(Keesokan harinya, 06.00 pagi)
Ketika aku terbangun, kepala ku masih sangat pusing. Dan saat aku bercermin, ternyata wajah ku sangat pucat.
"Rachel, kok aki masih pusing ya, aku kan udah minum obat tadi malam." keluhku pada rachel .
"Ya lah shil, gak mungkin kan langsung sembuh, butuh proses. Mungkin aja obat nya bekerja nya lama. " jawab Rachel.
"Trus gimana aku mau latihan kalo begini?" tanya ku.
"Ya , kamu istirahat aja . gak usah dipaksain buat latihan shil. Ntar aku bilangin ke Pak Ramli." jawab Rachel
"Tapi kan kalo aku gak latihan, nanti aku gak bisa bisa Rachel." keluh ku kembali.
"Gak papa shil, kamu kan udah bisa teknik teknik nya , jadi nanti aja tunggu sembuh baru latihan. Hmmm udah ya aku mau latihan. Kamu istirahat aja, oh ya ini makanannya tadi aku udah ambilin. Kalo ada apa apa, telepon aku aja, aki bawa hp kok." jawabnya semabri memberikan makanan untuk sarapan.
"Iya deh. Makasih ya makanannya." jawabku kembali.
"Iya."
Rachel pun pergi keluar kamar.
Aduh rasanya aku mau buang air kecil. Tapi rasanya badan ku sakit sekali. Aku mencoba melangkah turun dari tempat tidur. Yah, sudah turun, dan aku mencoba melangkah maju. Satu langkah, bisa. Dua langkah, bisa. Tiga langkah, masih bisa. Empat langkah, brakkk... Prangg...
Aku terjatuh dan tangan ku yang tadi pegangan sama meja menyaruk gelas dan membuat gelas jatuh dan pecah.Klekk..
Suara pintu terbuka. Dion rupanya.
"Shila , kamu kenapa?" tanya dion panik.
"Kamu gak liat, aku jatuh ini" jawabku ketus
"Ya, maksudku kamu jatuh karena apa?" tanya nya kembali
"Aku mau kekamar mandi udah gak tahan mau buang air kecil. Tapi seluruh tubuhku sakit sekali. Langkah pertama aku bisa, langkah keuda juga bisa, langkah ketiga aku masih bisa, tapi pada langkah keempat aku sudah tidak tahan dan aku terjatuh." jelasku.
"Oh gitu, yaudah sini aku bantuin." jawabnya.
Dion membantuku berdiri dan menuntunku hingga ke kamar mandi.
"Yaudah cepet." kata dion
"Cepet apa?" tanyaku
"Lah katanya mau buang air kecil, jadi gak?" jawabnya
" oh, ya jadilah, tapi masa kamu disini juga, keluar dong." jawabku dan menyuruh dion keluar kamar mandi, ya kali masa aku buang air kecil ada dia disitu.
"Oh iya ya. Oke oke, kamu hati hati didalam awas kepleset." jawabnya dan keluar dari kamar mandi.
"Iya, eh jangan tinggalin aku ya." jawabku
"Iya."
Dan aku sudah selesai. Aku keluar kamar mandi. Ternyata dion memang masih menunggu ku di depan pintu kamar mandi.
"Loh kok kamu masih ada disini?" tanya ku bingung.
"Kok kamu nanya sih. Kan kamu yang bilang minta di tunggu in ." jawabnya
"Hmm, oh iya ya. Kamu gak ngintip kan?" jawabku lagi.
"Heh ya gak lah, sembarangan aja kalo ngomong. Aku ini anak baik baik." jawabnya sedikit ketus.
"Hehehehe , ya sorry."jawabku
Dion pun menuntunku ke tempat tidur.
Dan dia membersihkan pecahan gelas yang berserakan di lantai. Entah dia lagi kena angin apa kok mendadak baik banget gini. Biasanya kan rese.
"Doin, kamu ngapain bersihin itu, gak usah , nanti aja aku yang bersihin. Kamu udah sana aja latihan , nanti telat loh." ujar ku kepada dion.
"Gak papa. Ini nanghunh, lagian kamu kan lagi sakit mana bisa bersihin. Udah gak papa aku bantuin. " jawabnya
"Tumben kamu baik. Kena ingin apa nih , ckckckck." ledekku.
