Raliv baru saja sampai di sekolah bersama Keenan, ia berjalan dari parkiran ke kelas bersama Keenan, Keenan merangkul bahu gadis yang disampingnya dengan erat yang seolah olah dirinya tak ingin kehilangan.
Sampai di kelas Keenan tetap merangkul Raliv, walaupun Keenan mendapatkan tatapan iri dari anak kelas Raliv. Keenan menatap Tiur yang sudah dateng di kelas dengan tatapan benci, kesal, geram jadi satu. Semenjak dirinya tau jika pelakunya Tiur, ia akan bersumpah jika Tiurma tidak meminta maaf kepada Raliv dia akan membuat Tiurma telah menyesal mengenal dirinya sama telah menyesal sekolah disini.
Raliv yang sudah duduk di mejanya menatap Keenan dengan wajah penasaran, Raliv mengikuti tatapan Keenan yang sedang menatap Tiurma anak baru, ada apa Keenan dengan Tiur? Pertanyaan itu yang tiba tiba muncul di benak Raliv.
"Ken kamu gak balik ke kelas?" Tanya Raliv dengan menyentuh lengan Keenan.
"E-eh iya ini aku mau balik ke kelas, kamu hati hati di kelas ya jangan sampe yang kemarin ke ulang lagi" ucap Keenan dengan mencium kening Raliv "aku ke kelas ya, nanti aku kesini istirahat" ucapnya dengan meninggalkan Raliv dikelas.
Sampai di kelas Keenan sudah melihat teman temannya sudah berada di tempatnya masing masing, Keenan duduk di samping Mail ia menaro tasnya di atas meja lalu memutar duduknya kebelakang untuk mengikuti pembicaraan teman temannya.
"Gimana Ken?" Tanya Mail dengan penasaran.
"Bener apa kata lu Il, Tiur yang ngelakuin" ucap Keenan dengan menahan emosinya.
"Tuh kan apa kata gue, cewek gue tuh udah curiga dari awal sama Tiur tapi sama gue jangan asal nuduh aja, dan ternyata bener pelakunya dia"
"Gue bingung, gue pengen marah kaya kemarin tapi dia mantan pacar Kenzo, gue gak mungkin kan ngebentak dia, apalagi dia cewek, gak mungkin kan"
Adam yang sedari tadi belum mengangkat bicara, langsung berbicara "kalau kata gue, mending lu maksa dia buat minta maaf. Karna gue punya firasat kalau Tiur bakal ngelakuin lagi yang enggak enggak sama Raliv"
"Gue juga takutnya gitu Dam, tapi gimana ya dia tuh keras kepala kalau dia bilang enggak ya enggak, gue bingung"
"Gue bantuin tenang Ken" ucap Farrel dengan memukul bahu Keenan perlahan.
"Thank's Rel"
"Yaudah jangan di pikirin lagi, pikirinnya nanti aja pas istirahat" ucap Mail yang di setujui oleh oleh teman temannya.
****
Keenan sudah berada di kantin dengan teman temannya, ia harus mengikuti semua ide Farrel yang menurutnya bagus. Kali ini Farrel orang yang terkenal playboy di sekolah ini mengajak berkenalan dengan Tiur dan semoga saja itu berhasil.
"Jadi nanti lu ikut gue ke kelas Raliv, biar lu bisa kenalan tuh sama si uler." Ucap Keenan kepada Farrel.
"Habis itu gue apain itu cewek?" Ucap Farrel.
"Ya lu ajak jalan ke apa ke, tapi jangan lu sakitin dia. Lu sakitin dia sama aja lu nyakitin kembaran gue. Chamkan itu" ucap Keenan kepada Farrel yang di setujui.
Keenan dan Farrel pergi ke kelas Raliv, untuk mengikuti semua idenya dan semoga lancar semua.
Sampai di kelas Raliv betapa terkejutnya Keenan dengan Farrel melihat Tiurma yang sedang memeluk Raliv dan berminta maaf, apa iya dia minta maaf beneran?
Keenan dan Farrel mendekat ke Raliv dengan wajah yang bingung.
"Liv dia ngapain tadi?" Tanya Farrel yang melihat Raliv tersenyum kepada dirinya dan Keenan, sedangkan Keenan hanya diam saja.
"Tadi dia minta maaf, dia jujur kalau dia yang ngelakuin. Dan katanya dia menyesal katanya gamau lagi dia kaya gitu" ucap Raliv
"Bullshit" ucap Keenan dengan senyum tipis kepada Raliv.
"Kamu kenapa sih Ken? Kayanya kamu gak suka sama Tiur? Bukannya kalian saling kenal?"
"Aku gak kenal sama dia" ucapnya tegas kepada Raliv.
