Kamar Raja Yash terdengar sunyi. Hanya suara bip..bip..bip.. dari alat bantu jantung yang menghiasi kesunyian kamar Raja Yash. Ratu nandini, Rajkumaari Seema, Putri Pooja, Rakkumaar Pratap yang sekaligus Ketua Dewan Kerajaan serta Rajkumaar Rahul berada di kamar tersebut. Mereka mengamati para dokter yang sedang berusaha menstabilkan kondisi Raja Yash.
"Apakah perlu kita membawa Raja Yash ke rumah sakit ataupun ke luar nege..."Kalimar Rahul terpotong. Raja yash menyentuh tangan Rahul yang berda di sisi kiri beliau. Kelopak mata Raja yash terbuka.
"Maharaj..." seru Rahul senang. Raja yash telah sadar. Semua orang ikut berbahagia.
Raja Yash menyapukan pandangannya ke sekelilingnya. Terlihat Ratu Nandini dan Rajkumaari Seeta yang berdiri berdampingan di ujung sisi tempat tidur. Raja yash bisa menangkap raut wajah kesedihan dalam diri keduanya. Putri pooja tak lepas dari pandangan Raja Yash yang berdiri memeluk Ratu Nandini. Raja Yash tersenyum melihat Pooja yang telah berangsur-angsur melupakan kesedihan ditinggal Rohan.
"saat ini, saya hanya ingin bersama keluargaku.!" ucap Raja yash terbata-bata dari balik tabung oksigennya. Menegrti apa yang diinginkan raja Yash, para dokter dan suster berbalik dan meninggalkan kamar Raja Yash.
Beberapa detik setelah suster dan dokter pergi, pintu kamar Raja yash terbuka.
"Namaste" Anjali memberi salam diringi senyum yang mengembang di bibirnya. Rajkumaari Seeta dan yang lain kaget melihat kedatangan Anjali, terutama Rahul. Rajkumaar Pratap langsung menghampiri Anjali dan lansung menegurnya dengan keras.
"Anda tidak seharusnya di sini. Tidak sembarang orang bisa masuk kamar pribadi Raja Yash.
"Maaf, saya hanya ingin menjenguk Raja yash. Itu saja."
"Anda lihat orang-orang di luar sana? Pejabat, Bansawan bahakan para pegawai ber dir di luar istana Raja Yash. Anda piker mereka ingin apa? Mereka juga ingin menjenguk Raja yash. Tapi mereka menegrti aturan istana yang tidak membolehkan sembarang orng masuk kamar Raja Yash. " cela Rajkumaar Pratap. "hei pelayan... apakah kau tidak memberitahu tuanmu untuk tidak masuk ke ruangan ini?" hardik Pangeran Pratap pada Kiran yang merasa bersalah. Kiran hanya menunduk dan berulangkali meminta maaf.
"Kiran tidak bersalah. Jangan salahkan dia. dia sudah memberitahu saya tentang siapa yang boleh masuk dan tidak boleh masuk ke ruangan ini. Tapi, tidak ada aturan yang menyebutkan bahwa tamu dilarang memasuki istana Raja Yash. Dan setahu saya, saya masih berstatus tamu terlebih lagi saya adalah rakyat India. Jadi tidak ada aturan yang melarang seoranga rakyat ataupun tamu untuk menjenguk rajanya." balas Anjali tak kalah sengit
"Rakyat India... Tapi coba anda pikirkan rakyat macam apa anda? anda hanya......"
"Paman..." Rahul menyela ucapan Pangeran Pratap. Ia langsung menghampiri Anjali.
"Nona Anjali, sebelumnya saya minta maaf. Mungkin untuk kali ini anda tidak bisa menjenguk Raja Yash. Raja Yash sedang beristirahat. Mungkin lain kali saja..." ucap Rahul. Matanya tak berani menatap mata Anjali. ia masih merasa bersalah.
"Anjali..."panggil Raja yash dibalik tabung oksigen. "kemarilah nak.." ucap Raja yash lirih dan terbata-bata.
Anjali berjalan mendekati tempat tidur Raja yash dan berdiri di sisi kiri beliau. Anjali member hormat dan menynuggingkan senyum sebisanya. Keadaan kaku. ini adalah pertama kalinya anjali bertemu dengan ratu nandini, putrid seta dan putrid pooja setelah insiden wawancara di acara perkenalan resmi anjali. Raja yash tersenyum dan member isyarat agar anjali lebih mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I love You (Karena Aku Mencintaimu)
FanficFanfiction ini menceritakan tentang kisah seorang pangeran Rahul yang diperankan oleh Shahrukh Khan. Rahul merasa tidak nyaman dengan kondisi istana dimana dia selalau diintimidasi oleh para bangsawan istana karena dianggap ingin mengkudeta posisi p...