Oh No!

6.8K 826 99
                                    

Let's voment below~

****


Matahari telah terbenam seutuhnya, setelah diberhentikan paksa ditengah jalan dengan alasan biaya, Jimin mengeratkan jaketnya untuk menghalau udara malam yang terasa begitu asing di tubuh mungilnya.

Air matanya mengalir bagai tak pernah habis.

Dia benar-benar tak habis pikir dengan Yoongi, dia tidak mengejarnya?

Kalau begini ceritanya kan lebih bagus jika ia tadi pura-pura pingsan saja dihadapan Yoongi agar tidak susah-susah berjalan kaki seperti ini!

Malang betul nasibnya.

Kaki-kaki pendeknya berjalan tak tentu arah, dia hanya fokus pada ponsel berchase biru muda ditangannya, mencari bantuan google maps untuk mengantarkannya pulang.

Pip

Layar digenggamannya menghitam seketika setelah peringatan ‘baterai habis’ berkedip genit sebelumnya.

“Ya Dewa!” dia berteriak frustasi, satu-satunya harapannya telah menginggalkannya ke sisi sang pencipta.

Katakan padanya, kesialan apa lagi yang Tuhan rencanakan untuknya!

Dan jeritan batinnya terjawab, sesuai ramalan cuaca, hujan mengguyur dengan deras bahkan dengan buliran air sebesar batu kerikil yang membuat Jimin kewalahan mencari tempat berteduh.

Akhirnya ia menemukan sebuah kios yang telah tutup, dengan etalase yang memungkinkan untuk sekedar berteduh.

Tapi belum sempat ia mencapai tempat itu, segrombol orang dengan pakian serba hitam membuntutinya dari belakang.

“Siapa kalian?!”

Jimin memekik takut, memasang kuda-kuda siap menyerang yang malah terlihat imut untuk sebagian besar orang.

Kakinya gemetar, begitupula tangan gemuknya yang mengepal ragu didepan dada.

Yaampun ingankan para gangster itu bahwa tugas mereka itu menculik, bukan memperkosa ciptaan Tuhan paling menggoda di hadapan mereka itu.

“Tidak perlu banyak tanya! Ikut dengan kami, atau kami terpaksa menggunakan kekerasan!” salah satu dari mereka berujar.

Jimin tentu saja semakin panik, namun ia berusaha tenang dan memikirkan bagaimana caranya meloloskan diri.

“Hey tali sepatu kalian terlepas! Nanti kalian bisa terjatuh” ujarnya penuh perhatian.

Sontak seluruh pria berbadan tegap itu menghadap ke bawah, kearah kaki mereka sebelum akhirnya tersenyum remeh.

“Hahah kami memakai boots, jangan coba membodohi kam-Hey kemana bocah itu?!”

Pria-pria berbadan tegap itu seketika mengedarkan pandangannya setelah berhasil diperdaya dengan begitu mudahnya, mereka melihat Jimin berlari kalang kabut menjauhi mereka.

“Kejar dia! Jangan biarkan dia lari!”

Intruksi itu langsung dituruti dengan melajunya langkah-langkah tegap yang menciptakan suara kecipak basah dari genangan air yang dipijaknya.

“Yatuhan, Yatuhan! Biarkan Jimin hidup sekali lagi, yatuhan! Jimin belum sempat menikah bersama Yoongi hyung, mempunyai anak, apalagi naena! Biarkan Jimin merasakan nikmatnya dunia dulu Tuhan”

Dalam larinya, Jimin masih sempat mengatupkan tangannya dan berdoa.

Langkah-langkah dibelakangnya terdengar semakin keras, begitupun suara-suara yang meributkan namanya!

B For Bitch (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang