Dua mobil mewah pelan-pelan berhenti di depan sebuah rumah sederhana namun pekarangannya dipenuhi banyak tanaman hias. Pemilik rumah itu mengintip dari balik jendela untuk mengetahui milik siapa di mobil itu karena dia tak memiliki saudara ataupun kerabat yang mampu membeli mobil semacam itu. Tak berapa lama kemudian, dua orang wanita dan seorang pria yang perwakannya sangat ia kenal keluar dari salah satu mobil mewah itu.
"Raja Yash???" seru Tuan Sharma Kaget. Segera ia merapikan bajunya dan keluar untuk menyambut Raja yang sangat ia hormati.
"silahkan masuk maharaj!" Tuan Sharma membukakan pintu dan mempersilahkan Raja Yash beserta kedua istrinya duduk sedang beberapa pengawalnya berjaga di luar pagar.
"Maaf maharaj, inilah rumah saya, maaf jika anda kurang nyaman. Dan hanya inilah yang bisa saya suguhkan" Tuan Sharma meletakkan teh dan beberapa kue di meja depan Raja Yash dengan penuh hormat. Ia memandang Raja Yash dengan penuh kekaguman dan keraguan karena ia belum percaya bahwa Raja yang sangat junjung berada di hadapnnya sedang Ratu Nandini dan Putri Seeta duduk saling berhadapan di samping Raja Yash
"Tidak apa-apa, ini juga salah kami tidak memberitahumu terlebih dahulu." Raja Yash tersenyum. "sekarang duduklah" sambung Raja Yash.
Tuan Sharma meletakkan nampan yang ia pegang di bawah meja dan ia hendak duduk di lantai.
"duduklah di atas kursi" cegah Raja Yash. Tuan Sharma kembali berdiri. "Kami adalah tamumu, aku dan kedua istriku datang ke sini bukan sebagai raja ataupun ratu kerajan india yang harus dilayani dan harus dihormati sedemikian rupa, tetapi kami datang kesini sebagai orang biasa yang ingin bertamu karena kami ada keperluan denganmu.sebagai orang tua. Jadi kau tidak perlu seperti itu."
Dengan ragu, Tuan Sharma duduk di kursi tepat di hadapan Raja Yash.
Raja Yash memandang sekeliling ruangan itu. Nampak rapi sekali dengan pajangan foto-foto Tuan Sharma dan putrinya. Raja Yash mengambil sebuah potret Tuan Shrama yang berseragam dan memeluk seorang putri kecil yang berada di meja kecil di sampingnya.
"Kau adalah tentara?" Raja Yash mengembalikan foto itu ke tempatnya.
"ya, tapi sekarang saya sudah pension.
"ini siapa? putrimu?" Tanya Ratu Nandini menunjuk gadis yang dipeluk Tuan Sharama.
"ya,dia adalah putrid saya, namanya Anjali." Jawab Tuan Sharma bersemangat.
"Nama yang manis, semanis orangnya." Tuan Sharma tersenyum mendegar pujian Ratu Nandini.
"dimana putrimu sekarang?" Putri Seeta angkat bicara.
"dia sedang..." belum sempat Tuan Sharma melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba saja sebuah suara memanggilnya dan pintu terbuka.
"ayah,,, siapa sich orang yang parkir di depan rumah kita....?" cerocos Anjali tanpa spasi. ia tak menyadari bahwa ada orang lain selain ayahnya. Sedang ayahnya hanya mengedip-ngedipkan matanya agar anjali melihat orang yang berada dihapan Tuan Sharma.
"Mentang-mentang mobil mewah, parkir sembarangan. Mana sopirnya menyeram..." ucapan Anjali terputus. Ia menyadari ayahnya tak sendiri. Walaupun sudah 10 tahun ia meninggalakn India, ia masih bisa mengenali bahwa orang yang bersama ayahnya adalah Raja Yash yang fotonya selalu terpampang di buku sejarahnya.
"Raja Yash..." ucap Anjali lirih.
"Maafkan putri saya Maharaj." sesal Tuan Sharam. Ia memebri isyarat agar Anjali member hormat pada raja Yash. Namun Anjali bergeming.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I love You (Karena Aku Mencintaimu)
FanficFanfiction ini menceritakan tentang kisah seorang pangeran Rahul yang diperankan oleh Shahrukh Khan. Rahul merasa tidak nyaman dengan kondisi istana dimana dia selalau diintimidasi oleh para bangsawan istana karena dianggap ingin mengkudeta posisi p...