9. Perasaan Keenan

150 9 1
                                    

Pelajaran Fisika baru saja kelar Raliv dan teman temannya langsung pada pergi ke Perpustakaan untuk mengerjakan tugasnya. Raliv membawa buku tulis dan buku paket fisika begitupun teman temannya.

"eh ayo buruan ke perpus nanti keburu penuh sama murid yang numpang wifian doang" Fitri menarik tangan teman temannya satu persatu.

Raliv dan teman temannya akhirnya berjalan menuju perpustakaan selama dikoridor mereka pada bergosip anak anak yang sedang hitz dikalangan sekolahnya. Raliv melihat pemandangan yang sangat tidak mengenakan yap dia melihat Keenan dengan perempuan lain yang jarang Raliv lihat entah kenapa Raliv tidak menyukai pemandangan ini. Apa gua suka sama Keenan?

Raliv buru buru membuang wajahnya dari pemandangan yang tidak mengenakan, Raliv berjalan cepat dikarenakan langkahnya tertinggal dengan langkah teman temannya yang sudah berada di depannya.

Sedangkan Keenan ia sekarang sedang sedikit terkejut ternyata Tiurma pindah kesekolahnya. Keenan sempat melirik ke Raliv dan ia menangkap basah bahwa Raliv melihatnya dan mengapa perasaanya seperti merasa bersalah kepada Raliv.

"Ken ko lu bengong" suara Tiur membuat Keenan terkejut.

"e-eh enggak ko, oh ya lu disini ambil jurusan apa?" tanya Keenan

"Ipa" deg Keenan mematung ia berharap ia tidak satu kelas dengannya.

"kelas 12 ipa berapa?" Tiur heran mendengar pertanyaan Keenan yang sangat jarang ini "gua di kelas 12 ipa 2" ucap Tiur

Keenan lagi lagi terkejut mendengar jawaban Tiur, Keenan ingat betul bahwa Raliv dikelas 12 ipa 2 dan sekarang Tiur sekelas dengan Raliv.

"oh gitu yaudah gua mau kekantin" ucap Keenan bohong.

"yaudah gua juga mau keruang kepala sekolah dulu Ken, dah Ken" ucap Tiur sambil meninggalkan Keenan di koridor sekolah.

Sebenarnya Keenan tidak kekantin ia pergi ke roftoop sekolah yang sudah ia sulap sebagai tempat tongkrongannya dengan yang lain, ia ingin menjernihkan fikirannya sejenak.

Sesampainya di roftoop sekolah Keenan langsung duduk di sebuah sofa yang sudah tidak di pakai oleh pihak sekolah yang ia temukan di gudang sekolah, ia mengambil handphonenya lalu mengetik pesan kepada Adam untuk mendengarkan curahan hatinya yang sedang di landa kegalauan.

Keenan Mahesa : Dam lu ke tempat biasa sekarang tapi sendiri aja gak usah bawa si biang rusuh sama biang kerok.

Adam : iya.

Keenan langsung memasukan handphonenya di kantong celana, sambil nunggu Adam datang Keenan memantulkan bola basket yang selalu ada di roftoop ini tidak menunggu lama akhirnya yang ditunggu hadir juga dan benar saja Adam hadir sendirian tanpa si biang rusuh dan biang kerok.

"ada apa nyuruh gua dateng kesini" ucapnya sambil duduk disamping Keenan.

"gua lagu bingung sama perasaan gua"

"bingung kenapa Ken? Tumben tumbennya lu bingung, lu lagi suka sama orang?" ucapan Adam tepat disasaran Keenan rasanya ingin blak blakan dengan Adam dan berkata iya gua lagi suka sama orang, dan orangnya itu Ralivia cantika tapi sayangnya Keenan tidak seberani itu.

"gua bingung aja kenapa ya setiap gua ketemu sama Raliv entah itu cuman pas passan dijalan doang jantung gua berdetaknya lebih cepat gak kaya seperti biasanya Dam"

Adam yang mendengarkan cerita Keenan langsung menangkap dan tersenyum "ya itu tandanya lu suka sama dia oncom, masa iya cuman kaya gitu doang lu gak ngerti sih Ken, jangan goblok goblok banget sama perasaan sendiri"

BAD THINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang