Kyung Soo berjalan menuju ruang jurnalis. Setidaknya, lebih baik ia di usir dari kelas oleh Lay Ssaem dari pada menunggu sampai pelajarannya selesai.
Setelah sampai di depan ruang Jurnalis, Kyung Soo segera memutar gagang pintu. Tidak di kunci? Atau ada seseorang di dalam ruangan itu.
Kyung Soo memasuki ruangan itu, yah sepertinya memang ada seseorang. Terdengar suara mesin dari ruang percetakan yang menyala.
"Nuguseyo? (Siapa?)" tanya Kyung Soo heran, kenapa ada seseorang yang berada di ruang jurnalis saat jam pelajaran sedang berlangsung.
"Jeo (saya) So Hyun-ah" ucap seseorang yang berada di ruang percetakan.
"Ah! So Hyun-ah? Apa yang kau lakukan disini?" Kyung Soo berjalan menuju ruang percetakan dan berdiri di sebelah So Hyun yang sibuk dengan kertas kertas lebar.
"Bukannya sekarang adalah jam pelajaran?" lanjutnya."Oppa sendiri kenapa bisa berada disini?" So Hyun berbalik tanya.
"Eoh, aku... Tadi aku diusir keluar oleh Lay Ssaem" Kyung Soo meringis.
"Waeyo? Ulah apa yang kau perbuat?" tanya So Hyun nenyelidik.
"Ah.. anio~ aku hanya ketiduran di kelas tadi! Semalam aku kurang tidur" ucap Kyung Soo seraya duduk di sofa yang ada di ruangan itu. "Keureonde, kenapa kau bisa disini? Apa kau di usir dari kelas gara gara kau terus melamun memikirkanku?" lanjutnya seraya mengedipkan sebelah matanya.
So Hyun menghampiri Kyung Soo dan memukul pelan lengan namja itu. "Dari mana kau belajar kepercayaan diri macam itu?" cibir So Hyun yang mulai berani dengan Kyung Soo. "Asal oppa tau! Aku disini memang benar aku tak diperkenankan mengikuti pelajaran Tao Ssaem. Tapi bukan karena aku melamun dikelas, tapi karena aku terlambat datang. Oemma ku terlalu sibuk menangani pasien daruratnya semalam. Sementara appa ku sedang berada di luar kota." So Hyun membolak balik hasil cetakkannya.
"Oh, jadi oemma mu adalah dokter." Kyung Soo manggut manggut.
"Lantas kenapa?" tanya So Hyun yang sedang sensitif.
"Anio~" Kyung Soo ikut membolak balik buku catatan jurnalis minggu ini. "Apa minggu ini team jurnalis kita aman?"
"Ne, semua aman terkendali" So Hyun mengacungkan jempolnya.
"Oh ya oppa, ku dengar dari Xiumin sunbae akan diadakan pemilihan ketua jurnalis.""Ah Ne, ketua jurnalis kita sudah lulus tahun lalu. Semester ini sementara kita mengalami kekosongan pimpinan" ujar Kyung Soo.
"Ck ck ck, ternyata kedua anak teladan ini mengalami nasib yang sama ya?" ucap sebuah suara, yang membuat Kyung Soo dan So Hyun menoleh.
"Baekhyun?" Kyung Soo terlihat heran. Kenapa bisa Baekhyun berada disini juga? "Ke- kenapa-"
"Eoh, tadi aku sengaja tak memperhatikan Lay Ssaem.. Agar aku bisa menyusulmu disini" Baekhyun meraih sebuah majalah. "Karena akhir akhir ini aku jarang muncul, pasti para readers merindukan sosok Byun Baekhyun disini." Baekhyun duduk diatas meja tempat menyimpan rose kertas julnal.
"Hemm, ya ya ya" Kyung Soo hanya manggut manggut. Sudah, dengarkan saja Baekhyun bicara.
❤❤❤Suho menghampiri Chorong yang sedang menunggu Chen di kafe yang sama seperti kemarin. Mau bagaimana lagi? Ia harus membatalkan kencannya dengan Chorong. Tunggu! Apa Chorong yakin? Ia akan berkencan dengan mengajak Bo Mi? Ah kalau begitu syukurlah kencan ini batal.
Sekarang Suho sudah berada tepat di belakang Chorong. Ia gugup sekali. Seseorang yang melihatnya pasti mengira bahwa Suho adalah penguntit. Benar saja, akibat kegugupannya itu ia mendapat timpukan manis dari Bo Mi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAL-X [END]
Fanfiction[REVISI] COMPLETE D.o sang Jurnalis mulai tertarik dengan So Hyun, Juniornya sendiri. Lantas apa yang harus ia lakukan? Menyatakan cintanya? Tunggu Dulu! Bagaimana dengan Chen, hyoengnya yang ternyata juga menyukai So Hyun? Bagaimana pula Hyo Jin...