1. Pertemuan yang tak terduga

265 16 8
                                    



Pagi ini Raliv sudah mendapatkan sial yang bertubi tubi dari yang ia kesiangan bangun, tidak mendapatkan angkotan umum yang akhirnya ia terpaksa berlari dari rumahnya menuju sekolah yang sangat jauh dan sekarang ia dihukum di tengah lapangan karna telat tiga puluh menit.

Raliv memang sekolah yang terkenal Disiplinnya, Raliv sekolah di SMAN 31 Nusa Bangsa dan Raliv sekarang sudah kelas 3 yang sebentar lagi akan lulus dari sekolahnya itu dan melanjutkan ke jenjang perkuliahan.

Raliv merutuki dirinya sendiri yang sangat pelupa itu, ia semalam lupa untuk memasang Alarmnya, dan ia merutuki dirinya karna baru pertama kali datang kesekolah telat.

"kayanya gua baru pertama kali liat lu, baru pertama kali telat ya?"

Suara laki laki disebelah Membuat Raliv terkejut dengan malas Raliv menengok ke arah laki laki tersebut.

" iya gua baru pertama kali telat" ucap Raliv.

laki laki itu tersenyum "kenalin gua Keenan Mahesa, panggil Aja Keenan" ucap laki laki itu sambil menghormat kebendera.

" Gua Ralivia Cantika panggil aja Raliv" ucap Raliv

Laki laki itu kembali tersenyum " Oke Raliv ko lu bisa telat?"

"gua lupa masang Alarm" Ucap Raliv ngeluh

"oh gitu, lain kali jangan sampai lupa lagi biar cantiknya gak ilang" ucap Keenan Jayus

Ucapan Keenan yang membuat perut Raliv mulas, ia tau omongan laki laki itu Jayus tapi entah gimana omongan Keenan dengan senyumannya itu membuat Raliv salah tingkah sendiri.

Keenan yang melihat wajah Raliv yang sudah memerah dan keringat yang sudah bercucuran karna kepanasan membuat Keenan tidak tega melihatnya, Keenan langsung saja mengeluarkan topi sekolah dan tissu yang selalu ia bawa.

"nih pake topi gua muka lu udah merah gitu sama nih tissu buat lap keringat yang ada di wajah lu Liv"

"e-eh gak usah hukumannya tinggal 10 menit lagi ko" ucap Raliv nolak

"udah pake aja, apa perlu gua yang pakein topinya sama ngelap keringat yang ada diwajah lu"

"iya iya gua pake makasih ya" Ucap Raliv.

Raliv mengambil topi dari Keenan dan langsung memakainya dikepala ia juga menarik 2 helaian tisu untuk mengelap keringat yang sudah bercucuran sejak tadi.

Keenan tersenyum melihat Raliv yang sedang mengelap keringatnya, tiba tiba guru Piket datang dan memberitahu kalau hukuman sudah kelar.

Raliv baru saja ingin mengembalikan topi ke Keenan orangnya sudah ngacir duluan dan entah kemana Raliv ingin mengejar Keenan tapi ia takut dihukum sama Bu Marisa karna telat masuk pelajarannya, akhirnya dengan berat hati Raliv menyimpan topi Keenan dan berniat istirahat nanti mengembalikannya.

Sesampainya di depan kelas 12 IPA 2 Raliv sudah disambut oleh ocehan Bu Marisa yang membuat kuping Raliv mendidih mendengarnya, ia sangat bosan mendengar omongan bu Marisa yang itu itu saja dan intinya jangan telat lagi. Akhirnya Bu Marisa menyuruh Raliv duduk di kursinya.

Dengan semangat Raliv duduk disamping Gigi teman seperjuangan dari kelas 10 itu. Raliv memang mempunyai Sahabat 5 orang yaitu Ada Gigi, Irda, Fani, dan Fitri ia dan teman temannya membuat Grup Line yang diberi nama Tulalit karna hampir semua teman teman Raliv pada Tulalit kecuali Gigi yang sedikit nyambung kalau diajak curhat oleh Raliv.

Raliv akhirnya duduk disamping Gigi, Raliv masih belum bisa fokus dengan pelajaran Bu Marisa ia masih mengatur nafasnya yang masih ngos ngos san tersebut.

BAD THINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang