"Putri Pooja ada di dalam?" Tanya Rahul pada Tabu, kepala pelayan pooja yang baru saja keluar dari kamar Pooja.
"Putri Pooja ada di dalam, Rajkumaar. Dan juga Pangeran Pratap ada di dalam kamar putri Pooja." jawab Tabu penuh hormat. Namun dari wajahnya, Rahul menagkap kesan takut dan cemas.
"kenapa kau terlihat takut? selidik Rahul
" saya tidak apa-apa Rajkumaar, saya hanya mengkhawatirkan keadaan putrid Pooja. Saya harap kedatangan Pangeran Pratap tidak menambah beban pikiran Putri Pooja." ucapan Tabu terdengar sedkit keluhan.
"saya kasihan dengan Putri Pooja, Rajkumaar. Sejak kematian Pangeran Rohan beliau sangat terpukul. Beliau tidak seperti yang saya kenal. Saya paham bagaimana perasaan beliau sekarang yang harus kehilangan suami yang baru dua tahun ia nikahi dan sekarang ia harus menyandang status sebagai janda di usianya yang masih muda." tutur tabu panjang lebar mencurahkan iasi hatinya. Rahul hanya diam mendegarkan.
"Ups...maaf Rajkumaar. saya terlalu banyak bicara" sesal Tabu yang menyadari bahwa orang yang diajak bicara adalah Rahul.
'tidak masalah. sekarang katakana pada Putri Pooja bahwa aku datnag untuk mengunjunginya." Kata Rahul seraya tersenyum
@@@
Di dalam ruangannya, Pooja dan ayahnya, Pangeran Pratap, sudah berdiri untuk menyambut Rahul. Mata Pooja sayu karena terlalu banyak menangis dan wajahnya terlihat pucat. Seperti janda-janda pada umumnya, Pooja harus memakai kain saree putih tanpa satupun perhiasan menempel di tubuhnya. Rasa iba rahul semakin bertambah manakala pooja menyambutnya dengan senyuman mencoba untuk menyembunyikan kesedihannya.
" Salaam...Rajkumaar." Pooja dan Pangeran Pratap memberi hormat hampir bersamaan.
"Silahkan duduk, Rajkumaar." Tuan Pratap mempersilahkan Rahul duduk. Diikuti Pangeran Pratap yang duduk di sampingnya. sementara itu Pooja duduk di samping kanan ayahnya tepat dihadapan Rahul.
"Bagaimana keadaanmu Pooja." Rahul membuka percakapan
"Seperti yang Rajkumaar lihat. Pooja sedang tidak baik." Pangeran Pratap menjawab pertanyaan yang Rahul tujukan untuk pooja
"Maaf, Rajkumaar. Ayah saya memang agak berlebihan. Saya baik-baik saja" elak Pooja. Akan tetapi matanya terlihat berkaca-kaca
"Aku harap begitu. hm...Aku sangat menngenalmu Pooja. Dari kecil kau sudah aku dan Rohan anggap sebagai adik. Kita sering bemain bersama, bahkan aku dan Rohan sering mengerjaimu. Tapi kau tak pernah menangis bahkan bahagia ketika kami mengerjaimu. hm...aneh memang.. tapi itulah kau. Kau adalah gadis yang kuat. Seberapa banyak kami mengerjaimu, tetap saja kau tak menangis..." kenang Rahul.
"Tapi kini, aku seperti kehilangan Pooja kami. Aku sudah tidak lagi melihat senyum berbinarmu, tawa lepasmu bahkan komen-komen pedasmu terhadap artis-artis bollywood...kami merindukan itu Pooja." Lanjut Rahul. Butiran bening di mata Pooja kini mulai mengalir.
"Aku tahu ini berat bagimu. Tapi, aku yakin kau bisa melewati semua ini. Rohan pasti tidak ingin melihat kau terpuruk dalam kesedihanmu. Kau harus bisa menata hidupmu lagi Pooja" Rahul menasehati. Pooja diam, malahan isakan tangisnya makin menjadi.
"Sudah, hentikan, Rajkumaar. sebanyak apapun kau menasehati pooja. itu tidak akn mengubah keadaan Pooja sekarang. Dia tetaplah seorang janda. Anda tahu Janda itu apa?" Hardik Pengeran Pratap sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I love You (Karena Aku Mencintaimu)
FanfictionFanfiction ini menceritakan tentang kisah seorang pangeran Rahul yang diperankan oleh Shahrukh Khan. Rahul merasa tidak nyaman dengan kondisi istana dimana dia selalau diintimidasi oleh para bangsawan istana karena dianggap ingin mengkudeta posisi p...