Bo Mi sesekali melirik Chen yang sedang terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit. Chen hanya bisa mendengus kesal.
Kenapa Suho harus mengajak Chorong pergi mencari makan? Lalu, mana para dongsaengnya? Hyo Jin dan Kyung Soo? Sejak ia terbangun ia sudah tak melihat Hyo Jin. Ia tak tahu bahwa sebelum ia sadar, Hyo Jin telah pulang kerumah. Sementara Kyung Soo? Setelah ia memanggil dokter, ia pergi kembali. Dan sekarang ia harus terjebak pada suasana membosankan. Hanya berdua dengan musuh bebuyutannya, Park Bo Mi.
"Hei Park Bo Mi, kenapa kau tak ikut bersama Suho hyoeng dan Chorong Noona saja?" ucap Chen dingin.
"Diamlah! Masih untung jika aku mau menjagamu! Kau kan sekarang sedang tidak berguna! Jalan tidak bisa! Mengambil air minum sendiri pun tidak bisa!" umpat Bo Mi berkacak pinggang.
"Ah sudahlah! Aku tak peduli! Hmm, bisa kau ambilkan aku minum?" Chen memegang tenggorokannya yang mengering.
"Bhaks" Bo Mi menutup mulutnya, menahan tawa. "Baru saja ku katakan! Maaf ya, tuan Do Jong Dae, sepertinya disini tak ada pelayanmu"
"Aishh, tak ada gunanya kau disini! Chakamman! Kau tau nama panjangku?" tanya Chen.
"Eumm, eoh? Aku?" Bo Mi gugup seperti orang yang tertangkap basah saja. "Dasar pabo! Kau kan ketua OSIS! Jelas saja ku tau nama lengkapmu. Lagi pula kita kan sekelas" Bo Mi mendetik kepala Chen yang di balut perban, segingga Chen meringis kesakitan.
"Yak! Park Bo Mi pabo!!" Marah Chen. Tak usah ditanyakan lagi, kenapa Chen mengetahui nama lengkap Bo Mi juga, karena selain Chen dan Bo Mi sudah satu kelas, Chen juga sering menulis nama Bo Mi di buku pelanggaran siswa.
Alih alih Bo Mi meminta maaf, ia malah pergi meninggalkan Chen.
❤❤❤
Ranting pohon maple mengayun perlahan yang menghasilkan angin sepoi sepoi. Membuat surai kedua pemuda dan pemudi yang berada di bawahnya berkibar pelan.
"Jadi, apa yang akan kau jelaskan?" ucap Kyung Soo, seakan akan tak terjadi apapun.
"Oppa, aku tahu kau pasti marah dan kecewa padaku" So Hyun menunduk.
"Kecewa? Marah? For what?" Kyung Soo tetap memasang wajah datarnya.
"Oppa, mianhae. Aku tahu kau marah. Jika kau marah katakanlah. Maka aku akan melakukan apapun agar kau memaafkanku." So Hyun menggenggam tangan Kyung Soo.
"Baiklah! Kenapa kau menyembunyikan ini semua?" tanya Kyung Soo menyerah, tak bisa ia lanjutkan kepura-puraan tegarnya. Sepertinya hal itu hanya dapat dilakukan oleh yeoja.
"Aku tak menyembunyikannya. Aku hanya ingin kau mengingatnya sendiri" ucap So Hyun.
Kyung Soo mengangguk angguk. "Sejak awal sudah ku duga"
"Lantas, kenapa kau tak mengatakan jika kau tau siapa aku? Dari awal juga, aku tak menyembunyikan identitasku" So Hyun mulai kesal (?) dengan kelakuan Kyung Soo yang berbelit belit.
"Aku hanya ragu. Tapi, sejak aku melihat dengan mata kepalaku sendiri bahwa kau adalah anak dari Chanyeol ahjussi dan Shin Hye Ahjumma, juga adik sepupu dari Park Junmyeon membuatku yakin bahwa kau adalah Park So Hyun," Kyung Soo berhenti sejenak dan melanjutkan dua kata yang tertinggal dengan suara pelan "cinta pertamaku"
Glek!
So Hyun-ah! Kau bisa mendengar itu? Kyung Soo mengatakan kau cinta pertamannya.
'Aku mendengar dua kata itu. Sejenak aku bahagia, namun aku teringat bahwa saat itu sudah berlalu. Mungkin benar aku cinta pertamannya, tapi apakah aku menjadi cinta selamanya yang bertahan hingga saat ini?' bati So Hyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAL-X [END]
Fanfiction[REVISI] COMPLETE D.o sang Jurnalis mulai tertarik dengan So Hyun, Juniornya sendiri. Lantas apa yang harus ia lakukan? Menyatakan cintanya? Tunggu Dulu! Bagaimana dengan Chen, hyoengnya yang ternyata juga menyukai So Hyun? Bagaimana pula Hyo Jin...