Raliv selesai mencatat soal di papan tulis yang diberi oleh bu Monic barusan, bu Monic tidak bisa masuk karna anaknya masuk rumah sakit jadi hari ini diganti dengan diberi 20 soal dan dikumpulkan hari ini juga. Raliv berjalan ke tempat duduknya setelah menaro spidol dan soalnya di meja guru, ia langsung mengambil buku kimia.
Raliv mengerjakan soal dengan pikiran yang bercabang tadi pagi ia melihat Tiurma berangkat di antar dengan Keenan, ia ingin menanyakan hubungan Tiur dengan Keenan tapi ia tahan, karna ia tau ia bukanlah siapa siapanya Keenan. Ia dengan Keenan tidak mempunyai hubungan dan status yang jelas.
Gigi yang melihat Raliv yang bengong saja akhirnye menyikut bahunya.
"Kenapa Liv?" Tanya Gigi
Raliv langsung sadar dan menjawab pertanyaan Gigi "gue gapapa"
"istirahat temenin gue yuk"
"Kemana?"
"ke Ismail temennya Keenan"
Raliv bingung baru kali ini Gigi temannya meminta dia untuk menamani bertemu dengan cowok "mau ngapain ke Mail?"
"kemarin Mail minta gue bawain nasi goreng, pleas temenin nanti"
"iya iya gue temenin"
Gigi memeluk Raliv dengan erat "aaa makasih sayang"
"jijik weh, gue masih normal kali"
"iya masih normal tapi JOMBLO"
Raliv memandang Gigi dengan wajah sebalnya "emang wajib apa punya pacar"
"wajib! Apalagi kita kelas 12, kita harus punya gandengan pas acara promnight nanti Liv"
"masih lama Gi, UN aja belum."
Raliv menutup bukunya ia sudah selesai mengerjakan 20 soal kimia ia melirik Gigi, ia sudah paham betul dengan temennya yang satu itu pasti ia minta jawabannya.
"kenapa?"
"liat dong Liv gue gak ngerti sama soalnya nih hehe"
Akhirnya Raliv mengasih jawabannya ke Gigi, Gigi pun langsung mengambil buku Raliv dan memberi senyuman yang menurut dia terbaik. Raliv tidak sengaja bertatapan matanya dengan Tiur ternyata sedari tadi Tiur menatap Raliv, Raliv langsung tersenyum kepada Tiur yang tidak dibales senyuman balik olehnya.
Raliv bingung mengapa Tiur seperti itu sikapnya kepadanya, Tiur hanya ke Raliv bersikap sinis, cuek, dan judes. Raliv kadang bingung ia punya salah apa terhadap Tiur sampai seperti ini kepadanya.
Bel istirahat pun berbunyi Gigi langsung mengegas untuk keklasnya Mail dan membawa kotak makan yang berisi nasi goreng pesanan Mail.
"Ayo Liv keburu dia sama temen temennya ke kantin, nanti dia ngambek sama gue" Gigi menarik lengan Raliv.
"iya iya Gi sabar ke" Raliv berdiri dan berjalan menyusul Gigi yang berada di depannya.
Sesampainya di depan kelas Mail, Gigi langsung menghampiri Mail ke dalam kelasnya sedangkan Raliv ia menunggu di depan kelas ia tidak ingin masuk kekelas Mail.
Raliv tidak sengaja melihat Daehan yang sedang berjalan bersama teman temannya ke arah kantin, Raliv ingin menanyakan tentang Tiur kepada Daehan siapa tau saja Daehan mengetahui tentang Tiur.
"DAEHAN" teriak Raliv.
Daehan menengok ke arah sumber suara, Daehan tersenyum ke Raliv, Raliv berlari ke arah Daehan dan menarik lengan Daehan.
"Ada apa sih Liv? Ko lu narik tangan gue" tanyanya Daehan yang bingung tiba tiba saja Raliv menarik tangannya.
Raliv masih menarik tangan Daehan, Raliv ingin mengajak Daehan di taman belakang sekolah, sesampainya di taman ia langsung mengajak Daehan duduk di kursi yang berada di taman.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD THINGS
Teen Fictionkehadiran Keenan yang membuat hidup Raliv bagaikan pelangi dan bisa melupakan masa lalu yang sudah lama membuat Raliv mengerti apa arti cinta yang sebenarnya. "Love is a mystery that is hidden throughout the ages, sneaking behind the appearance and...