Raliv diam mendengar ucapan Keenan yang dingin, Raliv bingung mengapa sikap Keenan berubah kepada dirinya.
"Ken lu gak boleh gitu sama cewek lu, minta maaf tadi lu udah dingin sama dia" ucap Farrel kepada Keenan.
Keenan langsung menatap wajah Raliv dengan tatapan bersalah, entah mengapa emosi Keenan susah di atur setelah melihat Tiurma
"Liv maafin aku ya, aku udah dingin sama kamu. Aku minta tolong sama kamu jangan berteman sama Tiurma, dia tuh orang yang jahat. Dia bisa aja ngerjain kamu yang lebih dari sebelumnya"
Raliv mengernyit "hus gak boleh ngomong gitu, dia udah minta maaf Ken, kamu gak boleh ngomong yang enggak enggak. Lagian dia minta maafnya tulus ko"
"Aku tetep gak percaya" bantahnya Keenan "kamu udah makan?"
Raliv mengganguk "aku udah makan ko Ken tadi sama Gigi"
"Yaudah bagus, inget ya pesan aku jangan deket deket sama dia. Aku tau sifat dia"
"Keenan gak boleh gitu" ucap Raliv dengan senyum andalannya. Senyum yang membuat Keenan meleleh setiap melihatnya.
"Iya iya" ucapnya dengan duduk dihadapan Raliv, sedangkan Farrel dirinya sedang menjalankan aksinya ia pura pura berkenalan dengan Tiur dan Berhasil.
Farrel sekarang sudah asik dengan Tiur, Keenan masih memantau mereka dari tempat duduknya, ia harus mengetahui rencana busuk Tiur selanjutanya apa dari Farrel, dan semoga saja Farrel berhasil dan tak mengecewakan Keenan.
"Liv nanti pulang sekolah ikut aku ya" ucap Keenan dengan sedikit membenerkam letak poni Raliv yang berantakan.
"Kemana Ken?" Tanya Raliv yang penasaran.
"Kemakam Kenzo, habis itu beliin kue buat Moura dia pengen banget kue dari kemarin dan aku udah janji beliin buat dia"
Raliv mengangguk "yaudah aku ikut aja"
"Yaudah kalau gitu aku balik ke kelas duluan ya, kamu jaga diri baik baik jangan sampe kejadian kemarin terulang lagi ya sayang, aku sayang kamu" Ucap Keenan dengan mencium kening Raliv di depan teman teman Raliv.
"Gue ngiri nih woy" ucap Gigi dengan kesal.
"Minta sono sama Mail, biasana juga minta lewat line" ledek Keenan dengan memeletkan lidahnya ke arah Gigi.
"Tai lu Ken" kesal Gigi
"Gue manusia bukan tai"
"Lu manusia yang berwujud Tai"
"Masa?"
"Iya" ucap kesal Gigi
"Bodoamat" tawa Keenan pecah setelah melihat Gigi yang sangat sangat kesal kepada dirinya. Raliv juga yang duduk disamping Gigi tertawa hingga akhirnya tawa Raliv berhenti setelah mendapat tatapan mematikan dari Gigi.
"AWAS LO KEENAN MAHESA!!" Teriak Gigi kepada Keenan yang sudah keluar dari kelas mereka.
"Cowok lu ngeselin, rasanya mau gue kurbanin tuh pas idul adha" ucap Gigi kepada Raliv.
"Lagian lu juga yang salah, udah tau Keenan kaya gitu masih aja lu ladenin" ucap Raliv dengan nyengir.
Gigi memuta bolanya jengah sampai akhirnya tatapan dia berhenti kepada Farrel dengan Tiur.
"Farrel lu ngapain disitu?" Tanya Gigi dengan sedikit teriak.
"Suka suka gue lah mau ngapain aja, emang ini sekolah nenek moyang lu!" Ucap Farrel yang sudah berjalan keluar kelas Raliv.
"Cih, gak lu gak Keenan sama aja ngeselin"
"Cowok lu lebih ngeselin" ucap Farrel dengan berjalan keluar kelas.
Raliv yang bisa melihat temannya yang sudah kesal ini hanya tersenyum dan mengelus punggung Gigi.
"Udah sabar aja, lain kali jangan di ladenin yang ada otak lu panas, mendidih"
"Hooh Liv, gue nyesel udah ladenin pacar lu sama Farrel"
Raliv hanya tersenyum kepada Gigi teman sebangkunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD THINGS
Teen Fictionkehadiran Keenan yang membuat hidup Raliv bagaikan pelangi dan bisa melupakan masa lalu yang sudah lama membuat Raliv mengerti apa arti cinta yang sebenarnya. "Love is a mystery that is hidden throughout the ages, sneaking behind the appearance and...