harap kau baik-baik saja. Aku, Rachel sangat mencintaimu.
Dia kembali mengunjungi tempat itu. Tempat yang terletak di ujung taman, lebih mirip dengan sebuah bukit kecil dengan satu pohon besar di tengah. Tidak ada orang yang tahu akan keberadaan tempat itu, mungkin sebagian tahu tapi mereka hanya menganggap tempat itu sebagai bukit kecil biasa, tidak ada yang menarik. Namun tentu berbeda dengan Rachel, bukit ini, bagaikan rumah keduanya. Tempat dimana ibunya mengajaknya untuk pertama kali, hanya tempat ini yang dapat membuatnya merasa seakan ibunya berada di dekatnya. Sangat dekat—melebihi urat nadi. Meski tempat ini tidak seindah saat musim panas—dimana rumput bukit menari-nari mengikuti arah angin, sekarang beberapa helai daun pohon besar itu mulai ranggas. Pohon tidak lagi selebat musim panas dan rumput tidak lagi terasa hangat.
“Aku memang tidak bisa mendengarmu, tapi aku tahu kau selalu ada di sini. Kau tengah memperhatikanku dari atas sana atau mungkin kau turun menemuiku.asal kau tahu saja mom, aku belum bisa menghadapi ini sendiri. Aku masih belum mampu menghadapi semua masalah yang terjadi meskipun jika kau di sini kau akan menyuruhku untuk bertahan.”
Dulu Rachel selalu membicarakan masalahnya kepada mom Ellie dan wanita cantik itu selalu tahu apa yang menjadi jawaban terbaik untuk menyelesaikannya. Sekarang hanya selembar kertas dan pena, Rachel tahu ini sia-sia tapi dia memang tidak bisa untuk tidak mengutarakan semua masalahnya pada mom Ellie. Mungkin dulu Rachel punya mom Ellie, tapi kali ini dia harus menerima kenyataan. Tidak selamanya seseorang bergantung pada hidup seseorang. Rachel selalu menulis surat, berharap ibunya membalas dan membantunya tapi dia tahu, orang yang dapat menyelesaikan masalahnya adalah dirinya sendiri, bukan ibunya.