Pagi menampakkan terangnya. Sinar matahari yang melewati celah-celah jendela kamar Anjali mulai dapat dirasakan kehangatannya oleh tubuh Anjali. Pelan-pelan ia buka kedua matanya dan sedikit terkejut ketika melihat dirinya tertidur di pelukan Aryaan.
"kau sudah bangun?" Tanya Aryaan sebelum Anjali melontarkan sepatah katapun. Anjali tidak menjawab, ia masih tenggelam dalam keterkejutannya.
Kelopak mata Aryaan terlihat sayu. Semalaman Aryaan tidak tidur karena menjaga Anjali yang seringkali terjaga dan histeris.
"Sekarang kau merasa lebih baik kan? kalau begitu sekarang kau bersihkan tubuhmu, aku akan menyiapkan makanan." aryaan mengembangkan senyumnya dan langsung turun dari tempat tidur Anjali dan menuju dapur. Setelah Aryaan diam, Anjali masih saja diam terpaku tidak mengerti apa yang sudah terjadi.
Dalam keterpakuannya, Anjali berusaha mengingat apa yang telah terjadi padanya. Ia lihat pantulan dirinya dari cermin hias di samping kanan tempat tidurnya. Terlihat warna kebiruan menghiasi sudut bibirnya dan bekas-bekas luka di kaki dan tangannya. Hal itu membuat Anjali ingat bahwa ia hampir mengalami hal terburuk dalam hidupnya.
@@@
Aroma wangi daun bawang yang tercampur dalam omelet buatan aryaan sudah tercium kelezatannya. Menggugah selera bagi siapapun yang mecium aroma wanginya. Sambil menunggu matang, aryaan mengambil persediaan susu segar di kulkas dan menyajikannya di meja makan. Aryaan terlihat sangat cekatan sekali melakukan pekerjaan dapur yang biasa dilakukan oleh seorang wanita.
"hm...kau terlihat sangat ahli sekali dalam memasak..." seru Anjali. Aryaan kaget akan kedatangan Anjali. Ia tersenyum pada Anjali dan Anjali pun membalasnya walaupun senyumnya terlihat sangat dipaksakan. Anjali terlihat lebih segar walaupun matanya masih terlihat bengkak karena terlalu banyak menangis.
"kau sudah selesai? Well, aku hanya bisa memasak ini untukmu, makanlah!!" Aryaan mempersilakan Anjali duduk. Ia menyajikan Anjali sepotong omelet dihadapn Anjali.
"terima kasih" ucap Anjali datar. ia langsung menyantap omelet hasil kreasi aryaan.
Aryaan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Sambil makan ia berceloteh tentang apapun bahkan melucu dengan harapan membuat Anjali lebih baik dan tersenyum kembali. Namun Anjali hanya merespon datar celotehan Aryaan.
"Aryaan..." panggil Anjali. Aryaan menoleh ke arah Anjali.
"terima kasih, aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada diriku jika kau tidak datang untuk menolongku.... Terima kasih kau sudah menyelamatkan hidupku,,,, terima kasih..." ucap Anjali terbata-bata. Anjali meneteskan airmatanya. Untuk sementara Aryaan membiarkan Anjali larut dalam tangisnya. Setelah Anjali terlihat lebih tenang, Aryaan bangkit dari kursinya dan kemudian berlutut di hadapan Anjali. Aryaan meraih tangan Anjali dan menggenggamnya erat. Anjali hanya terpana melihat Aryaan yang sedang berlutut di hapannya. Dengan lembut Aryaan mengusap air mata di kedua pipi Anjali.
"kau tidak usah berterima kasih, karena memang itu yang seharusnya aku lakukan. Seandainya saja dengan menukar hidupku akan menyelamatkan hidupmu, aku akan melakukannya Anjali." Mata Aryaan berkaca-kaca. Mendengar hal itu Anjali hanya bisa diam terpaku, air mata Anjali mengalir kembali.
"satu hal yang paling aku inginkan dalam hidupku adalah melihatmu tertawa dan bahagia. Aku tidak ingin melihat setitikpun air mata jatuh dari kedua matamu Anjali. Maukah kau berjanji padaku, kau akan melupakan apa yang terjadi kemarin dan tidak akan menangis kembali." ucap Aryaan bersungguh-sungguh. Ia genggam tangan Anjali lebih erat sambil menatap kedua mata Anjali. Aryaan tak mampu membendung air matanya lagi.
"aku janji tidak akan menangis lagi" Anjali menghapus air matanya dan kemudian menghapus air mata Aryaan. Anjali tidak bisa membendung perasaan. ia langsung memeluk Aryaan yang sedari tadi berlutut di hadapnnya. Anjali merasa sangat nyaman di pelukan Aryaan walaupun ia masih belum mengerti mengapa rasa itu ada pada dirinya dan juga Anjali tidak mengerti mengapa Aryaan melakukan semua itu padanya. Anjali belum bisa mengerti atau tidak mau memberi nama pada apa yang ia rasakan. (kita tunggu aja...hehe...)
![](https://img.wattpad.com/cover/94582556-288-k810956.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I love You (Karena Aku Mencintaimu)
FanficFanfiction ini menceritakan tentang kisah seorang pangeran Rahul yang diperankan oleh Shahrukh Khan. Rahul merasa tidak nyaman dengan kondisi istana dimana dia selalau diintimidasi oleh para bangsawan istana karena dianggap ingin mengkudeta posisi p...