"Yahh, kena angin apa ya. Mana aku tau." jawabnya.
Dion pun telah selesai membersihkan pecahan gelasnya. Dan dia pergi untuk latihan.
"Yaudah ya shil, aku latihan dulu. Oh ya kamu gak usah kemana mana. Disini aja. Nanti kamu jatoh kayak tadi lagi." ucapnya mengingatkan ku
"Oke.makasih ya." jawabku
.....
Aku sangat bosan. Jadi kunyalakan tv dan menonton acara di tv.
Namun baru 5 menit aku menonton , tiba tiba tv termati sendiri. Aku kebingungan. Ini tv kok bisa mati sendiri ya. Aku fikir mati lampu, tapi ac dan lampu masih menyala.
Masasih di hotel gini tv nya bisa rusak.
Karena tv mati, kunyalakan saja lagu dari hp ku.
Aku mendengarkan lagu sambil bernyanyi nyanyi.
"Hey, i was doing just fine just before i met you. I drank too much and that's an issue but i'm okay. Hey, you tell your friend it was nice to meet them, but i hope i never see them again. I know it breaks your heart. Moved to the city in a broke down car and four years no calls. Now you're looking pretty in a hotel bar and i can't stop. No i can't stop. So baby pull me closer...."Tiba tiba lagu terhenti. Ku nyalakan lagi, lagi , dan lagi, tapi tak bisa. Entah ada apa ini. Bukannya lagu "closer" yang terdengat, malah lagu jawa. Ya! Aku tau, ini lagu lingsir wengi. Duhh, jadi merinding deh. Dan, seketika itu juga, bau di udara yang tadinya harum seketika menjadi menjadi amis berbau darah. Ada apa ini?!. Aku mencoba untuk tak menghiraukannya. Namun lagu lingsir wengi masih terdengar dan bau amis semakin kuat. Hingga...
Tik tok tik tok
Suara kaki melangkah. Senangnya aku ada yang datang. Itu pasti Rachel, eh tapi kan Rachel masih latihan, ya mungkin itu Bu Nia.
"Bu Nia, kok bau udaranya jadi amis gini ya. Parfum ruangannya emang habis apa gimana ya bu." sapa ku kepada orang yang "kukira" Bu Nia.
Namun tak ada jawaban. Nah benar saja, mungkin itu Rachel."Rachel , ambilin aku minum dong, tolong." ucap ku kepada orang yang "kukira" Rachel.
Namun tak ada jawaban juga. Hmmm, oke berarti itu langkah kaki orang yang diluar. Jadi aku putuskan bahwa tidak ada orang disini. Namun dugaan ku salah. Tiba tiba suara halus dan dingin bicara kepadaku."Shila ini minumannya."
Dan saat aku menoleh, betapa terkejut nya aku melihat seorang yang spertinya perempuan berambut panjang. Wajahnya sudah hancur dan ada bekas sayatan di wajahnya dan seluruh tubuhnya. Matanya keluar dan darah menucur dari setiap inci di tubuhnya. Ingin teriak rasanya namun aku tak bisa. Seluruh tubuhku kaku. Air mataku menetes tak tertahankan. Dan makhluk itu bicara kembali kepadaku dan membuat air mataku menetes tak karuan.
"Namaku Amira. Aku adalah wanita dari jawa. Aku telah mati dibunuh dengan sadis di hotel ini, dikamar ini, di kamar nomor 13 pada tanggal 13 dan pada jam 13.00 . aku selalu mencari darah segar untuk kuminum setiap tahunnya dari seorang wanita yang lahir pada bulan purnama. Seperti nya tahun ini aku beruntung karena aku tak perlu mencari lagi, gadis yang kucari datang sendiri ke sini. Dan gadis itu adalah kau. Sebentar lagi malam bulan purnama. Kau akan kujadikan tumbalku dan akan kuminum darahmu. Tunggu kau shila."
Setelah dia bicara seperti itu, dia mendekati leherku dan..
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa" Aku berteriak sekuat kuat nya. Karena dia..
mengisap darahku.!!!

KAMU SEDANG MEMBACA
Dikamar Amira
Horrorniatku hanya bertanding. namun ternyata lebih dari itu dan membuat semua berubah