****
"Ayah"
"Nak, apa yang kau lakukan disana?"
"Tidak apa, hanya ingin mengucapkan selamat malam. Apa yang sedang ayah kerjakan?"
Namja manis yang sedari tadi memperhatikan sang ayah bekerja dari ambang pintu, kemudian memberanikan diri mendekati sang ayah yang tengah berkutat dengan berkas-berkas dimejanya.
"Ini berkas kecelakaan minggu lalu. Kau ingat dua remaja yang kecelakaan menabrak pohon itu? Ayah benar-benar pusing dengan kasus yang ternyata pembunuhan berencana itu"
Namja manis dengan mata foxy itu memblalak terkejut.
"Mereka teman-temanku yah"-walau ia sedikit enggan menyebut Yoongi sebagai temannya.
"Benarkah? Ayah harap kau tidak ikut dalam hal-hal buruk seperti ini" ujar sang ayah menasehati.
"Ini apa yah? Foto tkp?"
Kepala polisi Seoul itu mengangguk menjawab pertanyaan ingin tau anaknya.
"Coba kau perhatikan foto ini!-" sambil memberikan sebuah foto yang terselip diantara banyak foto lainnya.
"-kau lihat remnya? Itu diputus dengan sengaja menggunakan pisau, dan dari lajur potongannya ayah rasa itu pisau jenis Ctr200, Ayah tidak habis pikir dimana pembunuh itu mendapat pisau selangka itu"
Namja manis itu tiba-tiba merasa tersentak, dia seperti pernah mendengar nama pisau itu.
Dan memorinya dipaksa berputar ulang, sampai akhirnya sebuah kenyataan menampar ulu hatinya dengan keras.
Lebih tepatnya beberapa waktu yang lalu, saat ia dengan tak sengaja menjatuhkan tas kekasihnya, ia melihat pisau dengan ukiran perak bertulis huruf yang sama dengan yang disebutkan ayahnya tadi.
Tidak mungkin!
Ini benar-benar tidak mungkin!
Tidak mungkin kekasihnya yang melakukan ini'kan?
"Apa kau tau sesuatu, nak?"
Namja manis itu menggeleng gugup,
"Ti-tidak yah, a-ayah aku tiba-tiba mengantuk, aku ke kemarku dulu, selamat malam ayah"
Missing and lost
"Cepat sedikit, bodoh! Lelet sekali! Biarkan aku yang mengemudi!"
"Hey, jangan ngebut seperti ini juga kali! Bukannya menyelamatkan Jimin hyung kita malah akan mati konyol!"
"Yaaak! Kau melewatkan lampu merah! Kita bisa ditangkap!"
"Bisa singgah sebentar ke kedai itu? Aku haus!"
"Yoongi kau mendengarkanku tidak?!"
"Yoongi!"
"Yoongi!"
"Yoong--"
"APA?!"
Yoongi akhirnya berteriak, merasa telinganya benar-benar sudah overkapasitas mendengar semua keluhan dan rengekan dari manusia yang ingin sekali ia punahkan dari muka bumi ini.
Jungkook mengrucutkan bibirnya, dia sedikit kaget dan takut saat melihat tatapan Yoongi yang seolah ingin mengiris-iris tubuhnya.
"Bu-bukan apa-apa!" ketusnya sambil memalingkan wajahnya ke luar jendela, ia tentu tidak ingin berlama-lama menatap manik menyeramkan milik pemuda bermarga Min itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
B For Bitch (Yoonmin)
FanfictionJ untuk jimin Dan Y untuk yoongi Sinkron dan statis,sudah dipatenkan langsung oleh tuan muda Min °bottom jimin :3 Jangan tertipu judul yang menggoda iman wankawan~