15. Musuh di balik selimut (1)

78 2 0
                                    




       

Adam sudah menunggu Keenan di club dari jam 7 tadi, jam yang sudah ia tentukan tadi di line bersama Keenan. ia celingak celinguk mencari keberadaan Keenan tetapi yang ia cari belum juga hadir. Seketika  Adam tersenyum saat melihat Keenan yang muncul dari pintu ia langsung melambaikan tangannya ke arah Keenan untuk menandakan bahwa ia berada di tempat ini.

"kenapa Dam?" Keenan langsung duduk di samping adam sambil menaro kunci motor dan jaket di atas meja bar.

Adam menghembuskan nafas berat ia takut jika diberitahu masalah ini Keenan akan emosi sama dia hari ini, jam ini, di tempat yang ini sekarang " gue mau ngasih tau ke lu cuman lu jangan marah sama gue"

Keenan mengerutkan dahinya tak mengerti dengan omongan Adam "iya emang lu mau ngomong apa?"

Dengan jantungnya yang tak seirama bunyinya dan keringat dingin yang sudah berucucuran akhirnya Adam mengasih tau kejadian tadi kepada Keenan "tadi gue dapet info dari Gigi pacarnya Mail kalau si Raliv dijebak sama orang"

"maksud lo" Keenan tak mengerti dengan pembicaraan Adam.

"Raliv di jebak sama orang Ken, tadi tiba tiba ada razia mendadak dan semua tas di gledah pas bu Amel meriksa tas Raliv di dalamnya ternyata ada Nikotin yang entah itu punya siapa dan itu gue tau kata Gigi. Gigi sama teman teman Raliv  gatau siapa yang ngejebak dia, tadi gue juga lihat Raliv di bawa keruang Kepsek, gue juga dengar berita yang sudah tersebar luas katanya Raliv di skors Ken"

Keenan tersedak minuman setelah mendengar ucapan Adam temannya "serius, lu gak lagi bercanda kan?!"

Adam menggeleng "kali ini gue gak bercanda, gue serius Ken. Lu bantuin dia ya Ken, lu bilang sama ayah lu kalau dia sama sekali gak salah"

Keenan berfikir sejenak setelah mendengar ucapan Adam, ia ingin membantu Raliv tapi ia tidak ingin berurusan dengan ayahnya. Tapi ia juga tidak ingin Raliv di tuduh seperti ini "yaudah besok gue bantuin Raliv, gue bakalan bilang sama ayah besok"

Adam langsung menepuk punggungnya Keenan "dan semoga masalah Raliv ada hikmahnya buat lu, siapa tau aja lu bisa baikkan sama ayah lu"

Keenan mengucap amin di dalam hatinya, sebenarnya ia ingin berbaikkan dengan ayahnya setelah diberi nasihat oleh Angle-mamahnya. Angle saja bisa memaafkan ayahnya kenapa Keenan yang sebagai anaknya tidak bisa memaafkannya. Adam langsung memberikan minuman yang sudah ia tuang di dalam gelas yang berukuran kecil kepada Keenan.

Keenan keluar dari club setelah urusan ia dengan Adam telah usai, ia menjalankan motornya membelah jalan ibu kota yang sepi ini. Keenan masih kefikiran dengan ucapan Adam yang harus meminta tolong kepada ayahnya agar Raliv tidak jadi di skors. Selama ini hubungannya dengan ayah sangatlah tidak baik setelah kejadian kemarin yang membuat hatinya murka kepada sosok yang selalu di amba ambakan bak dewa di lingkungan sekolah.

Keenan ingin membantu Raliv tapi ia juga harus tau siapa orang yang berani beraninya menjebak Raliv dengan hal konyol itu. Hal seperti itu sama saja orang pengecut yang tidak berani menunjukkan bahwa dia tidak suka sama orang tersebut. Keenan memarkirkan motornya sembarang setelah sampai di halaman rumah dan langsung masuk ke rumah untuk menjernihkan fikirannya dan mengistirahatkan badannya yang belum sempat tadi.

-----

Siang ini Keenan, Gigi, Adam, Mail sudah berada di ruang control CCTV seluruh halaman sekolah, Keenan ingin tau siapa pelaku di balik ini semua. Ia juga sudah mendapatkan izin dari pak Cecep penjaga ruang control CCTV. Keenan langsung mencari pelakunaya dengan menulis kelas Raliv dan hari kejadiannya, muncul video dan di putar otomatis. Semua yang berada di ruangan tersebut mengertukan dahi melihat orang yang muncul di dalam video tersebut.

BAD THINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang