"Ambillah! Hapus air matamu" seseorang menyodorkan sebuah sapu tangan.
So Hyun mendongakan kepalanya agar ia bisa melihat siapa seseorang yang telah berbaik hati dan mau repot untuk memberinya sapu tangan.
"Sunbae?" So Hyun meraih sapu tangan yang berada di tangan namja itu.
"Wae? Kenapa kau menangis?" Kyung Soo duduk di samping So Hyun.
"Gwaenchana (Tidak apa-apa) s-sunbae" suara So Hyun masih terdengar sesenggukan sementara tangannya mengapus air matanya.
"Ceritakanlah padaku apa masalahmu. Aku bertanya bukan berarti aku ingin tau kehidupanmu. Aku hanya peduli denganmu." Kyung Soo mengusap rambut So Hyun.
"Gomawo sunbae"
"Panggil saja aku oppa" Kyung Soo tersenyum ramah.
So Hyun tertegun ia seperti mengalami deja vu. Dulu Kyung Soo juga ingin So Hyun memanggilnya oppa bukan?
"Hei! Kau melamun?" Kyung Soo mencubit pipi So Hyun dengan lembut.
"Oh eh... Anio~ sunbae eh oppa" Seperti kebanyakan orang yang lamunannya di buyarkan, So Hyun pun terkejut dan gelagapan. "Kenapa oppa ada disini? Biasanya oppa dengan Baekyhun sunbae?" So Hyun mengalihkan pembicaraan, dengan sesekali ia melap hidungnya yang biasa terkena darah kini malah terkena ingus.
"Aku tadi hanya melihatmu berlari di depan kelasku sambil menangis. Kurasa kau ada masalah. Jadi aku kesini untuk menghiburmu. Tapi kau tak mau berbagi cerita denganku" Kyung Soo mengendikkan bahunya.
"Anio~ bukan begitu maksudku oppa" So Hyun memanyunkan bibirnya seraya memasang puppy eyes nya.
"Tak apa aku tak memaksamu. Hanya saja apapun masalahnya, kau jangan menyerah. Perjuangkan apa yang kau ingin dapatkan selagi tujuanmu benar dan dengan cara yang benar pula. Hancurkan penghalang di depanmu, karena mereka hanya figuran dalam part di hidupmu. Ingatlah, peran utama selalu menang di akhir cerita" Jelas Kyung Soo.
Tanpa Kyung Soo sadari, Kyung Soo menyemangati So Hyun untuk menghancurkan pembalasan Hyo Jin, adiknya sendiri.
Kyung Soo merangkul pudak So Hyun dan mendekapnya dengan hangat untuk menyalurkan kekuatan.
❤❤❤
"Berapa lama Appa dan Oemma berada di China?" Hyo Jin mengembungkan pipinya kesal.
"Tidak lama sayang, hanya satu minggu. Jadilah anak yang baik, jangan sungkan sungkan untuk merepotkan D.o Oppa ne?" jawab Kristal dengan senyum manis di wajahnya.
"Ya sudah, appa, oemma jangan lupa pulang ne?" ucap Kyung Soo jahil.
"Ne, mungkin akan terlambat beberapa hari seperti biasanya." ucap Chen.
Kai menggeleng melihat kelakuan anak sulungnya seraya memasukan koper kedalam mobil.
Setelah Kai memberi nasihat nasihat singkat dan Kristal menciumi ketiga pipi anaknya, mereka segera masuk kedalam mobil yang akan mengantarkannya ke bandara.
"Ne, Annyeonghi gaseyo! (Selamat Jalan!)" ucap ketiga anak Kai dan Kristal bersamaan ketika mobil kedua orang tua mereka melesat pergi.
Chen melangkah masuk kedalam rumah diikuti dengan kedua dongsaengnya.
"Hyoeng, bolehkah aku mengajak Baekhyun menginap disini?" tanya Kyung Soo, siapa lagi?
"Andwe, kau tak ingat selain aku, kau juga tinggal bersama dongsaengmu yang seorang yeoja?" Chen menatap Hyo Jin yang sedang duduk merenung di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAL-X [END]
Fanfiction[REVISI] COMPLETE D.o sang Jurnalis mulai tertarik dengan So Hyun, Juniornya sendiri. Lantas apa yang harus ia lakukan? Menyatakan cintanya? Tunggu Dulu! Bagaimana dengan Chen, hyoengnya yang ternyata juga menyukai So Hyun? Bagaimana pula Hyo Jin...