Selamat membaca...
Semenjak resmi menjadi tunangan Rahul, Anjali kembali disibukkan dengan rutinitasnya mengikuti pelatihan dan pendidikan menjadi keluarga kerajaan. namun, pelatihan dan pendidikan yang ia lakukan terasa berbeda karena Anjali dengan penuh semangat dan bersungguh-sungguh dalam mengikutinya sehingga beberapa hari saja ia mengikuti pelatihan, ia sudah mengalami kemajuan yang pesat. Guru-guru dan pelatih yang mendampinginya pun terkagum-kagum melihat kemajuan anjali.
"Maharaj, pemikiran saya selama ini tidak salah tentang Nona anjali. beliau memang gadis yang amat sangat cerdas. sekarang anda tidak perlu meragukan pengetahuan Anjali tentang hokum, tradisi ataupun adat istiadat Istana dan ketatanegaraan karena beliau sudah menguasainya di luar kepala. saya berani menantang pejabat ataupun bangsawan Istana untuk beradu pengetahuan dengan Nona anjali." Ujar Guru Drona dengan bangga di suatu sidang Istana. Guru Drona sedikit membanggakan diri di hadapan Pangeran Pratap
"Pengetahuan tentang management istana, keuangan bahkan perekenomian Negara juga sudah dikuasai Nona Anjali. Bagi beliau hal itu hanya seperti makanan ringan saja. Bahkan pengetahuna tersebut yang dipelajari berbulan-bulan oleh bangsawan istana sudah bisa dilahap kurang dari 1 bulan." Ujar Guru vanraj.
Silih berganti guru dan peltaih anjali bergantian memuji dan membanggakan Anjali di siding istana. Akan tetapi salah saorang dari peserta siding merasa sanagat tidak senang dengan hal itu.
"maharaj, sangatlah wajar jika Nona Anjali mampu melahap pelajaran demi pelajaran yang diberikan oleh guru dan pelatih dengan sangat cepat. karena memang Nona ANjali meiliki IQ yang tinggi. Beliau memiliki IQ 142. 1 tingkat dibawah maharaj." peserta siding berdecak kagum dan hanya bisa geleng-geleng kepala mendengar penjelasan guru psikologi dan kepribadian Anjali.
"Bahkan saya tidak pernah menemukan seorang putrid yang memiliki tingkat kecerdasan seperti Nona Anjali. bahkan Ingatkah anda semua bahwa putrid mahkota sebelumnya hanya memiliki IQ 121." Tuan Pratap mulai emosi mendengar Putrinya dibanding-bandingkan.
"lalu, menurut kalian, apakah nona najali sudah layak untuk tampil di muka umum?" Tanya rahul penuh wibawa. ia menahan rasa bahagianya di depan peserta siding.
"ya..." sebagian peserta siding dengan kompak menyetujui bahkan meinta agar Anjali segera menikah dengan Rahul.
"Nona Anjali belum layak untuk tampil di muka umum sebagai presentasi Kerajaan India." ujar Pangeran Pratap menghehentikan sorak sorai kegembiraan para guru dan pelatih Anjali.
"Maksud anda, Rajkumaar Pratap?"
"Anda pasti sudah mengerti maksud saya, Maharaj" ujar Pangeran Pratap sinis dan langsung meninggalkan ruangan siding tanpa memberikan hormat pada Rahul. Peserta siding tehenyak dan mulai membicarakan ucapan Pangeran Pratap.
@@@
Di samping Pavilun Chandnii dimana Anjali tinggal terdapat sebuah kolam ikan dengan hiasan air terjun buatan. Di sinilah Anjali terbiasa menghabiskan waktu luangnya sambil memberikan makanan pada ikan-ikan hias milik Istana. Ikan-ikan hias tersebut saling berebut mendapatka pellet ikan yang dilemparkan Anjali. Dan tingkah ikan-ikan tersebut sedikit menghibur kesedihan dan kesepian Anjali.
Tiba-tiba saja dari kejauhan Anjali melihat Rahul yang berjalan menuju istana pribadinya. Wajahnya terlihat menahan sebuah kekesalan.
"kiran, tadi aku melihat Maharaj Rahul menuju Istana pribadinya. Tapi wajahnya terlihat sangat kesal dan muram. Ada apa dengan beliau?" Tanya Anjali pada Kiran yang baru saja kembali dari ruang pusat komandonya. Kiran tak menjawab. Anjali lalu meberikan pellet ikannnya pada pelayan yang sedari tadi menemaninya dan mengisyaratkannya untuk pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
Because I love You (Karena Aku Mencintaimu)
FanfictionFanfiction ini menceritakan tentang kisah seorang pangeran Rahul yang diperankan oleh Shahrukh Khan. Rahul merasa tidak nyaman dengan kondisi istana dimana dia selalau diintimidasi oleh para bangsawan istana karena dianggap ingin mengkudeta posisi p...