Because I Love You 31

576 40 11
                                    


"Tuan Rao mengatakan bahwa sidang perceraian kita tanggal tanggal 14 februari" ucap rahul saat Anjali menyodorkan koran kepadanya.

Anjali mendesah pendek. "berarti satu minggu lagi..." gumamnya. Ia kemudian tersenyum.

"Aku harap kau sudah mempersipakan dirimu dan barang-barangmu. Aku ingin setelah palu hakim diketuk, kau langusng pergi dan tidak berlama-lama di istana." ucap Rahul sinis.

"aku datang ke istana ini tanpa membawa apapun. Baju-baju dan pehiasana yang selam ini aku pakai juga berasal dari istana. jadi aku tak punya apapun yang bisa aku bawa pergi. jaid aku kira, aku tak perlu mepersiapkan apapun. Iya kan?" tanya anjali. ia melemapr senyumnya pada Rahul.

"hm....." rahul mendesah lalu membuka koran paginya.

"Tapi.. Rahul... bolehkah aku meminta sesuatu darimu?" tanya anjali tiba-tiba.

Rahul menurunkan korannya, sehingga wajahnya terlihat Anjali." apa?"

"izinkan aku tetap menjaga cinta yang aku punya untukmu. "

Rahul terdiam. Anjali memandang dengan tatapan sendu.

@@@

"Anjali, mana Rahul? Dia akan ikut pemujaan, kan? " tanya putri nandini sambil menyiap pering sesaji.

"tentu saja,Ibu. Aku baru saja dari ruangannya. Hanya saja, dia mungkin masih punya urusan sebentar."

"kau yakin, dia akan ikut pemujaan ini? Sudah lama di meninggalkan upacara pemujaan di istana ini." Sela rajmaata seeta. Ia ragu putranya akn datang mengikuti pemujaan.

"aku yakin ibu. Rahul mengatakannya sendiri padaku." Jawab Anjali yakin.

"kalau begitu, kita tunggu." timpal putri nandini.

Ketiganya kemudian sibuk menghias patung dewa sesembahan mereka dengan bung-bunga.

"Anjali, minggu depan adalah festifal karvachout" putri nandini membuka suara

"benarkah, ibu? Tepatnya tanggal berapa?" tanya anjali

"tanggal 13 februari(anggap saja di tanggal itu, aku tidak tahu kapan tepatnya puasa karvachout.. hehe)" sela rajmaata seeta." Ini adalah festifal karvachout pertammu." Sambungnya.

"dan adalah puasa pertamamu untuk rahul, untuk kesehatan dan umur panjang untuk rahul. Festifal ini sangat ditunggu oleh para istri di india, karena dengan berpuasaa utnuk suami mereka, mereka menujukkan cinta untuk suami mereka." Jelas putri nandini.

Anjali mengangguk-angguk mengerti.

"kau akan puasa kan?" tanya rajmaata seeta.

"ten..."

"tentu saja anjali tidak akn berpuasa ibu." Sela Rahul tiba-tiba.

Ketiga wanita itu serempak menoleh ke arah pintu kuil pemujaan. Rahul yang duduk di kursi roda pelan-pelan menjalankan kusrdi rodanya ke arah ketiga wanita itu.

"untuk apa anjali berpuasa? Toh sebentar lagi kami juga akan bercerai." Seloroh rahul tanpa rasa bersalah. Anjali tertunduk. Tanpa memperdulikan tatapan kedua ibunya, rahul menjalankan kursi rodanya menndekat ke altar pemujaan. Ia kemudian berbalik," Anjali, kau masih belum memeberi tahu ibu kalau tanggal 14 februari sidang keputusan cerai kita?" tanya Rahul dengan nada mengejek.

Anjali menggeleng lemah. Sedangkan rajmaata seeta dan putri nandini saling bertatapan kaget.

"Apakah benar ucapan Rahul, anjali?" tanya putri nandini masih dengan keterkejutannya.

Because I love You (Karena Aku Mencintaimu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang